Mr. Skinner dan Vivian telah kembali ke rumah mereka dalam keadaan lelah, tertidur pulas di atas ranjang dengan posisi saling membelakangi, mereka bahkan belum berganti pakaian. Vivian bangun lebih dulu saat dengkuran Mr. Skinner mengganggu tidur nyenyaknya, meski dalam keadaan mengantuk Vivian memaksa bangun karena perutnya terus berbunyi meminta diisi.
Ia menuju kamar mandi membersihkan diri lalu turun menuju dapur, Vivian menghela nafas ketika melihat ke dalam kulkas hanya ada beberapa butir telur. Sepertinya ia harus pergi berbelanja hari ini, Vivian adalah gadis yang tak perduli dengan omongan orang lain ketika ia sudah menjadi seorang istri dari pengusaha sukses dan masih melakukan tugas rumah seorang diri.
Jauh dari perkumpulan sosialita bahkan jika dirinya tak mengikuti arisan berlian seperti yang dilakukan Mrs. Robinson, tidak! Vivian kembali kepada Mr. Skinner karena ia hanya menginginkan dua hal dari pria itu. Seks and Love...
Vivian menyiapkan telur mata sapi dan beberapa potong roti panggang, duduk menikmati sarapan paginya memandang ke halaman belakang yang mulai diterangi cahaya matahari pagi.
Tak lama Mr. Skinner datang menujukan wajah bantal yang terlihat sangat tampan, "breakfast?" Tawar Vivian. Pria itu lalu duduk di kursi makan menuang segelas jus ke dalam gelas dan meminumnya hingga tandas.
"Baru kali ini ku lihat seseorang menyantap sarapannya hanya menggunakan celana dalam dan tanktop." Sindir Mr. Skinner yang berhasil membuat Vivian tersenyum.
"Kau tahu, semenjak kepergian Nando. Rumah ini menjadi sepi, dan ku pikir hal itu bukan masalah besar." Kata Vivian.
"Benarkah?" Vivian mengangguk.
"Well, kalau begitu aku harus membuat beberapa aturan di sini." Kata Mr. Skinner, Vivian mengernyit penasaran.
Mr. Skinner mendekap kedua tangannya di depan dada, menunjukan kerlingan nakal kepada Vivian dan sepertinya Vivian paham kemana arah obrolan mereka.
"Karena rumah ini sepi dan hanya ada kita berdua, aku ingin membuat beberapa peraturan yang sedikit... kinky!" Seru Mr. Skinner membuat Vivian menyunggingkan senyum."Well, apakah itu Master?" Goda Vivian tertarik dengan hal yang selalu berhasil membuat Vivian terpekik girang itu.
"Kau akan tahu nanti." Balas Mr. Skinner lalu mengoleskan selai ke roti panggang.
Vivian semakin penasaran dengan peraturan kinky yang dimaksud Mr. Skinner, membuatnya memikirkan sesuatu yang tidak-tidak.
Vivian mengangkat piring dan gelas kotornya ke westafel lalu mencucinya, pandangan Mr. Skinner tak lepas dari bokong Vivian yang hanya mengenakan celana dalam sedari gadis itu berdiri dari duduknya. Sedikit menungging, Mr. Skinner hampir saja tersedak saat meminum jusnya. "Kenapa?" tanya Vivian khawatir saat pria itu terbatuk.
"Tidak! Aku baru saja tersedak lemak yang menggumpal." Kata Mr. Skinner, yang ia maksud lemak menggumpal adalah dua bongkahan kenyal yang berhasil menggagalkan fokus Mr. Skinner pagi ini. Terlihat dari celana jeans yang ia kenakan mulai membesar di bagian selangkangan, Mr. Skinner segera berdiri dari duduknya dan menyerahkan piring kotor kepada Vivian. Namun gadis itu malah merasakan sesuatu di belakang pinggulnya.
Vivian mengernyit, "percintaan terakhir kita baru saja kemarin, Ax." Ujar Vivian.
"Ya, dan memiliki istri sepertimu kurasa tidak cukup hanya satu kali dalam sehari." Ucap Mr. Skinner jahil, beberapa pria dewasa memang tidak bisa jauh dari kata jahil jika bersama dengan orang terkasih, dan Mr. Skinner adalah salah satunya.
Kemudian Vivian merasa benda yang menempel di punggungnya tadi menghilang bersama Mr. Skinner yang mulai menjauh, membuat Vivian merasa frustasi ketika rasa penasarannya belum terjawab. Ia menyusul Mr. Skinner ke kamar setelah menyelesaikan cucian piring kotornya, melihat pria itu bersandar ke kepala ranjang seraya mengutak-atik laptopnya. Bahkan di hari libur sekalipun pria itu selalu gila bekerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss
RomanceTamat!!! Warning! Mature content. SCARY BROTHER PREKUEL. Vivian adalah sosok gadis yang menyukai sebuah tantangan, memacari bosnya sendiri yang telah memiliki istri. Ia pikir hal tersebut adalah awal dari kebahagiaan dan seks yang hebat. Tapi kenya...