Saat hendak melangkah, tangannya dicegat oleh seseorang yang sedari tadi tak bersuara.
"Kemana?"
" Lu napa dah Tzu?
Gw cuma mau balik.
Yujin mau ketemu gw""Bokap?"
'huft'
"Lu gak usah khawatir.
Semoga aja dia gak dirumah"
Ucap Jeongyeon setelah menghela nafas."Gw gak mau dengar berita kepala lu bocor,dicambuk, ditendang lagi Je"
Ucap Dahyun dengan pandangan sendu nya."Gak bakal.paling patah tulang doang"
Ucap Jeongyeon yang mendapat tatapan tajam oleh ketiga sahabatnya."Becanda gw."
Jeongyeon pun melajukan motornya ke kediaman orang tuanya.
Saat kepergian nya,
Seseorang memandang nya dengan kening berkerut.'apa yang selama ini lu sembunyikan Je"
Batin Nayeon.Ya, orang yang itu adalah Nayeon.
Seketika terbesit ingatan di kepalanya yang membuat ulu hatinya terasa nyeri.
Ingatan dimana Chaeyeong memberitahu sesuatu.
"Jangan menambah penderitaan nya"
Itulah kata-kata chaeyeong yang terngiang-ngiang di kepalanya.Beberapa hari berlalu,kini Jeongyeon lebih sering berada di apartemen nya dan hanya sesekali keluar.
Kini Jeongyeon sedang bersiap untuk
melakukan rutinitas malamnya,yakni bernyanyi bersama ketiga sahabatnya di cafe milik Yoona.
Saat hendak mengambil jaketnya,ia merasakan setitik cairan menetes dan terlihat jelas di lantai.'aishh,,, kenapa sekarang sih'
Gerutu Jeongyeon.Ia pun membersihkan nya.setelah dirasa tidak meninggalkan jejak apapun, dengan segera ia mengendarai motor sport nya.
Setelah tampil, mereka berempat memutuskan untuk stay di cafe.
Jeongyeon POV
"Je, tumben lu make topi?"
Tanya Dahyun."Gw cuma takut,entar di kejar Sasaeng"
Ucapku yang berhasil mendapat pukulan manja dari Chaeyeong yang duduk tepat di sebelah ku."Dihh emang ada yang mau gitu sama lu"
"Ehhh, jangan salah lu pada.
Gw gak jelek-jelek amat tau"
Ucapku."Kata siapa?"ucap Tzuyu dengan sebelah alis terangkat.
"Nyokap gw"
Mereka bertiga seketika tertawa mendengar jawaban ku,dan membuat sebagian perhatian pengunjung cafe melihat ke arah kami.
Aku pun dengan segera menarik turun topi ku dan berpura-pura memainkan ponsel ku.
'bukan temen gw'
Ucap ku dalam hati.Beberapa hari setelahnya, kami pun lebih sering menghabiskan waktu bersama.
Lebih tepatnya bermalas-malasan di markas.Aku bersyukur, karena mereka bertiga aku tidak terpuruk lagi dan mulai seperti dulu.
Meskipun saat aku berpapasan dengan Nayeon, sifat periang ku hilang entah kemana.Jeongyeon POV end.
Ke empat serangkai itupun menjalani hari-hari mereka seperti biasa.
Ngampus, nongkrong, Mabar, dilanjutkan dengan menghibur pengunjung cafe pada malam hari.
Namun,ada sedikit perbedaan.
Yakni Jeongyeon yang lebih sering mengenakan mengenakan Hoodie dan tak pernah melepas kupluk nya,serta Tzuyu yang lebih sering mengenakan topi.

KAMU SEDANG MEMBACA
MOVED
Teen Fiction2+8=10 5+5=10 7+3=10 Kurasa kalian sudah cukup dewasa untuk mengartikannya. . . . cuma cerita,nggak nyata. sekian terima gaji.