Hari pertama bekerja..
Vivian terlihat bersemangat, menata meja kerja serapih dan seindah mungkin. Netra kebiruannya menatap ke sekeliling, semua orang terlihat sibuk hari ini."Viviane Anderson?"
"Ya."
"Pegawai baru? Mr. Skinner memintamu untuk mengikuti sebuah rapat." Ujar seorang wanita yang tak lain adalah sekertaris Mr. Skinner.
"Uhm, tapi aku hanya bekerja di bagian administrasi. Bagaimana mungkin aku bisa ikut rapat?" Balas Vivian dengan senyum kikuk, ia adalah pegawai baru. Masih belum paham tentang apa yang akan dibahas di dalam rapat, dan lagi ia harus menghindari pria itu dan berharap Mr. Skinner tak mengingatnya.
"Entahlah, perintah bos. Ikuti saja!" Ujar wanita itu dengan ketus, Vivian menggigit bibir bawahnya.
Habislah aku! Racaunya dalam hati, jika pria itu benar-benar masih mengingat kejadian kemarin maka tamatlah sudah karir Vivian di tempat ini. Bahkan ia baru saja memulainya..
Vivian segera bergegas ketika jam dinding menunjukan pukul sebelas pagi tepat rapat dimulai, memperbaiki cardigan yang ia kenakan serta membawa sebuah buku kosong dan pena. Karena ia sendiri tidak tahu apa yang akan dibahas nanti.
Vivian mengendap memasuki ruangan meeting dan mendapati ruangan tersebut masih kosong. Menoleh ke kanan dan kiri, apa semua orang selalu terlambat? Vivian mendudukan diri di sebuah kursi paling ujung, menjauhi Mr. Skinner yang sepertinya akan duduk di ujung lainnya.
Beberapa menit kemudian satu per satu karyawan mulai memasuki ruangan, sambil menunggu pimpinan mereka hadir semua orang yang ada di ruangan itu terlihat mengobrol atau sekedar bergurau. Vivian sempat memperkenalkan dirinya, semua orang memujinya. Gadis itu masih kelihatan sangat segar dan bugar, ditambah dengan wajah cantik dan rambut pirang yang menambah kesan energik padanya.
Tak lama semua orang terdiam, saat pintu terbuka dan menampilkan seorang pria yang selalu sibuk dengan smartphonenya. Vivian hampir saja menjatuhkan penanya, terkejut ketika pria itu mengambil duduk tepat di sebelahnya. Ingin sekali ia mengganti wajahnya dengan wajah orang lain agar pria itu tak menyadari kejadian kemarin.
Selama rapat berjalan, Vivian sama sekali tidak mendengarkan. Ia selalu mengalihkan wajahnya ke samping agar Mr. Skinner tak melihatnya, Vivian bahkan duduk hampir membelakangi pria itu.
"Hm.. Pegawai baru, apa kau paham?" Panggil seorang wanita, Vivian hanya tersenyum kikuk sambil mengangguk.
Menyadari hal itu Mr. Skinner menoleh ke arah Vivian, begitupun dengan gadis itu. Tiba-tiba pandangan mereka bertemu, masing-masing terdiam menyadari sesuatu. Vivian yang menyadari bahwa pria itu sangat tampan dengan kedua alis tebal dan pandangan yang begitu tajam, sedangkan Mr. Skinner baru saja mengingat bahwa gadis itu adalah gadis yang kemarin menutup lift.
Menyadari kebodohannya, Vivian langsung membuang muka. Menyembunyikan wajahnya di balik rambut pirang yang sengaja ia biarkan terurai agar menutupi sebagian wajahnya, Mr. Skinner mengernyit heran. Ternyata gadis yang kemarin itu adalah pegawai baru di perusahaannya, sungguh sangat tidak sopan! Pikir Mr. Skinner.
Mr. Skinner meletakan smartphone ke atas meja, dalam hati Vivian berdoa agar karirnya yang sama sekali belum ia mulai di tempat ini tidak hancur hanya karena masalah lift. Mencari pekerjaan di kota besar ini cukup sulit dan ia tidak tahu kemana lagi akan pergi jika Mr. Skinner memecatnya.
"kurasa pegawai baru ini membutuhkan pelajaran sopan santun agar mendengarkan apa yang disampaikan orang lain di tengah rapat!" Cecar pria itu, kali pertama Vivian mendengar suara berat Mr. Skinner malah menjadi sebuah teguran untuknya. Dan bodohnya Vivian hanya memikirkan bagaimana menghindari pria itu, bukan fokus pada penyampaian di dalam rapat.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss
RomanceTamat!!! Warning! Mature content. SCARY BROTHER PREKUEL. Vivian adalah sosok gadis yang menyukai sebuah tantangan, memacari bosnya sendiri yang telah memiliki istri. Ia pikir hal tersebut adalah awal dari kebahagiaan dan seks yang hebat. Tapi kenya...