Rentetan kejadian tidak masuk akal yang berawal dari malam Halloween. Atas ide gila di malam Halloween, Gerald dan Revan memutuskan untuk berkemah di sebuah danau. Akan tetapi, sebuah kejadian di luar nalar terjadi pada Gerald. Seakan efek berantai, Revan pun diteror oleh sekte sesat yang muncul dengan tiba-tiba.
Tidak diketahui siapayang terkait pada kejadian di danau malam itu. Siapa juga yang bersarang didalam tubuh Gerald. Dan pertanyaan terbesar adalah... apa motif sebenarnya darisekte sesat itu?
---
Malam Halloween
|| Revan's POV
Halloween jadi salah satu momen yang gue tunggu-tunggu. Gue pribadi gak terlalu suka cerita horor. Tapi, yang gue tunggu-tunggu dari Halloween adalah dekorasi di sepanjang pusat perbelanjaan. Gue paling suka dengan jack-o'-lantern, lampu labu paling ikonik dan susah ditemui kalau bukan di momen Halloween.
Gue tipe anak rumahan. Tapi, di malam Halloween ini, gue dipaksa keluar sama Abang Gerald. Gak cuma Abang Gerald, tapi Mas Anggar juga ikut-ikutan memaksa. Dua orang itu memaksa gue untuk ikut pesta Halloween di salah satu bar.
Sebenarnya, gue udah menolak mentah-mentah permintaan Abang Gerald dan Mas Anggar. Tapi, Abang Gerald malah mengancam gue. Dia bilang, kalau gue gak mau ikut, dia gak mau ngentotin gue lagi. Seenak-enaknya jadi top, gue gak mungkin bisa hidup kalau gak dientot sama kontol gede Abang Gerald.
Mas Anggar jauh lebih gila lagi. Dia bilang, kalau gue mau ikut, dia bakal ngasih sex toys edisi terbatasnya ke gue. Mas Anggar juga mengiming-imingi gue dengan kulineran di akhir tahun. Tentunya, gue gak bisa menolak makanan.
"Deeek... Udah selesai belum?" tanya Abang Gerald.
"Gue kesusahan masang sayapnyaaa..." balas gue.
"Perlu dibantu, gak?" tanyanya lagi.
"Gue bisa sendiri, Bang," jawab gue.
Rencananya, gue bakal pakai kostum kupu-kupu seksi. Tapi ternyata, pakai kostum buat Halloween gak segampang yang gue pikir. Jadi, gue memutuskan untuk gak memakai sayapnya. Beda sama Abang Gerald dan Mas Anggar yang hanya membuthkan topeng scream dan pisau mainan.
Abang Gerald dan Mas Anggar telanjang bulat dan memamerkan lekuk tubuh atletisnya. Keduanya hanya mengenakan celana dalam dan topeng scream saja. Abang menggunakan celana dalam model brief, sedangkan Mas Anggar mengenakan celana dalam model jockstrap.
Setelah selesai, gue pun keluar dari kamar. Gue segera menemui Abang Gerald dan Mas Anggar yang sedari tadi menunggu. Namun, gue malah kaget melihat Mas Anggar yang dengan santainya mengulum kontol Abang. Dan Abang hanya bisa mendongak dan mengelus lembut rambut Mas Anggar.
"Ngapain kalian berdua?" tanya gue.
"Anggar bilang, dia mau bantu abang. Katanya biar gak kebangun waktu lagi di bar. Anggar baik banget, ya, Dek," jawab Abang Gerald dengan santainya.
Gue menghela napas kemudian berkata "Gue sebagai adik yang baik juga mau bantu, Bang."
Gue kemudian memosisikan diri di samping Abang Gerald dan melumat kuat bibir seksinya. Abang menerima serangan lidah gue dengan sukarela. Abang menikmatinya. Karena belum puas, gue pun memasukkan jari tengah gue ke lubang Abang.
"Cuma satu doang? Tiga, dong!" ujar Abang Gerald dengan angkuhnya.
Sesuai permintaan, gue segera menyusulkan dua jari gue. Totalnya ada tiga jari yang bersarang di lubang Abang Gerald. Abang Gerald meringis keenakan, sedangkan Mas Anggar makin menguatkan isapannya. Ketiga gue menggerakkan jari-jari gue, Abang Gerald mendesis dan mendorong kepala Mas Anggar agar lebih menguatkan isapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gakuat Sama Abang Yang Muscle [Tersedia di Karyakarsa]
RomanceCapek gak sih, punya abang ganteng. Gue capek, gabisa lagi gue nerima beginian. Gue ketagihan ngelihat wajah sama body dia. Gak ngerti lagi. --- Ingin baca dalam bentuk pdf untuk seumur hidup? Cus segera cek di @niacimide di Karyakarsa!