2- Gym Dick Addict (I)

25.8K 473 51
                                    


Revan's POV

Seperti di cerita sebelumnya, gue udah jelasin kalau bang Gerald tuh pemilik sekaligus trainer di gym punya dia. Makanya, gue gak heran kalau badannya bagus, hot juga sih. Banyak cewek maupun cowok yang suka bahkan sampe nyentuh tubuh abang gue. Masalahnya nih si abang suka-suka aja badannya dipelototin sama banyak orang. Malahan, gue yang berabe. Hmm...

Jadi, hari ini adalah hari pertama gue ngikutin abang dari bangun tidur sampe tidur lagi. Mumpung liburan juga sih, gajelas kalau di rumah aja. Berhubung abang juga sibuk, gue ngikut aja. Demi, gue gak rela kalo tubuh abang gue dijamah sama tangan-tangan nakal. Mau cewek, mau cowok, semua sama aja. GAK BOLEH! TITIK!

---

Revan's POV

Alarm pagi berdering, masih jam lima pagi. Gue bangun dari ranjang menuju kamar mandi, dan turun ke dapur di lantai bawah. Maklum, minum susu di pagi hari udah jadi rutinitas gue. Ditambah dengerin playlist "Today's Top Hits" di Spotify. Gue pecinta musik juga sih haha.

Lagu-lagu Doja Cat sama Ariana enak banget gila. Yang judulnya "I Don't Do Drugs" candu bener asli. Ada juga lagunya Regard, Troye Sivan, sama Tate McRae judulnya "You" yang juga gak kalah seru. Gue bahkan bikin playlist khusus buat mereka.

Kalau jam segini abang masih tidur. Apalagi di musim liburan gini. Di hari biasa, bang Gerald bakalan bangun tidur jam enam pagi. Terus sarapan, siap-siap, terus pergi ke gym jam setengah delapan.

Meski gue gak serajin abang, tapi tiap pagi gue sempatin buat peregangan dan pemanasan. Kalau ada niat, angkat barbel juga di ruang gym di rumah. Semua itu gue lakuin setelah gue ngerasa bikin badan enakan dan mood lebih baik.

Rencananya, hari ini gue bakal ikut jadwal abang. Kemarin udah bilang dan dibolehin. Jujur gak sabar buat ngikutin rutinitas abang gue sambil nge-protect dia.

Sambil nunggu pergi ke gym jam delapan nanti, gue bakal siap-siap dulu dan nunggu abang bangun di kamarnya. Random banget sih, tapi yauda lah ya. Bingung juga mau ngapain.

Akhirnya setelah mandi, gue pake kaos oblong sama celana pendek dan nunggu di sofa di kamar abang. Gue sambil buka Instagram, update kabar-kabar terbaru. Gue stalk akun abang gue dan wow, followers-nya sampai 22 juta. Gue kalah jauh, followers gue cuma 2 juta doang anjir.

---

Author's

Jam sudah menunjukkan pukul setengah sembilan, dan mereka berdua telah sampai di gym milik Gerald. Keduanya masuk dan disambut oleh satpam dan resepsionis.

"Selamat pagi, Bos," ucap si resepsionis. "Selamat pagi juga, Revan," imbuhnya.

"Selamat pagi, Ulrich" ucap Gerald dan Revan.

"Oh iya, laporan seminggu ini, mulai dari keuangan, membership, sampai pemeliharaan alat, komplit pokoknya, udah aku kirim via email ya," sambung Ulrich.

"Oke sip, makasih ya," ucap Gerald sembari menepuk bahu Ulrich dan menuju ke ruangannya.

Ruang kerja Gerald berada di lantai dua, sehingga kini mereka berdua harus menaiki lift untuk menuju ke sana.

Gym ini terdiri dari empat lantai. Lantai pertama adalah lobby, resepsionis, tempat penitipan barang, dan kantin. Sedangkan di lantai dua adalah urusan administrasi, ruangan para trainer, dan ruang konsultasi. Dan di lantai tiga dan empat adalah ruang gym.

Sesampainya di ruang gym, Gerald langsung melepas kemeja dan menggantinya dengan kaos tepat di hadapan Revan. Melihat itu Revan hanya menelan ludah dan berusaha mengalihkan pandangannya dari jendolan di selangkangan Gerald.

Gakuat Sama Abang Yang Muscle [Tersedia di Karyakarsa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang