Erotic Night

581 29 1
                                    

"Kenapa? Kau takut aku pergi?" Cecar Vivian saat semua pintu rumah terkunci dengan rapat, ia terkejut keluar dari kamar mendapati semua akses telah tertutup tanpa kunci menggantung. Mr. Skinner hanya diam, tak berniat menjawab karena memang hal itu benar. Kedua tangannya bersidekap di depan dada seraya melihat layar televisi yang kelihatannya lebih menarik dari Vivian.

Gadis itu duduk di sebelah Mr. Skinner, berusaha menggoda pria itu di sela kebosanannya. Ini adalah akhir pekan, biasanya mereka akan menghabiskan waktu bersama Nando untuk sekedar berkeliling atau berkemah. Tapi karena kesalahpahaman kemarin dan kesengajaan Vivian guna mencari perhatiaan Mr. Skinner semuanya gagal.

Ditambah hujan deras di luar dengan petir menggelegar, semakin membuat keluarga kecil itu hanya bisa terdiam di rumah.

"Dimana Nando?" Tanya Mr. Skinner.

"Tidur."

Mr. Skinner mengangguk, Nando pasti sangat lelah setelah pergi memancing seharian bersama Fred. Pria itu selalu mengunjungi Nando di setiap bulannya hanya untuk mengajaknya bersenang-senang. Vivian dan Mr. Skinner beruntung memiliki Fred.

Vivian memeluk tubuhnya sendiri karena dingin, memberi isyarat kepada Mr. Skinner agar memeluknya erat ketika cuaca dingin hampir membekukan tubuhnya. Bahkan sweater tebal tak mampu menahan dingin, entahlah. Vivian tak pernah menyukai cuaca dingin, tubuhnya terlalu ramping untuk bisa menghangatkan diri, tidak seperti wanita yang memiliki tubuh gemuk yang tak terlalu khawatir ketika cuaca kian dingin.

Jemari kaki Vivian mencoba menyentuh kaki Mr. Skinner, namun ia hanya mendapat tatapan bingung dari pria itu yang berhasil membuat Vivian kesal.
"Kau adalah suami yang benar-benar tidak peka!" Cecar Vivian, Mr. Skinner hanya terkekeh. Tak mengerti maksud dari ucapan Vivian karena kedua matanya terlalu sibuk untuk melihat acara tv.

"Oh, jadi itu model yang sempat dijodohkan denganmu? Kurasa dia lebih seksi dariku!" Kata Vivian lagi berusaha mencari perhatian Mr. Skinner.

"Vey, bisakah kau diam? Aku sedang fokus di sini." Ujar Mr. Skinner yang berhasil membuat Vivian cemberut.

Ia berbaring di atas sofa dengan kedua kaki berada di atas pangkuan Mr. Skinner, kembali menggoda pria itu dengan kaki jenjangnya. Tapi Mr. Skinner tak menanggapi hal itu dan hanya memijit kedua kaki Vivian dengan lembut.

"Haruskah aku menari erotis di depan tv?" Kata Vivian memutar kedua bola matanya dengan malas.

"Vey, apa yang kau inginkan?" Tanya Mr. Skinner melihat kelakuan istrinya yang seperti anak kecil, bahkan Nando tak semanja itu.

"Aku dingin!" Ujar gadis itu seraya memeluk dirinya sendiri.

"Kemarilah!" Mr. Skinner merentangkan sebelah tangan menunggu Vivian, gadis itu dengan girang akhirnya bersandar di bahu Mr. Skinnee seraya memeluk perut rata pria itu.

Mengendus aroma maskulin yang selalu dapat menghangatkan tubuhnya, sekilas Mr. Skinner mengecup puncak kepala Vivian dengan sayang. Mengingat kembali momen dimana ia harus berbicara ketus kepada gadis yang selalu berhasil menarik perhatiannya itu, entah mengapa hal itu berhasil membuat Mr. Skinner kesal dan pada akhirnya mencerca gadis itu dengan segala kalimat yang pedas.

"Ax!"

"Hmm?"

"Lihat aku!" Kata Vivian, Mr. Skinner sedikit menunduk ketika melihat wajah Vivian yang mendongak menatapnya juga. Dulu, kedua mata itu selalu berhasil mencuri pandang ke arahnya. Selalu melihat bokong Vivian tanpa gadis itu tahu, yang ternyata pada akhirnya selalu membuat Mr. Skinner candu akan tubuhnya.

Deru nafas pria itu menerpa wajah Vivian, membuatnya menutup kedua mata. Mr. Skinner mengecup dahi Vivian, turun ke pipi hingga berhenti tepat di bibir manis yang selalu ia sukai. Gadis itupun menyambutnya dengan hangat, segala kecupan hangat berhasil membuat tubuh Vivian merespon dengan cepat ketika Mr. Skinner menyalurkan kehangatannya.

My BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang