Lukas yang masih fokus mengangkat beban menjadi kehilangan fokusnya. Kontolnya menegang, berhasrat untuk segera keluar dari kurungan yang membuatnya tak bebas.
Fokusnya buyar. Ia pun menghentikan kegiatannya dengan beban besi itu setelah menyelesaikan 12 kali repetisi. Ia bangkit, mengangkat Revan yang masih bergembira dengan permainan bokong dan memilin puting Lukas.
Ia mengambil alih permainan. Masih dalam keadaan berkeringat, Lukas membawa Revan ke dalam kamarnya. Bermain dengan lebih intens.
---
Sesampainya di kamar, Lukas langsung menghempaskan Revan ke ranjang. Disusul dengannya yang langsung menjilati selangkangan Revan di balik celana yang dikenakannya. Perlahan namun pasti, gundukan di selangkangan Revan itu mulai bangun.
Lukas dengan perlahan menurunkan celana yang dikenakan oleh Revan, kemudian membuangnya di sudut kamarnya. Paha Revan yang mulus menjadi target selanjutnya. Ia memberikan kiss mark di paha yang mulus itu hingga kini dipenuhi oleh cap kemerahan yang khas.
Seakan sudah puas dengan apa yang Lukas berikan, Revan memegang dagu Lukas dengan kedua tangannya dan berkata, "Gantian dong. Biarin aku yang memuaskan Mas Lukas."
Lukas mengiyakan dan kini ia duduk di tepi ranjang dengan kaki yang terbuka lebar agar Revan lebih leluasa dan bagian tubuhnya terekspos dengan lebih intens. Kemudian kedua tangannya di belakang menjadi penyangga badannya.
"Dek, adek mau ke mana?" tanya Lukas ketika tahu Revan malah berbalik dari dirinya dan malah keluar dari kamar.
"Tunggu aja. Oh iya, keluarin mainan yang Mas punya ya. Kita bakal main di kasur seharian ini. Jangan sampe ada satu pun yang Mas sembunyiin, inget." Jawab Revan dengan nakal.
---
Revan berjalan ke dapur, mengambil madu dan honey stick. Tak pakai lama, ia kemudian mengganti kaos yang dikenakannya dengan kemeja oversized tembus pandang berwarna hitam yang berada di tasnya. Demikian dengan celana dalam. Ia menggantinya dengan celana dalam thong yang selaras dengan apa yang dikenakannya.
Sementara itu Lukas mengeluarkan semua "mainan" yang ia punya. Mulai dari penis pump, masturbation sheaths, fleshlight, vibrator, hingga dildo. Tak lupa dengan pelumas dan berbagai macam kondom.
---
Revan kembali memasuki kamar dan meletakkan barang yang tadi ia bawa di meja kecil di pojok sana. Lukas pun mendekati Revan, menyambutnya dengan senyum dan ciuman hangat.
Ciuman itu semakin panas dan mengarahkan langkah mereka ke arah kasur. Revan segera menghentikan ciuman dan mendorong Lukas hingga ia terduduk di tepi kasur.
Mengerti apa yang harus segera dilakukan, Revan segera jongkok, memposisikan wajahnya tepat di selangkangan Lukas. Lukas tahu apa yang ingin dilakukan oleh Revan. Karenanya ia segera membuka lebar kakinya dan memposisikan diri seperti sebelumnya.
"Oke, ayo kita lihat dulu kita punya apa." Ucap Revan sambil melihat mainan yang Lukas keluarkan. "Ah, Mas ternyata punya dildo. Adek gak nyangka, loh."
"Bukan gitu Dek. Itu sih Mas dapet dari sahabat mas. Mas belum pernah pakek kok. Jangan salah paham ya," lurus Lukas dengan cepat.
"Ha ha ha. Misal beneran juga gapapa kok," tawa Revan.
Revan kemudian mengambil mainan yang menurutnya menarik, yaitu nipple sucker atau penyedot puting. "I love your sexy chest. fuck, that's make me horny," tandasnya.
Dada Lukas memang sexy dan menggoda. Dada yang begitu besar, berurat, dan berotot. Tak lupa dengan puting besar berwarna coklat.
Revan mulai bermain di dada sebelah kanan Lukas. Ia meremas, memelintir, hingga menjilatinya. Tak butuh waktu lama, kini kedua puting Lukas menjadi tegang dan melenting karena rangsangan yang diberikan oleh Revan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gakuat Sama Abang Yang Muscle [Tersedia di Karyakarsa]
RomanceCapek gak sih, punya abang ganteng. Gue capek, gabisa lagi gue nerima beginian. Gue ketagihan ngelihat wajah sama body dia. Gak ngerti lagi. --- Ingin baca dalam bentuk pdf untuk seumur hidup? Cus segera cek di @niacimide di Karyakarsa!