The Prom

245 27 0
                                    

"Rii, siapkan sesuatu untuk Vivian!"

"Baik Sir!" Rii mengangguk lalu memesan beberapa barang yang akan langsung dikirimkan ke rumah Mr. Skinner, malam ini adalah pernikahan Lucy. Dan tentu saja Mr. Skinner tidak akan melewatkan pernikahan adik perempuannya itu. Sebuah perayaan besar yang dihadiri oleh keluarga besar Skinner dan koleganya, ini akan menjadi sebuah tantangan bagi Mr. Skinner, apalagi ketika membawa Vivian.

Tok..

Tok..

Vivian mendengar suara ketukan pintu ketika tengah bersantai di halaman belakang, langkahnya menuju ke pintu utama guna mengetahui seseorang yang ada di balik sana. Ternyata adalah seorang kurir yang mengantarkan sebuah kotak kepada Vivian.

"Kediaman Axton Skinner?" Ujarnya, Vivian mengangguk lalu menerima paket tersebut.

Setelah ia kembali ke dalam dan menutup pintu tak lama ponselnya berbunyi, Vivian menggeser layar ponsel dan mendapati sebuah pesan dari Mr. Skinner.
"Bukalah!" Bunyi pesan itu, Vivian menyunggingkan senyum. Untuk apa pria itu memberi sesuatu jika dirinya hanya menginginkan Mr. Skinner.

Vivian membawa kotak tersebut ke dalam kamar, membukanya dengan perlahan khawatir jika ia akan merusak isinya. Namun setelah Vivian membukanya, ternyata isinya sebuah gaun lengkap dengan aksesoris dan heels berwarna senada. Merk keluaran brand ternama, entahlah. Vivian jarang berbelanja setelah kelahiran Nando. Ia berdiri di depan cermin besar yang ada di kamarnya.

Membuka kaos dan celana pendeknya lalu mengenakan gaun pemberian Mr. Skinner barusan, gaun berwarna biru gelap dengan bahan yang dipakai bertekstur lebih halus dan lembut dengan model busana yang kelihatan mewah serta berkesan glamour. Warna busana maupun hiasannya yang digunakan lebih mencolok. Vivian menggeleng seraya tersenyum, entah kemana Mr. Skinner akan membawanya malam ini.

"Mom, kau terlihat cantik!" Seru Nando yang tak henti-hentinya memuji Vivian, sedari sore hari gadis itu menghabiskan waktu untuk memoles wajahnya secantik mungkin. Dan Nando tak henti-hentinya duduk di ranjang melihat Ibunya yang terlihat sangat bahagia.

"Benarkah?" Nando mengangguk, tidak ada wanita yang paling cantik di dunia ini selain Ibunya.

Tak lama deru suara mesin mobil Mr. Skinner terdengar memasuki halaman rumah, Vivian segera bergegas mengenakan ankle strap heels guna menyempurnakan penampilannya malam ini. Saat Mr. Skinner memasuki kamar, ia cukup takjub melihat penampilan Vivian yang ternyata tak kalah dengan model. Ia melirik ke arah Nando yang duduk di pinggiran ranjang lalu mengacak rambut bocah itu.

"Kelak kau harus mempunya istri secantik Ibumu seperti Daddy!" Ujar Mr. Skinner yang berhasil membuat rona kemerahan di wajah Vivian dan Nando tertawa, ia segera menuju Vivian lalu merangkul pinggul gadis itu dan berniat mengecupnya.

"Aku sudah melakukannya selama kurang lebih dua jam, aku tidak ingin kau menghancurkannya." Ujar Vivian menutup bibir Mr. Skinner dengan jari telunjuknya, Nando melihat kemesraan kedua oranh tuanya dengan senyum mengembang. Sesuatu yang kini selalu terjadi di setiap harinya,

"Dan kau harus mandi!" Vivian mendorong tubuh besar itu ke dalam kamar mandi, sehingga membuat gelak tawa di wajah mungil Nando.

Vivian menunggu di depan rumah saat Mr. Skinner keluar dengan gagahnya mengenakan tuxedo yang sangat pas di tubuh berototnya, Vivian berkedip beberapa kali. Masih terheran jika mantan bosnya itu akhirnya menjadi suaminya, seolah kecantikan Vivian masih tak cukup bersanding dengan Mr. Skinner.

"Mengagumiku?" Ujarnya berhasil membuat Vivian memutar kedua bola matanya dengan malas.

"Pengasuh Nando sudah datang?"

My BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang