Saat ini di sebuah koridor rumah sakit terlihat dua orang yang sedang kelimpungan mencari keberadaan seorang pasien.
Mereka hanya meninggalkan nya untuk sekedar makan siang di kantin. Tetapi saat kembali, mereka hanya menemukan Bangsal yang kosong serta sepasang sendal pasien.
"Yahhh pasti dia nyeker" Gerutu salah seorang tersebut.
Dua orang tersebut saat ini sedang berlari menuju ruangan seorang dokter.
Mereka adalah Jooyung dan Ryujin.
Saat sampai di depan ruangan, Jooyung mengetuk pelan pintu di depan nya.
Saat terdengar seruan dari dalam yang menyuruhnya untuk masuk.
Mereka berdua pun duduk dan berhadapan langsung dengan dokter krystal.
Krystal yang sudah menduga pun akhirnya membuka suara.
"Jeongyeon keluar sebentar.katanya mau menghadiri pesta pernikahan sahabat nya" Ucap krystal.
Jooyung yang mendengar itu pun mengacak rambutnya frustasi.
"Punya adek kok kepala batu banget" Ucap Jooyung pelan.
Sedangkan Ryujin hanya menghela nafas dengan kelakuan sang kakak.
Setelah sedikit membahas mengenai kondisi Jeongyeon,mereka berdua pun memutuskan untuk pamit.
Jooyung yang mempunyai niatan untuk menyusul sang kembaran dihentikan oleh Ryujin.
"Biar gw aja. Bisa brabe kalau lu yang kesana" Ucap Ryujin yang mendapat anggukan setuju oleh Jooyung.
Ryujin pun berangkat menggunakan mobil mewahnya setelah sebelumnya bersiap di apartemen milik Jeongyeon.
Saat tiba di tempat acara, netra nya bertatapan dengan seseorang yang meminjam kan ponselnya tempo hari.
Ryujin pun masuk dan celingak-celinguk mencari keberadaan sang kakak.
keberadaan sang kakak tak kunjung ia temukan, akhirnya Ryujin memutuskan untuk mendatangi seseorang yang notabenenya adalah sahabat sang kakak.
"Kak Tzu"
Tzuyu yang mendengar namanya dipanggil pun menoleh dan mendapati adik sahabat nya.
"Eh,ada apa Ryu?" Tanya Tzuyu.
"Liat kakak gw gak kak?" Tanya Ryujin.
"Noh," Tunjuk Tzuyu pada beberapa orang yang sedang duduk di sebuah kursi.
Setelah melihat keberadaan sang kakak, Ryujin pamit pada Tzuyu dan kemudian menghampiri sang kakak.
Momo terlihat memberikan tatapan intens kepada seseorang yang kini memberikan ucapan selamat kepada kedua mempelai.
"Kok dia disini, perasaan kemaren....." Begitulah kira-kira pesan yang tersampaikan melalui tatapan nya.
Jeongyeon yang kebetulan sedang mengedarkan pandangannya tak sengaja bertatapan dengan manik mata milik Momo yang sedikit menuntut.
Jeongyeon pun hanya menunjukkan cengiran nya.
Dan Momo menghela nafas.
Saat Ryujin sudah berada di sampingnya, Jeongyeon pun sedikit tersentak kaget.
Tanpa mempedulikan tatapan dari sang kakak, Ryujin berjalan kearah pasangan michaeng dengan santai dan memberikan nya selamat.
Setelah itu ia menarik lengan sang kakak untuk membawanya kembali ke rumah sakit.
Jeongyeon pun menurut dan tak menolak perlakuan sang adik.
Yang penting baginya adalah ia telah datang langsung dan memberikan ucapan selamat kepada sahabat seperjuangan nya itu, meskipun mendapatkan sedikit ucapan nyelekit dari Chaeyeong.
Tak lama setelah kepergian Jeongyeon dan Ryujin, terlihat seseorang gadis yang menarik paksa lengan seseorang yang bertubuh jakung yang sedari tadi duduk menunggu sang adik.
Seorang gadis tadi adalah Jihyo.
Ia menarik lengan Tzuyu ke arah yang sedikit jauh dari kerumunan.
Tzuyu pun tak menolak perlakuan Jihyo kepada nya. Ia justru memperhatikan tangannya yang saat ini ditarik tak santai oleh gadis itu.
Bohong jika ia mengatakan bahwa ia tak merindukan sosok gadis yang menyeretnya saat ini.
Ia rindu saat dimana Jihyo akan mengomelinya habis-habisan,mencueki nya bahkan menyita ponselnya saat ia terlalu sering bermain game.
Hubungan mereka memang saat ini sudah berada di ujung tanduk.
Jihyo sudah berusaha mati-matian untuk tetap mempertahankan hubungan nya dengan Tzuyu.
"Tzu,kamu kenapa sih?? Kalau udah gak mau sama aku,bilang. Biar aku bisa ngelepasin kamu. Jangan cuma ngilang aja" Ucap Jihyo dengan nada sendu.
Tzuyu yang mendengar nya pun merasakan nyeri di ulu hatinya. Tetapi ia tetap mempertahankan ekspresi datar nya.
"Tzu,aku ada salah sama kamu? Kalau ada aku minta maaf. Jangan diemin aku kayak gini Tzu" Ucap Jihyo yang sudah berusaha agar air matanya tak menetes.
Tzuyu tetap memandang nya dengan raut wajah datar andalan nya.
"Tzu aku udah capek pertahanin hubungan kita." Ucap Jihyo.Usahanya untuk tak menangis dihadapan Tzuyu pun gagal.
Ia sudah tak mampu untuk menahan tangisnya.
"Emang ada yang nyuruh lu pertahanin?" Ucap Tzuyu dengan nada ketus.
Jihyo yang mendengar perkataan Tzuyu pun tersentak kaget.
Dimana sosok Tzuyu yang lemah lembut saat berhadapan dengannya.
Bahkan Tzuyu menyebut nya dengan "lu".
"Baik lah Tzu. Tadi tujuan ku membawa mu kesini untuk membicarakan hubungan kita,dan berharap Masih ada sedikit harapan untuk memperbaiki nya."
"Tetapi melihat respon mu saat ini,aku memutuskan untuk menyerah saja. Kita cukup sampai sini Tzuyu" Ucap Jihyo menunduk.
Setelah mengatakan itu,Jihyo berjalan meninggalkan Tzuyu yang masih berdiri di tempat nya.
"Ini yang terbaik Tzu," Ucap Tzuyu dengan senyum tipis kemudian berjalan kembali ke kerumunan dan menarik tangan Yuna untuk pulang.
Tzuyu sempat melirik ke arah Jihyo yang sedang duduk di antara Momo dan Nayeon. Kemudian berjalan keluar seraya menggenggam tangan sang adik.
Nayeon tetap datang di acara sepupunya itu, meskipun lebih banyak duduk terdiam.
Memang semenjak peristiwa itu, Nayeon menjelma menjadi seseorang yang tak tersentuh.
Dia hanya akan berbicara jika ia menganggap hal itu penting.
Dan hingga saat ini, keluarga nya belum berhasil mendapatkan donor mata untuk Nayeon.
Gak up berapa hari yak🤔
Selamat hari raya idul Adha bagi yang merayakan 😉.
Kemarin gak up karena rumah kedatangan bocil² yang.......ya begitulah. Meresahkan 🤭
. . . . . . TBC VOMEN
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.