14 (First Snow)

319 28 0
                                    

Setelah 3 jam menunggu, akhirnya acara selesai. Sebelum kembali pulang para idol diminta untuk berfoto terlebih dahulu. Shena sedikit meregangkan tubuhnya yang terasa kaku akibat terlalu lama duduk. Tiba-tiba tangannya terasa ada yang menggenggam. Dari wanginya Shena tahu itu adalah Sehun. Tapi kenapa berani sekali anak ini, fikirnya. Shena menoleh dan didapatinya Sehun tengah tersenyum manis padanya.

"Kajja" Sehun menuntun Shena hingga kedepan panggung.

Bahkan ketika foto, Sehun menarik Shena untuk tetap berada di sebelahnya. Namun Shena merasa tidak enak karena posisinya diapit oleh Sehun dan Chanyeol. Dia seperti junior yang menyalip diantara seniornya. Akhirnya Shena sedikit melangkah ke depan dan menundukkan tubuhnya sedikit. Jadilah difoto, Shena berada tepat didepan Sehun.

Setelah selesai, Sehun langsung menggandeng tangan Shena menuju parkiran. Dia tidak melepaskan genggaman tangannya pada Shena. Bahkan saat melewati sunbae mereka, mereka tidak melepaskan tautan tangannya dan hanya memberikan bow.

"Ada apa denganmu, oppa?" tanya Shena saat sampai di dalam mobil.

"Kenapa?"

"Kamu aneh" Sehun memasangkan seatbelt Shena membuat Shena mundur sedikit.

"Kamu? Kau menggunakan banmal denganku?"

"Tidak boleh? Baiklah aku akan menggunakan..." sebelum Shena melanjutkan ucapannya, Sehun langsung memotong.

"Boleh, aku menyukainya" Sehun menjepit hidung Shena dengan dua jarinya.

"Mau kemana kita?" tanya Shena melihat Sehun yang sudah siap memegang kemudinya.

"Bermain" sahut Sehun dan mulai menancapkan gas Audi-nya.

"Bermain yang ada dibayangan aku dan bermain yang ada dibayangan kamu itu berbeda" Sehun tertawa renyah.

"Ke tempat yang jauh dari keramaian tentunya"

Setelah menempuh perjalanan yang cuku jauh, sampailah mereka di sebuah tempat yang dipenuhi dengan air. Dimana itu, yap di Hangang. Sehun membawa Shena ke sungai han. Karena itu tempat yang satu-satunya Sehun tahu tak ada pengunjung di jam segini. Dengan gerakan yang cepat Shena langsung melepas seatbelt dan ingin membuka pintu, namun Sehun menahan.

"Kamu yakin akan keluar dengan seperti itu?"

"Kenapa memangnya?"

"Kamu idol Shena" Shena menghela nafasnya berat. Dia benci mengetahui kenyataan bahwa ia tidak bisa hidup bebas.

"Sebentar" ujar Sehun.

Sehun keluar dari mobil dengan coat, syal, dan topi hitamnya. Lengkap sudah serba hitam. Sehun menuju ke bagasi mobilnya mengambil sesuatu. Shena menunggu bosan, hingga akhirnya ia dikejutkan dengan ketukan jendela.

"YA! KAMJAGHIYA" teriak Shena yang belum tentu didengar Sehun diluar sana.

"Pakai ini!" Sehun menyerahkan sebuah mantel tebal berlogo nike dibelakangnya.

"Tidak mau!" dengan segera Shena menolak.

"Tidak ada orang disini oppa" lanjut Shena.

"Baiklah memang tidak ada orang disini, tapi ini sangat dingin. Dan kau lihat apa yang kau pakai. Kau hanya menggunakan dress dan cardigan seperti ini"

 Kau hanya menggunakan dress dan cardigan seperti ini"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Idol wanita sudah biasa seperti ini, oppa. Ini fashion, kamu tidak tahu saja"

"Aku tidak perduli idol wanita sudah biasa atau tidak, dan lagipula tidak ada yang mau melihat fashionmu itu disini. Pakai atau lebih baik kita pulang saja!"

"Iya iya aku pakai" Shena mengambil mantel itu dengan cepat lalu memakainya.

"Lihat, aku seperti penguin" ujar Shena dengan wajah merengutnya. Sehun tertawa melihat Shena yang tenggelam dalam mantel itu.

"Kau seperti DO hyung" dengan segera Shena lari menuju kursi yang sedikit basah.

Sedangkan Sehun hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan Shena. Sementara Shena duduk disana, Sehun pergi ke salah satu minimarket membli ramyeon, cola dan beer kaleng untuknya. Dia membawakan itu semua menuju Shena.

"Kenapa kau lama?" tanya Shena saat Sehun sampai.

"Aku beli ini untukmu"

"Woah, ramyeon. Kamu hanya beli satu?" Sehun mengangguk.

"Aku sedang diet karena drama" ujar Sehun.

"Baiklah, terima kasih oppa" Shena memakannya dengan lahap, Sampai-sampai membuat Sehun tidak memalingkan wajahnya dari Shena.

"Oppa mau? Ini makan" Shena mengambil sedikit mienya dan menyuapi Sehun.

"Tenang saja, kalau dari tanganku, tidak akan menjadi lemak" Sehun langsung tertawa.

"Mana bisa seperti itu?"

"Tentu saja bisa" sahut Shena, Sehun kemudian meminum beernya.

Shena sudah selesai dengan ramennya. Sekarang mereka hanya terlarut dalam lamunan masing-masing.

"Seberat inikah menjadi idol" ujar Sehun ditengah keheningan.

"Hm?"

"Aku dan kamu tidak bisa bebas, kita tidak bisa pergi kemanapun yang kita mau dengan nyaman. Aku lelah"

"Lelahmu akan terbayar nantinya. Ini sudah pilihan kita dari awal. Kita harus menjalaninya. Saat seperti ini, oppa harus mengingat penggemar oppa. Anggap mereka adalah bintang dan oppa adalah langitnya. Tanpa mereka hidup oppa akan gelap dan kosong. Oppa harus selalu mengingat mereka agar lelah oppa perlahan memudar"

"Lelah ku hilang ketika melihatmu" ujar Sehun dengan senyum menggodanya.

"Mwoya. Aku benci mendengarnya" Shena dan Sehun tertawa kemudian.

Saat mereka tertawa, tiba-tiba salju turun menjumpai mereka. Dengan gerak cepat Sehun menarik Shena, namun Shena menolak.

"Kenapa? Ayo cepat masu ke mobil. Nanti kamu sakit"

"Tidak mau. Ini adalah salju pertama"

"Ini bukan salju pertama Shena, ini sudah salju yang kesekian kalinya"

"Ini salju pertamaku denganmu. Biarkan aku menikmatinya" Shena melepaskan tangannya dari Sehun dan beralih menengadahkan tangannya ke arah salju. Sehun berjalan ke arah Shena dan memakaikan ia tudung mantelnya agar kepalanya tidak terkena salju secara langsung. Sehun menyerah, tidak dapat dibohongi ia senang melihat Shena tersenyum seperti ini. Shena memang sangat menyukai salju. Dia akan membiarkan Shenanya menikmati salju ini.

Tbc

WE ARE IDOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang