4 - Gym Dick Addict (III)

17.2K 460 16
                                    

"You are so ARGH, wild. Don't make me FUCKING ARRGHH waitin', just fuck me, Gera"

"As your wish," ucap Gerald sambil menghentikan permainan jarinya.

Masih dalam posisi 69 di atas sofa, Eric mengambil pelumas dan melumasi keperkasaan Gerald dengannya. Setelah kontolnya terlumasi, ia segera melumasi lubang anusnya dan berusaha menduduki kontol Gerald.

Kontol Gerald adalah definisi dari kontol monster. Baik Eric maupun Gerald, keduanya adalah biseksual yang lebih cenderung menyukai pria. Gerald sudah lama tidak bermain ranjang bersama wanita, namun tidak dengan Eric. Eric yang kaya bahkan memiliki haremnya sendiri, isinya 3 pria dan 2 wanita. Wanita yang ia ajak untuk bermain selalu saja ngos-ngosan dan terkadang sampai lemas setelah dihajar Eric. Kontol Eric saja sudah termasuk besar. Dan milik Gerald lebih besar dan berurat daripada milik Eric.

"AAAARGGHH GEDE BANGET," ucap Eric sambil berusaha memasukkan kontol Gera ke dalam anusnya.

Ini bukan pertama kalinya Eric ngewe dengan Gerald, namun ia selalu kesusahan memasukkannya untuk pertama kalinya. Entah lubang Eric yang memang rapat dan sulit melar atau kontol Gerald saja yang terlalu besar. Entah...

Setelah berusaha, akhirnya kepala kontol Gerald masuk meski ia terengah-engah dibuatnya. Pelumas yang diaplikasikan sudah banyak, namun tetap saja sulit.

Gerald tahu Eric lelah, maka ia merebahkannya di sofa. Kini Gerald lah yang memegang kendali.

Liar dalam urusan seks adalah Gerald. Kedua tangannya dengan reflek memegang kedua pinggang Eric dan merendahkan badannya hingga kedua bibir itu saling bertukar saliva. Setelah Eric mulai rileks, ia mencengkeram pinggang Eric dan mendorong masuk kepala kontolnya dengan perlahan.

Meski telah melakukan fore play dan kini telah sedikit rileks, Eric sepertinya mulai kesakitan akibat ulah kontol raksasa Gerald yang berusaha menyeruak masuk.

Tak ada sedikit pun kata yang keluar dari mulut Eric. Kedua tangannya mencengkeram erat sprei, punggungnya melengkung ke atas, sedangkan matanya terbelalak kosong dengan mulut yang menganga. Eric merasakan sakit yang rasanya benar-benar mengoyaknya. Mulutnya yang menganga membuat produksi liur menetes ke luar.

Saat lawan mainnya menganga dan mengeluarkan saliva, itu lah yang diinginkan Gerald. Ia amat menikmati permainan brutal seperti ini, toh sebenarnya Eric juga menyukai seks yang hardcore.

Perlahan namun pasti, keperkasaan Gerald itu menyentuh titik prostat Eric. Saat Gerald merangsang dan bermain-main di titik itu, Eric akan melenguh panjang sebagai tanda kenikmatan. Penis Eric tegang dan mengeluarkan precum layaknya sungai.

Anus Eric masih sangat rapat. Kontol Gerald jadi terhambat dan kurang leluasa karenanya. Gerald masih berusaha memasukkan kontolnya, sedangkan sepertinya Eric masih menikmati kontol Gerald merangsang titik prostatnya.

"Tahan ya, susah bener bangsat," ucap Gerald sembari memasukkan jari telunjuk dan tengahnya ke dalam mulut Eric yang masih menganga. Dan Eric meresponnya dengan menjilatinya.

Plok

Plok

Plok

Plok

Dengan empat kali hentakan, kontol Gerald benar-benar masuk ke dalam anus Eric. Anusnya benar-benar melahap kontol Gerald hingga habis.

"argh, ampun. Gera, please, ampu- arghh, ampunin gue," ucap Eric yang sudah kehabisan tenaga melayani nafsu Gerald.

"Apa? Ampun? Lo tadi main-main sama gue, kita berhenti sampe gue puas. Hahahah," jawab Gerald yang masih horny.

"Gue udah gakuat, Ger, sump- AARGH, FUCK. AAARGH," belum selesai Eric mengucapkan kalimatnya, Gerald sudah memompa kontol besarnya. Tubuh Eric benar-benar lemas tak berdaya, sedangkan kontol Eric masih sangat-sangat tegang dengan precum yang terus mengalir. Tubuhnya digempur oleh kekuatan dari kontol besar Gerald.

Gakuat Sama Abang Yang Muscle [Tersedia di Karyakarsa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang