New Employee

231 26 0
                                    

Stephan berdiri di halaman rumah Axton, tak berniat memasuki rumah tersebut karena pemiliknya belum tentu mengijinkan dirinya masuk. Cukup lama ia berdiri di sana, sampai Nando menyadari ada seseorang yang berdiri di sana tanpa bergerak. Nando mengintip di balik pintu yang terbuka, sekilas pria tua yang dipanggil Ayah oleh Axton tersebut melambaikan tangan pada Nando.

Nando yang penasaran akhirnya melangkah pelan ke arah Stephan, pria tua itu kemudian berjongkok menyesuaikan tinggi Nando. Sekilas Stephan sangat menyukai Nando dan memiliki harapan besar kepada bocah kecil itu, Stephan sempat berkata kepada Nando agar kelak ia bisa menjadi seperti Daddynya, Axton.

Nando mengangguk, ia sangat mengagumi sosok Ayahnya yang selalu ia tunggu sedari kecil. Tentu Nando akan menjadi seperti Daddynya, karena Axton selalu dapat membuat Ibunya tersenyum bahagia ketika mengenakan jas kerja. Dan Nando ingin membahagiakan Ibunya dengan cara itu pula.

"Nando!" Panggil Vivian ketika gadis itu mencari anaknya ke seluruh ruangan dan akhirnya menemukannya di halaman, dan yang lebih mengejutkan Nando tengah berbicara dengan Stephan.

"Mom!" Seru Nando lalu berlari ke arah Vivian, ia melihat Stephan. Pria yang harusnya menjadi mertuanya itu hanya diam tak berbicara sepatah katapun walau melihat ke arah Vivian.

Vivian segera masuk ke dalam rumah membawa serta Nando lalu berkata Mr. Skinner bahwa Ayahnya itu ada di luar rumahnya.

Dan benar apa kata Vivian saat Mr. Skinner keluar dari rumahnya, Stephan menunggunya sedari tadi di sana. Ia segera menemui Ayahnya itu guna menanyakan keperluannya datang kemari.

"Aku kira kau sibuk mengurus perusahaan." Sindir Mr. Skinner.

"Untuk itulah tujuanku datang kemari." Ujar Stephan.

"Untuk?"

"Membawamu kembali ke perusahaan itu." Pinta Stephan yang sempat ditertawakan oleh Mr. Skinner.

"Kau tahi aku tidak akan melakukan itu-"

"Aku menerima Vivian." Stephan memotomg kalimat Mr. Skinner.

"Dengan syarat kau harus kembali ke pekerjaanmu, itu perusahaan keluarga Ax! Apa kau mau mengecewakan kakek buyutmu?" Ujar Stephan meyakinkan, walaupun sebenarnya Mr. Skinner tidak yakin jika keluarganya menerima Vivian semudah itu. Well, mereka hanya membutuhkan tenaga Mr. Skinner, tidak lebih. Begitu pikirnya tanpa Mr. Skinner tahu ada berbagai upaya demi menyingkirkan Vivian.

"Baiklah." Stephan tersenyum penuh kemenangan.

...

Mr. Skinner kembali ke tugasnya di New York setelah permintaan Ayahnya yang ingin ia kembali mengurus usaha dan bisnis tersebut, entah apa yang direncanakan oleh keluarganya yang pada akhirnya menyetujui pernikahan mereka berdua. Apapun yang terjadi kelak, Mr. Skinner tidak akan meninggalkan Vivian dan Nando. Meski hal itu akan membunuhnya.

"Rii, siapkan karyawan baru itu!"

"Yes Sir!" Sekertaris Mr. Skinner lalu memanggil seseorang yang kini menempati posisi Vivian.

Mr. Skinner duduk di kursi kerjanya seraya membaca profil karyawan baru tersebut, seorang gadis, masih muda, fresh graduate. Ia menyunggingkan senyum, seolah masa lalu dirinya dengan Vivian terulang lagi bagai sebuah film yang diputar ulang.

Tok.. tok..

"Masuk!" Ujarnya, membuka kacamata yang bertengger di hidung mancung lalu meletakkanya di atas meja. Seorang gadis berpostur tubuh tinggi dengan rambut pirang, Mr. Skinner mengernyitkan kening melihat gadis yang hampir mirip dengan Vivian tersebut. Mr. Skinner mengenyahkan pikiran tersebut setelah terlalu lama memandangi wajah gadis itu.

My BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang