Tepat hari ini, Nando berusia sepuluh tahun. Biasanya akan ada sebuah kue dengan lilin di atasnya, namun beberapa tahun belakangan sangat berat. Sehingga Nando harus tumbuh seorang diri tanpa kasih sayang orang tua. Ia menoleh ke arah jam dinding, telah lewat jam dua belas malam. Ia menunggu selarut ini hanya untuk melihat jam menunjukan pukul dua belas malam seperti yang dulu biasa ia lakukan dengan kedua orang tuanya.
Beberapa hari yang lalu Bibi Lucy berkata bahwa Ibunya sudah keluar dari Rumah Sakit Jiwa dalam keadaan yang baik, namun hingga saat ini Nando sama sekali tak melihat Ibunya kembali pulang ke rumah ini.
Meskipun begitu Lucy tetap memberikan hak Vivian atas peninggalan Mr. Skinner kepadanya, karena tentu saja ahli waris satu-satunya seluruh aset dan kekayaan keluarga Skinner diberikan kepada Nando. Dan semua itu akan menjadi tanggung jawab Nando sampai usianya cukup, untuk sementara ini mau tak mau Lucy memegang kendali perusahaan.
"Bibi Luce, apa Mom tidak akan pulang?" Tanya Nando kepada Lucy saat gadis itu menemani keponakannya untuk makan malam, wajah Lucy berubah seketika saat mendengar pertanyaan Nando. Entahlah, jika Vivian kembali ke rumah ini maka kemungkinan penyakitnya akan kembali kambuh dan gadis itu akan kembali ke keterpurukannya.
Kadang Lucy merasa kasihan kepada Vivian, baru saja ia mendapatkan kebahagiaannya. Namun semua itu terenggut paksa dan yang lebih menyakitkan lagi, merenggut suaminya. Lucy pernah memberikan foto Nando kepada Vivian saat masih berada di Rumah Sakit Jiwa, namun gadis itu malah berteriak histeris dan terus memanggil nama Axton, karena wajah Nando mengingatkan Vivian akan wajah Axton.
"Mengapa kau pikirkan hal itu? Harusnya kau memikirkan belajarmu." Ujar Lucy yang sudah tak sabar menunggu Nando dewasa hingga ia tak perlu repot-repot bangun pagi di setiap harinya.
"A-aku hanya rindu padanya." Kata Nando seraya mengaduk-aduk makanan yang terasa hambar di lidahnya. Membuat Lucy menghembuskan nafas kasar, ia mengerti akan kehilangan Ayahnya dan kini Ibunya sendiri juga meninggalkannya. Tapi Lucy tidak ingin mengajarkan kepada Nando untuk selalu bersedih dan mengenang hal yang sudah terjadi, ia ingin Nando tumbuh menjadi pria yang kuat dan juga pekerja keras, sama seperti Axton dulu.
"Butuh waktu bagi Ibumu untuk memulihkan keadaannya, Nando. Kau harus paham itu!" Balas Lucy sekenanya.
"Ini sudah lewat dari satu tahun, Bibi!" Protes Nando.
"Dan mungkin akan membutuhkan puluhan tahun untuk itu." Balas Lucy acuh, sama sekali tak tega jika terus mendengar kesedihan Nando yang terus merengek meminta bertemu dengan Vivian.
Sementara sang Ibu kini telah hilang arah dan tujuan, berkunjung dari satu bar ke bar lainnya hanya untuk mabuk guna melupakan seseorang yang dapat membuatnya kembali bersedih. Tapi minuman berakohol tinggi ternyata tak juga berhasil menghilangkan wajah Mr. Skinner dari ingatannya, cara bicara pria itu, caranya berjalan bahkan caranya berpakaian akan selalu terbayang menghantui Vivian.
"Hai Lady, butuh teman?" Seseorang baru saja menyapa Vivian, di sela kesadarannya Vivian melihat seorang pria berpostur tubuh tinggi dan kekar. Menghampiri meja dimana awalnya hanya Vivian yang mendudukinya.
"George..." pria itu mengulurkan sebelah tangannya, namun tak kunjung Vivian sambut dan malah mengabaikan hal itu.
Vivian pergi dari tempat itu setelah meninggalkan beberapa dolar di meja, namun ternyata pria itu mengikutinya hingga ke rumah. Rumah yang baru saja Vivian beli setelah keluar dari Rumah Sakit, pria ifu menerobos masuk saat Vivian mencoba menutup pintu dan berniat ingin menguncinya, tapi terlambat. Dan bersama pria mabuk di dalam sebuah rumah yang sepi adalah sebuah ide yang buruk.
Pria itu mendorong Vivian ke atas sofa dan berusaha memperkosanya, tentu tenaga tak sebanding dengan pria yang sempat ia ketahui bernama George tersebut dan membuat Vivian tersengal. Pria itu menyetubuhinya dengan kasar, membuatnya menjerit dan menangis mencoba memukul wajah yang terbilang tampan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss
RomanceTamat!!! Warning! Mature content. SCARY BROTHER PREKUEL. Vivian adalah sosok gadis yang menyukai sebuah tantangan, memacari bosnya sendiri yang telah memiliki istri. Ia pikir hal tersebut adalah awal dari kebahagiaan dan seks yang hebat. Tapi kenya...