6-Icarus Has Flying

10.2K 364 13
                                    

Lukas POV

Akhirnya pekerjaan gue selesai juga. Sekarang tinggal ngasih ini ke Ulrich, beres deh. Eh, tapi Revan kok gada suaranya sih. Jangan-jangan pulang duluan lagi.

Oh, ternyata dia ketiduran. Imut. Boleh gak ya dia nginep di rumah gue. Apa gue minta izin sama Gerald dulu aja kali ya.

Haduh pusing. Ngasih berkas ini ke Ulrich dulu deh.

---

Author's POV

Lukas kemudian keluar dari ruangannya sambil menenteng berkas dan menuju Ulrich. Berkasnya sudah selesai, dan kini saatnya untuk mengantar pujaannya pulang.

"Ini, udah selesai," ucap Lukas seketika sampai di resepsionis.

"Hahaha, mantep dah," puji Ulrich.

Drrt.. drrt.. drtt...

Sebuah telepon masuk ke daftar panggilan Lukas. Ia pun segera mengangkatnya. Tak lain dan tak bukan, si penelepon itu adalah Gerald.

"Halo, Luke. Gue keknya malem ini gak pulang, soalnya penerbangannya Eric diundur jadi malem. Lo bisa nginep di rumah gue, kuncinya tanya aja ke adek gue," jelas Gerald dari seberang sana.

"Oke, siap. Kalo dedek yang nginep di rumah gue gimana?" tanya Lukas.

"Boleh sih asal Revan mau. Lo jangan macem-macem ye. Awas aja lu," balas Gerald.

"Ha ha ha. Kalo dedek yang mau gimana dong?" tanyanya lagi.

"Jangan kasar, pake pengaman," jawabnya dibarengi dengan menutup panggilan.

Restu sudah didapat.

"Bang Krisna, boleh minta tolong siapin mobil gue gak?" tanya Lukas pada Krisna, security di sana.

"Beres, mas," jawabnya singkat.

Lukas pun kembali ke ruangannya. Mengemasi barang-barang, kemudian menggendong Revan ala bridal stryle hingga masuk ke dalam mobilnya. Rupanya Revan masih terlelap dalam mimpinya.

---

Lukas Yerich Sahr, biasa dipanggil Lukas atau Luke. Berumur 24 tahun. Sekarang sedang menempuh strata-I dan menjadi ketua BEM Fakultas Pariwisata. Selain itu juga menjadi trainer gym sebagai kerjaan sampingan.

Di SMA, dia dikenal sebagai "Arjuna" karena prestasi dan ketampanannya. Namun Lukas tidak mengikuti ekstrakulikuler yang berhubungan dengan otak dan kecerdasan, ia malah lebih memilih ekstrakulikuler berkuda. Karena itu, badannya memang bagus meski tidak berotot.

Di akhir kelas 10, ia mulai tertarik dengan dunia gym. Ia mulai mencoba dan mengikuti ayahnya ketika workout. Ketagihan, ia pun mulai mendaftar membership dan mendapat trainer gym khusus. Pun dengan makanan dan protein, tak ada kendala karena ayahnya adalah pengusaha sukses di bidang ekspor-impor.

Usahanya tak mengkhianati Lukas. Hari demi hari hasilnya perlahan terlihat. Hal itu ia lakukan hingga sekarang. Sudah banyak yang menyatakan hati pada dia. Tapi semuanya ditolak karena mereka semua hanya menginginkan harta dan popularitas saja, bukan mencintai dengan tulus.

Hingga ia dipertemukan dengan Revan di perkuliahan. Saat pertama kali ngobrol dengannya, ia merasa nyaman dan tenang. Mereka pun mulai bertukar kontak dan mulai sering berbarengan hingga akrab seperti sekarang ini.

---

20 menit berlalu dan kini Lukas telah sampai di halaman rumahnya. Rumahnya tergolong kecil dan minimalis, namun tampak nyaman meski dedaunan berdiam menghiasi halaman rumahnya.

Lukas membuka pintu rumahnya. Membawa barang-barang masuk dan menggendong Revan yang masih tertidur lelap. Setelahnya, ia menutup dan mengunci pintu itu.

Gakuat Sama Abang Yang Muscle [Tersedia di Karyakarsa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang