Setelah beberapa saat berbincang, Jooyung memutuskan untuk segera pulang.
"Tzu,gw balik duluan ya, Jeje gak ad yang nemenin"
Ucap Jooyung."Yaudah.
Gw juga mau balik,adek gw sendirian.
Ehh Tapi kok......
ngapain lu ninggalin Jeje sendiri terus jengukin Nayeon?
Ucap Tzuyu."Jeje yang maksa.
Gw juga ogah,tapi lu tau sendiri kan si Jeje gimana".
Ucap Jooyung jengah."Iya sih.
Sifat keras kepala nya gak bisa di ilangin"."Nah itu".
.
.Saat sampai di apartemen milik kembarannya, Jooyung tidak mendapati Jeongyeon.
Ia hanya melihat jaket dan ponsel milik Ryujin yang berada di sofa.
"Mungkin Ryujin membawa Jeje jalan-jalan sebentar kali."
Batin Jooyung setelah tak mendapati keberadaan sang kembaran.Jooyung POV.
Aku pun memutuskan untuk bermain ponsel guna menunggu kepulangan kedua adik ku.
cukup lama menunggu, namun tak terlihat sama sekali tanda-tanda keberadaan nya.
Akupun memutuskan untuk menunggu mereka di kamar,sekalian bersih-bersih.
Author POV.
Ditempat lain, terlihat seseorang gadis terduduk dilantai dengan keadaan kacau.
Ia menangis dengan sesegukan seraya meratapi tangan nya yang bergetar dan berlumuran darah milik seseorang yang kini mulai mengering.
Tak lama kemudian,gadis tersebut dihampiri oleh seseorang.
"Hey,kamu kenapa?
Ada yang sakit?"
Tanya orang tersebut yang tak lain adalah Momo.Gadis itupun hanya menggeleng.
"Terus kamu ngapain disini?"
Tanya Momo lagi, seraya mendudukkan gadis itu di kursi tunggu."Kakak aku didalam"
Ucap gadis itu dengan nada bergetar.Momo pun hanya bisa mengusap bahu gadis itu untuk sedikit menenangkan nya.
Setelah beberapa saat,Momo kembali membuka pembicaraan.
"Nama kamu siapa?"
Tanya Momo."Y-yuna kak"
Ucap gadis tersebut yang masih sesegukan."Yuna, mending sekarang kamu bersih-bersih dulu,agar saat keluarga kamu dateng,mereka gak terlalu kaget.
Biar kakak yang nungguin dokter di sini"
Ucap Momo."Kami udah gak punya keluarga.
Cuma kakak satu-satunya keluarga ku"
Ucap Yuna dengan sendu."Maafin kak Momo ya, kakak gak tau"
Ucap Momo merasa bersalah."Gak papa kak,Yuna minta tolong jaga in kakak Yuna ya"
Ucap nya,dan Momo hanya mengangguk menyanggupi.Yuna pun berlalu untuk membersihkan diri.
Bertepatan saat Yuna kembali,dokter pun keluar.
"Kakak saya gak kenapa-kenapa kan dok"
Ucap Yuna cepat seraya menghampiri sang dokter."Kamu adiknya ya,mari ikut saya ke ruangan,biar kakak kamu Momo yang jagain"
Ucap sang dokter yang tak lain adalah kristal.Yuna pun mengekori sang dokter dengan batin berkecamuk, meninggalkan Momo yang berada di kursi koridor depan sebuah ruang rawat.
Momo hanya duduk di kursi tunggu tanpa ada niat untuk menemui seseorang yang berada di dalam ruangan tersebut.
Setelah Yuna kembali,Momo pun pamit untuk meninggalkan rumah sakit.
.
.Satu dari dua orang yang sedang ditunggu i oleh Jooyung kini terlihat sedang duduk dengan pandangan kosong di sebuah kursi yang berada di koridor rumah sakit.
Sesekali ia terlihat menitihkan air mata.
Saat meraba saku Nya, ia tersadar bahwa ponsel nya tertinggal saat meninggalkan apartemen dengan terburu tadi.
Sekarang ia tambah frustasi,
Bagaimana caranya untuk mengabari Jooyung jika ponselnya tertinggal.
Seseorang tersebut yang tak lain adalah Ryujin memutuskan untuk kembali ke depan sebuah ruangan tempat salah satu kakak nya yang sedang berjuang.
Tadi dia menjauh dari ruang tempat sang kakak bukan berarti dia tak peduli,justru ia memilih menjauh karena tak kuat melihat dan mendengar suara geraman tertahan sang kakak yang terdengar sangat memilukan.
Saat berjalan melewati taman, sebuah ide terlintas di kepalanya.
Setelah menimang-nimang, akhirnya ia memutuskan untuk menghampiri seorang gadis yang terduduk di kursi taman.
"Permisi,saya boleh minta tolong?"
Ucap Ryujin pada gadis tersebut yang tak lain adalah Yuna.Yuna yang mendengar suara pun mendongak dan mendapati seseorang dengan keadaan tak jauh berbeda dengan nya.
"Minta tolong apa?"
Tanya Yuna."Saya boleh pinjam ponselnya?
Kebetulan ponsel saya tertinggal dan saya harus menghubungi kakak saya"
Ucap Ryujin.Setelah Yuna memberi ponselnya, dengan segera Ryujin menghubungi sang kakak untuk memberi kabar.
Tak lama setelahnya, Ryujin mengembalikan ponsel milik Yuna setelah mengucapkan terimakasih dan bergegas menuju ke ruangan tempat sang kakak mendapat perawatan.
Telat,tapi saya cuma mau bilang
"Terimakasih sudah bertahan Jihyo."Sudah 16 tahun berlalu yah🙂.
.
.
.
.
.
.
TBC
VOMEN.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOVED
Fiksi Remaja2+8=10 5+5=10 7+3=10 Kurasa kalian sudah cukup dewasa untuk mengartikannya. . . . cuma cerita,nggak nyata. sekian terima gaji.