Mr. Skinner mengemasi semua barang Nando, yang biasa menjadi kebiasaan Vivian namun kini gadis itu tak mampu memasukan walau sehelai pakaian Nando ke dalam sebuah koper. Ia menangis sesegukan dan hal itu berhasil membuat Nando bingung, "Mom, Granpa bilang aku akan segera kembali!" Ujarnya polos, mengerti akan kesedihan Ibunya saat ini. Tapi yang membingungkan bagi Nando adalah, mengapa Ibunya harus sedih padahal mereka sering berpisah dulu.
"Mom, Grandpa bilang kelak aku akan menjadi orang yang sukses. Dan saat itu terjadi aku akan membawamu keliling dunia!" Kata Nando lagi yang semakin membuat air mata Vivian jatuh dengan derasnya.
Mr. Skinner yang paham akan kesedihan Vivian akhirnya memanggil Nando untuk segera pergi sebelum Vivian membuat rumah ini menjadi banjir. "Bye Mom! Aku akan merindukanmu." Kata Nando melambaikan kedua tangannya saat bocah itu telah memasuki kendaraan Mr. Skinner, Vivian balik melambai seolah memberitahu Nando bahwa dirinya akan baik-baik saja tanpa putranya. Padahal dalam hati, Vivian tak tahu harus berbuat apalagi selain pasrah.
Mobil melaju dengan kecepatan sedang menuju rumah orang tua Mr. Skinner dimana Stephan akan membawanya ke sebuah sekolah terbaik untuk jurusan bisnis, Ayah dan Ibunya telah menunggu di halaman rumah beserta sopir mereka. "Apa kau siap?" Tanya Mr. Skinner sebelum mereka keluar dari dalam mobil.
Nando mengangguk mantab, pria kecil itu sama sekali tak takut dengan apapun. Membuat Mr. Skinner makin bangga dengan hasil didikan Vivian selama ini kepada putranya, "baiklah, ayo!" Ujar Mr. Skinner membawakan tas Nando yang berisi pakaian dan perlengkapannya, dan tak lupa sesuatu pemberian dari Vivian untuk sekedar menjadi kenang-kenangan.
Mr. Skinner berjongkok di depan Nando menyesuaikan posisi mereka berdua, "kau harus bisa melakukannya Nando, buatlah Mommy mu bangga!" Kata Axton menyemangati yang selalu diangguki oleh Nando, tentu ia akan membuat Ibunya bangga. Vivian adalah wanita yang paling Nando cintai dan kasihi, ia tidak akan mengecewakan Ibunya itu.
"Kami sangat senang kau telah bersedia mewujudkan keinginan kami, Ax! Aku berjanji Nando akan pulang tepat waktu bahkan sebelum kau menyadarinya." Ujar Stephan seraya menyambut Nando dengaj hangat, semakin meyakinkan Mr. Skinner jika pria tua itu hanya menginginkan Nando setelah menerima Vivian. Mr. Skinner berdiri dengan kedua tangan di dalam saku, melihat kepergian orang tuanya yang membawa Nando ke sebuah tempat paling membosankan di muka bumi ini.
Mr. Skinner mengetahui hal tersebut karena ia juga pernah berada di posisi Nando, Mr. Skinner hanya bisa berharap bocah itu benar-benar memiliki mental yang kuat. Dan sekarang ia harus pulang sebelum Vivian pingsan karena kehabisan air mata.
Cekl...
Mr. Skinner buru-buru memasuki kamarnya saat mendapati Vivian tak berada dimanapun di rumah ini, bahkan di sepanjang jalan ia melajukan kendaraan dengan kecepatan tinggi karena khawatir akan gadis itu. Dan benar saja, Vivian tengah berendam di dalam bathub dengan wajah sembab layaknya manusia yang sedang kehilangan akal sehat.
Meskipun Mr. Skinner bisa bernafas lega saat melihat istrinya masih dalam keadaan yang cukup baik tanpa berteriak histeris, Mr. Skinner menyunggingkan senyum seraya membuka jas kerjanya. Seharusnya ia hari ini mengikuti rapat internal di kantor, tapi karena ia khawatir akan keadaan Vivian.
Pada akhirnya Mr. Skinner mengurungkan niat dan mengambim libur seharian ini, well bukannya dia bosnya?
"Aku tahu kau sedih, Vey. Tapi terlalu larut dalam kesedihan dapat membuat belajar Nando menjadi tidak tenang di sana!" Kata Mr. Skinner seraya menggulung lengan kemejanya dan membasuh rambut pirang gadis itu dengan tangannya.
"Ya, aku tahu. Aku hanya berusaha memulihkan diri." Kata Vivian saat Mr. Skinner mengelus punggungnya dengan air hangat.
"Dia sangat bersemangat, Vey! Dia bilang akan membuatmu bangga." Kata Mr. Skinner meyakinkan dan berhasil membuat senyuman di wajah suram Vivian.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss
RomanceTamat!!! Warning! Mature content. SCARY BROTHER PREKUEL. Vivian adalah sosok gadis yang menyukai sebuah tantangan, memacari bosnya sendiri yang telah memiliki istri. Ia pikir hal tersebut adalah awal dari kebahagiaan dan seks yang hebat. Tapi kenya...