Pada jam 21.46 malam, Gerald memasuki kawasan perumahannya. Ia kemudian memarkir mobil di garasi dan masuk melalui pintu belakang yang terhubung dengan dapur. Di saat yang bersamaan, di dapur terdapat Revan yang mengambil susu dari kulkas dan menuangkannya di gelas.
"Ngapain aja bang kok lama?" tanya Revan sambil fokusnya pada susu dan gelas.
"Ada urusan sama klien tadi. Sekalian mandi di sana juga. Lo udah mau tidur?" ujar Gerald.
Kebiasaan Revan adalah meminum susu sebelum tidur, sehingga Gerald sudah hafal dan kenal.
"Gue mau juga dong," ucap Gerald di saat yang bersamaan ketika Revan menghabiskan tetes terakhir susu sebelum tidurnya.
"Ambil sendiri sana, abang manja ih," jawab Revan sambil mencuci gelas dari sisa-sisa susu.
"Capek banget gue hari ini. Mau langsung tidur ah. Met bobo Rev," ujar Gerald.
"Yoi," ucapnya hemat.
---
Gerald telah berada di kamarnya. Lampu tidurnya padam. Pasti dia sudah tidur, pikir Revan. Seharian ini abangnya bekerja keras, bahkan hingga lembur.
Revan kemudian berjalan menuju kamarnya dan mulai mematikan lampu-lampu utama di rumah. Sebelum tidur ia mendapat pesan dari Ketua BEM Fakultas Pariwisata. Pesan itu mengisyaratkan agar salah satu perwakilan dari Prodi Teknologi Pangan bersedia untuk mengikuti rapat yang digelar oleh organisasinya. Itu karena antara Fakultas Pariwisata dan Prodi Teknologi Pangan akan melakukan kolaborasi dalam sebuah event lintas jurusan. Dan karenanya, Revan terpilih menjadi perwakilannya.
Lukas, nama Ketua BEM Fakultas Pariwisata. Lukas termasuk orang yang terkenal di kampusnya.Terlebih saat pertama kali bertemu, Lukas langsung memperkenalkan diri dengan sebutan "Mas Luke". Sebuah sebutan yang intim bagi Revan.
[Van, besok kamu yang ngewakilin prodi tekpang ya]
[oke mas. mulai jam berapa emang?]
[jam 8. jam setengah sebelas udah selesai kok. mau aku jemput gak?]
[mumpung searah nih][boleh kalo gak sibuk wkwk]
Percakapan itu pun berakhir dan kini Revan berusaha untuk tidur. Jam menunjukkan pukul 22.14 malam, saatnya untuk beristirahat.
Revan tak menyangka bahwa dirinya bisa berkenalan dan dekat dengan orang hits di kampusnya. Bahkan besok ia akan dijemput olehnya. Sudah seperti dongeng-dongeng saja.
---
Pagi menjelang dan berjalan seperti biasa, tak ada yang spesial. Hingga suara klakson mobil terdengar oleh Revan. Ia segera keluar dan mempersilakan sang empu untuk masuk ke rumahnya dahulu. Toh, jam masih menunjukkan di pukul 6.45.
"Masuk dulu, mas. Sini tasnya aku bawain," tawar Revan.
"Gausah dek, nanti kamu capek," ujar penolakan Lukas.
Hari ini Lukas tampil rapi dan mempesona seperti biasanya. Outfit bertema all black dikenakannya, sungguh sangat tampan.
Revan telah mempersiapkan makanan, dan rencananya mereka bertiga akan makan dalam satu meja. Revan berencana untuk mengenalkan Lukas pada Gerald. Jarang sekali Revan membawa teman ke rumahnya, sangat jarang dan bahkan langka.
Gerald turun dari tangga untuk sarapan. Ia kaget melihat ada orang asing di rumahnya. "Loh, kok lo ada di sini," ucap Gerald
"Yoi bro, udah lama banget kita gak ketemu," balas Lukas.
Revan melongo keheranan. "Loh, abang sama mas kok udah kenal sih? Lah gue mau bikin surprise malah gue yang kena," ucap Revan.
"Hahaha, jadi Lukas nih sepupu kita. Namanya kan Lukas Evarich Sahr, masih satu marga sama kita," terang Gerald.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gakuat Sama Abang Yang Muscle [Tersedia di Karyakarsa]
RomanceCapek gak sih, punya abang ganteng. Gue capek, gabisa lagi gue nerima beginian. Gue ketagihan ngelihat wajah sama body dia. Gak ngerti lagi. --- Ingin baca dalam bentuk pdf untuk seumur hidup? Cus segera cek di @niacimide di Karyakarsa!