Pria muda itu tersenyum miring, saat tangan lembut itu menyentuh jemarinya. Berjabatan tangan dan ia sangat mengerti gadis kecil itu takut padanya karena tangannya begitu dingin, Liliane remaja bertemu dengan Nando yang sudah sangat dewasa untuk pertama kalinya.
Gadis yang masih bersekolah di sebuah high school tersebut tak mengetahui jika dirinya mempunyai kakak laki-laki yang sepertinya tidak terlalu bersahabat itu.
Secara kebetulan Nando harus berada di kawasan tersebut guna menyelesaikan bisnisnya, dan secara kebetulan pula ia bertemu dengan malaikat kecil nan cantik itu di rumah ibunya.
Vivian sempat menjelaskan kepadanya bahwa ia memiliki adik perempuan, namun ia enggan mengunjungi ibunya karena khawatir akan kesehatan mental wanita itu sehingga ia memutuskan untuk tidak menengok sang ibu hingga saat ini. Saat gadis itu beranjak remaja dengan segala kepolosan dan kecantikannya.
Lihat saja! Di umurnya yang sudah berusia 15 tahun, Liliane masih menggenggam boneka Teddy bearnya. Nando tersenyum miring melihatnya. Dan tingginya hanya sebatas dada Nando.
"boleh aku memanggilmu kakak?"
"tentu Lil one, aku memang kakakmu." jawabnya seramah mungkin, biasanya Nando tidak begitu menyukai gadis kecil apalagi remaja. Tapi sepertinya Liliane adalah pengecualian, karena gadis itu sama sekali berbeda dari gadis remaja seusianya yang sudah mengenakan make-up. Sementara wajah Liliane merah merona dengan alami dan tanpa polesan apapun, begitu juga dengan cara berpakaiannya. Sangat polos dan terlihat kekanakan.
Dress polos berwarna putih dan sepatu flat berwarna senada, ditambah bandana dengan warna putih pula.
Nando sempat tertawa, jika di kota gadis remaja seusianya pasti telah mengenakan sepatu heels tinggi dan tas bermerk.
"bagaimana liburan musim panasmu?" tanyanya."biasa saja, aku membantu Daddy berkebun." jawabnya polos, Nando hampir saja larut dengan bulu mata lentik itu.
"maukah kau berlibur di rumahku? Aku mempunyai banyak binatang peliharaan yang sangat banyak." bujuk Nando.
"benarkah? Apa Mom akan mengijinkannya?"
"tentu, mengapa tidak? Bukannya aku kakakmu?" balas Nando."baiklah." ujar Liliane sumringah, ia kemudian berlari ke dalam rumah masih menggenggam erat Teddy Bear miliknya.
Untuk pertama kalinya, Nando merasakan kehangatan jika berada di dekat gadis itu setelah kepergian sang Ayah. Entah mengapa melihat Liliane seperti melihat malaikat, mungkin ia adalah malaikat yang dikirim Ayahnya dari surga.Nando selalu mempercayai hal-hal seperti itu, persis seperti dongeng mendiang ayahnya. Sebelum meninggal, ayahnya pernah berpesan akan mengirimkan malaikat cantik untuk menjaganya. Nando sempat berpikir malaikat yang dijanjikan ayahnya itu adalah ibunya, namun setelah kepergian Vivian ketika dirinya masih berusia 10 tahun membuatnya frustasi mencari malaikat tersebut.
Liliane tersenyum ceria, duduk di samping Nando seraya melantunkan lagu kesukaannya. Sepertinya gadis itu mulai menyukai Nando dan terbiasa akan kehadiran kakaknya itu, Nando melajukan sedan miliknya dengan kencang.
Malam hari ini terlihat sangat dingin, hujan deras membuat kaca berkabut dan jarak pandang mulai kabur. Belum lagi petir menggelegar dan pohon-pohon di sepanjang jalan berayun-ayun terkena angin kencang, membuat malam itu kian ngeri.
Nando sendiri hampir saja menabrak ranting pohon yang cukup besar, jika saja ia tidak menginjak rem secara mendadak.
"kak, kau baik-baik saja?" tanya Liliane dengan nada khawatir, mobil berhenti tepat di tengah jalan. Dihalangi oleh ranting besar dan hujan di luar sangat deras, sehingga Nando tidak mungkin menyingkirkan ranting tersebut seorang diri."kau bisa menunggu esok hari? Sepertinya kita terjebak di sini." ujar Nando yang akhirnya memutar arah balik.
"tentu kak, di dekat sekolahku ada sebuah motel jika kembali ke rumah Mom akan sangat jauh." kata Liliane memberi ide.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss
RomanceTamat!!! Warning! Mature content. SCARY BROTHER PREKUEL. Vivian adalah sosok gadis yang menyukai sebuah tantangan, memacari bosnya sendiri yang telah memiliki istri. Ia pikir hal tersebut adalah awal dari kebahagiaan dan seks yang hebat. Tapi kenya...