Seperti biasa Mr. Skinner akan meninggalkan Vivian di rumah seorang diri dalam keadaan hanya mengenakan dalaman, menuju kantor dan pulang saat sore hari. Namun hari ini sepertinya adalah hari yang sibuk, beberapa wanita mulai mengerumuni ruangan Human Resources setelah kemarin Rii membuka lowongan untuk menempati posisi sekertaris kedua di kantornya.
Tak membutuhkan waktu lama seseorang berhasil menempati posisi tersebut dan kali ini Mr. Skinner berharap jika Anna tak salah pilih pegawai, karena posisi tersebut membutuhkan kepercayaan. Seorang gadis berambut pirang bergelombang memasuki ruangan Mr. Skinner melalui seleksi yang ketat, cantik dan memiliki attitude yang baik ditambah dengan tubuh seksinya yang terbungkus pakaian rapih.
"Good morning Mr. Skinner..." sapa gadis itu dengan ramah, suara halus dan lembutnya mengingatkan Mr. Skinner dengan sesuatu. Ia menoleh ke sumber suara dari kesibukan laptopnya siang ini dan mendapati seorang gadis tersenyum lebar kepadanya.
"Astaga! Hellen?" Ujar Mr. Skinner melepas kacamatanya memastikan gadis itu adalah gadis yang sama beberapa tahun yang lalu.
Sementara gadis yang bernama Hellen tersebut hanya tersenyum lebar saat mengetahui mantan bosnya itu masih mengenali dirinya, "aku tidak percaya kau di sini!" Seru Mr. Skinner, Hellen adalah karyawannya dulu saat gadis itu masih menuntug ilmu sama seperti yang dilakukan Vivian dulu. Ia tak menyangka gadis itu akan datang kembali kemari setelah pengunduran dirinya beberapa tahun yang lalu, Hellen sudah pernah bekerja dengan Mr. Skinner bahkan sebelum Vivian.
"Well, orang tuaku memutuskan untuk kembali ke kota ini. Jadi ku pikir tidak ada salahnya jila aku mengisi kekosongan yang ada di sini." Ujarnya.
"Ya, tentu saja. Aku bahkan sangat senang seseorang yang memiliki loyalitas sepertimu mau bergabung kembali padaku, dan orang tuamu. Bagaimana kabar mereka?" Tanya Mr. Skinner, orang tua Hellen adalah pemilik beberapa butik yang memiliki banyak cabang di kota. Mereka adalah salah satu langganan dari perusahaan fashion milik keluarga Skinner.
"Jadi, aku diterima bekerja kembali di sini?" Tanya Hellen dengan wajah berbinar.
"Ya, tentu saja. Mengapa gadis sepertimu harus ku tolak!" Kata Mr. Skinner yang berhasil membuat Hellen girang.
"Terimakasih Mr. Skinner, aku berjanji tidak akan mengecewakanmu!" Ujarnya.
"Kau tidak pernah mengecewakanku, Hellen." Tambahnya seolah Hellen adalah karyawan yang paling baik di antara lainnya.
Dan hal itu memang benar, awal Hellen bekerja pada Mr. Skinner ia selalu mendapat cercaan dari pria itu sama seperti karyawan yang lain. Namun semakin hari Hellen semakin paham karakter dan sifat pria itu, hingga pada akhirnya Hellen memutuskan untuk menarik perhatian Mr. Skinner dengan kinerjanya yang baik. Sekaligus menarik hati dari pria yang dulu belum memiliki istri itu.
Namun kini Hellen melihat ada sebuah cincin yang melingkar di jari manis Mr. Skinner, pertanda bahwa pria itu telah menikah dan Hellen pernah mendengar berita tentang skandal percintaan Mr. Skinner dengan karyawannya sendiri yang berakhir pernikahan. Sesuatu hal yang tidak Hellen sangka pria tampan, sukses dan setenar Mr. Skinner bisa menikahi karyawannya sendiri.
Jika hal itu terjadi pada gadis yang dinikahi oleh Mr. Skinner? Mengapa hal itu tidak bisa terjadi padanya juga? Batin Hellen tersenyum simpul, dalam hati ia bahkan rela untuk menjadi istri ke dua pria itu. Lagi pula, Mr. Skinner menyukai dirinya sebagai karyawan bukan?
Bahkan di hari pertama Hellen bekerja gadis itu bertingkah seperti sekertaris senior melebihi Rii, mengenakan pakaian ketat seolah ini adalah bangunan fashion seperti di sebelah. "Demi Tuhan, ini adalah kantor!" Cicit Rii saat melihat Hellen tengah merapihkan meja kerja barunya dengan sesekali menungging. Membuat beberapa karyawan pria yang ada di sana menatap lapar ke arahnya, termasuk Nicholas yang bersiul ria melihat kaki jenjang nan mulus tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss
RomanceTamat!!! Warning! Mature content. SCARY BROTHER PREKUEL. Vivian adalah sosok gadis yang menyukai sebuah tantangan, memacari bosnya sendiri yang telah memiliki istri. Ia pikir hal tersebut adalah awal dari kebahagiaan dan seks yang hebat. Tapi kenya...