Malam harinya di sebuah ruang keluarga, terdapat seseorang yang sedang melamun.
"Kak Je,kakak kenapa sih?
Dari tadi diam Mulu.
Tu di ajak ngomong sama Yujin"
Ucap Ryujin pada kakaknya."Maafin kakak ya,kak Jeje sedikit gak fokus"
Ucap Jeongyeon lalu mencium pipi berlesung milik Yujin adik bontot nya."Oh ya,bunda punya berita bahagia nih"
Ucap sang bunda."Berita apaan bun?"
Tanya Ryujin."Besok papah pulang"
Ucap sang bunda yang disambut sorakan bahagia dari Ryujin dan Yujin.
Tetapi tidak dengan Jeongyeon.
Dia kembali diam dan melamun.Mereka pun melanjutkan kegiatan bercanda hingga larut malam.
"Jin,bawa adek ke kamar dulu,kakak mau ngomong sama bunda dulu"
Ucap Jeongyeon pada Ryujin.Setelah Ryujin berlalu, tersisa lah Jeongyeon dengan sang bunda.
"Bun,Jeje besok pindah ke apartemen ya."
"Gak boleh,tangan kamu aja belum sembuh.nanti siapa yang ngurusin"
Tentang sang bunda.Namum bukan Jeongyeon jika tidak keras kepala.
Akhirnya sang bunda mengijinkan nya setelah perdebatan yang panjang dengan syarat harus tetap makan dan tidur dengan teratur.Jeongyeon pun hanya bisa menyanggupi.
Keesokan harinya Jeongyeon pun bersiap untuk pergi ke apartemen nya.
Saat hendak berpamitan kepada sang mamah, Jeongyeon dikejutkan dengan suara bariton dari seseorang yang sedang duduk di ruang tamu.
"Kenapa lagi kamu? berantem? balapan?.
Kamu tuh nggak bakal bisa ngembanggain papah.Anak berandalan kaya kamu bisa apa?
Nggak bisa sukses.
Liat tuh kakak kamu pinter,nggak kurang ajar seperti mu".Hubungan Jeongyeon dengan sang ayah memang tidak baik semenjak dia memergoki ayah yang selingkuh.
Itulah sebagian kecil kata-kata mutiara yang selalu Jeongyeon terima jika bertemu dengan sang ayah.
Oleh sebab itulah dia lebih memilih tinggal di apartemen miliknya."Jeje berangkat ya bun"
Ucapnya seraya melangkah keluar, Tanpa mempedulikan teriakan sang ayah.Setelah merapikan beberapa bagian apartemen nya dengan sedikit kesusahan, iapun bersiap untuk mengurangi taman sesuai dengan pesan yang ia kirimkan ke kekasihnya semalam.
Tapi sebelum itu,dia menyempatkan untuk menelfon sahabat nya.
"Halo Je?"
Ucap orang diseberang sana yang tak lain adalah Dahyun."Dub,lu lagi sama Tzuyu gak?"
"Enggak, kenapa?,
Ehh btw hp lu udah ketemu?""Kalau lu ketemu gw titip absen ya,
Hp gwUdah ketemu,tapi ancur.
Jadi gw ambil SIM card nya doang""Ya udah.
Lu istirahat aja.
Biar cepat pulih
Gak usah macem macem""Iya kagak.
Gw cuma mau keluar bentar,nemuin seseorang""Ehh jangan ngadi -ngadi lu Je!
Emang bunda ngijinin lu keluar?"
Ucap Dahyun dengan nada yang sedikit meninggi."Santai Dub,bentar doang gw.
Gw di apartemen jadi nggak sama bunda""Astaga apa lagi ini.
Je lu kok batu banget sih"
Ucap Dahyun dengan kesal."Hahaha,udah Dub,gw mau siap-siap dulu"
"Je j...."
Ucapan Dahyun terhenti karena Jeongyeon sudah memutuskan panggilan.'astaga!!!gw jadiin pondasi tu anak lama-lama,keras banget melebihi batu'
Gumam Dahyun di seberang sana..
Jeongyeon POV.Saat sampai di taman, seperti dugaan ku,dia tidak disini.
Huft
'tunggu aja kali ya,paling masih ada kelas'
Batin ku.Sudah sekitar kurang lebih dua jam lamanya aku berada di sini.
Belum ada tanda-tanda kedatangan nya.Akupun sudah mulai lemas, sejak pagi aku sudah membersihkan apartemen dan parahnya lagi aku belum sarapan.
'tunggu sebentar lagi'
Ucap ku pada diri sendiri.Namun seseorang itu tak kunjung datang.
Setelah beberapa saat, akupun memutuskan untuk pulang.
'mungkin dia tidak membaca pesan ku'
Saat aku ingin beranjak tiba-tiba pandangan ku mengabur sehingga memaksa ku untuk kembali duduk di bangku taman tersebut.
Setelah ku rasa mendingan, akupun berniat untuk kembali ke apartemen dan segera beristirahat.
Namun tiba-tiba terdengar suara seseorang yang familiar mamanggil namaku.Seketika senyum ku pun tak dapat terbendung.
'dia tidak lupa ternyata'
Jeongyeon POV end.
.
Flashback....Saat ini terlihat beberapa orang sedang berkumpul sambil menikmati makanan mereka masing-masing.
Ada Chaeyeong yang sibuk bermanja dengan pinguin Alaska kesayangan nya, siapa lagi kalau bukan Mina.
Sedangkan Tzuyu terlihat memakan makanannya dengan wajah yang bisa dikatakan merenggut.sepertinya dia sudah lelah untuk meminta ponselnya dari sang kekasih.
Dan juga Sana yang sibuk nguler dengan tahu kesayangannya.
Serta Nayeon yang menikmati makanan nya dengan tenang.
Obrolan dibuka oleh Chaeyeong yang mengajak ketiga sahabatnya untuk berkunjung ke rumah Jeongyeon sore nanti yang diangguki oleh kedua sahabatnya.
"Oh iya Tzu,tadi Jeongyeon nelfon gw,dia mirip absen"
Ucap Dahyun pada Tzuyu.Tzuyu pun hanya mengangguk mengiyakan.
"Ehh beteweh nih entar sore gak usah ke rumah nya,kita ke apartemen nya aja"
Ucap Dahyun yang langsung mendapat tatapan tanya dari Chaeyeong dan Tzuyu."Dia bilang lagi di apartemen"
Ucap Dahyun lagi."Astaga batu banget sih tu orang"
Gerutu Chaeyeong."Dan parahnya lagi, sekarang dia lagi di luar. Dia bilang tadi Mau nemuin seseorang yang SPESIAL"
Ucap Dahyun dengan sengaja menekan kata spesial.Hal itupun berhasil membuat Dahyun mendapat tatapan tajam dari Chaeyeong dan Tzuyu.
seketika salah seorang dari mereka teringat sesuatu.
'sial'.
"Ehh gw pamit dulu ya,ada urusan bentar.
San, gw titip absen ya".Ucap Nayeon yang beranjak dengan terburu-buru.
Tak lama setelah Nayeon meninggalkan mereka, Chaeyeong tiba-tiba beranjak membawa kunci mobil Nayeon yang tertinggal di atas meja.
Saat Nayeon kelimpungan mencari kunci mobil nya, seketika sebuah suara dari belakang berhasil membuat nya menoleh dan memusatkan perhatian pada orang tersebut.
"Nay!"
Chaeyeong pun menghampiri Nayeon.
"Nay, meskipun dia nggak pernah cerita apapun ke gw dan anak-anak yang lain,tapi gw tetap bisa tahu apa yang terjadi sama dia""Gw tau kapan dia bahagia,sedih,kecewa.
Dia sudah gw anggap kakak gw sendiri.
Gw harap lu nggak nambah penderitaan nya.
Dan gw berharap semoga lu nggak salah pilih"
Ucap Chaeyeong.Lalu memegang tangan Nayeon seraya memberikan kunci mobil nya.
Setelah itu Chaeyeong berjalan menjauh.
Nayeon sempat mematung mendengar ucapan Chaeyeong pun akhirnya mengemudikan mobilnya ke suatu tempat.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOVED
Teen Fiction2+8=10 5+5=10 7+3=10 Kurasa kalian sudah cukup dewasa untuk mengartikannya. . . . cuma cerita,nggak nyata. sekian terima gaji.