18💃

375 58 3
                                    


Setelah Yuna memberi ponselnya, dengan segera Ryujin menghubungi sang kakak untuk memberi kabar.

Tak lama setelahnya, Ryujin mengembalikan ponsel milik Yuna setelah mengucapkan terimakasih dan bergegas menuju ke ruangan tempat sang kakak mendapat perawatan.

~kembali ke Jooyung~

Sebelum membersihkan diri, Jooyung terlebih dahulu membersihkan apartemen yang sedikit berantakan.

Setelah itu, Jooyung memutuskan untuk segera mandi.

Namun alangkah terkejutnya dia saat membuka pintu kamar mandi.

Kaki nya seketika lemas dengan pikiran yang kemana-mana setelah melihat banyak sekali noda pada lantai kamar mandi yang sudah mulai mengering.

Jooyung dengan cepat menyambar kunci motornya dan bergegas menuju suatu tempat.

Sesaat sebelum menjalankan motornya, sebuah getaran yang berasal dari sakunya berhasil mengambil atensi nya.

Jooyung dengan cepat mengangkat panggilan dari nomor tak dikenal tersebut.

Dugaannya tak meleset.
Jooyung dengan segera melajukan motornya kearah sebuah rumah sakit.
.

Ryujin pun terduduk di bangku yang berada didepan ruang ICU untuk menunggu kedatangan Jooyung.

Ryujin tetap menunggu Jooyung meskipun dengan batin tersiksa mendengar geraman sang kakak yang amat memilukan.

Tak lama, terdengar suara langka kaki terburu seperti berlari.

Ryujin mendongak dan mendapati Jooyung dengan nafas memburu dan penampilan acak - acakan.

Jooyung yang melihat Ryujin pun dengan segera menghampiri nya.

Namun saat hendak menenangkan adiknya, terdengar suara yang cukup membuat lututnya gemetar.

Jooyung pun melihat ke dalam melalui kaca,dan mendapati sang kembaran yang terus menerus merintih dan memuntahkan cairan.

Jooyung terduduk di depan pintu ICU.
Kakinya bahkan sudah tak dapat menahan beban dirinya sendiri.

Jooyung menggigit bibirnya kuat agar tangisnya tak meledak saat itu juga.
Tak lupa menutup telinga dengan maksud agar rintihan Jeongyeon tak terdengar, namun hal itu percuma saja.

Ia sangat tak tega dengan keadaan kembarnya itu.

Keadaan Ryujin tak jauh berbeda.
Mereka berdua sama-sama rapuh saat ini.
Mereka hanya bisa saling menyemangati untuk saat ini.

.
.
.
.
.

Terlihat seseorang dengan wajah menahan kesal,seraya memberikan senyum palsu kepada para tamu.

Bagaimana tidak,hari ini adalah hari bahagianya,tetapi hingga penghujung acara dua dari tiga sahabat nya belum memunculkan batang hidungnya.

"Sekali seumur hidup juga,tu kutil anoa tega banget dah"
Ucap Chaeyeong menahan kesal.

Memang sepengetahuan Chaeyeong,kedua sahabatnya yakni Jeongyeon dan Tzuyu selalu saja melakukan perjalanan entah itu keluar daerah bahkan keluar negri.

Jika ditanya,mereka berdua akan menjawab
"Perjalanan bisnis".

Chaeyeong sejak tadi ia terus menerus menyuruh Dahyun untuk menghubungi kedua sahabatnya.

Tapi selalu saja yang menjawab adalah suara  Mbak-mbak operator.

.

Sementara ditempat lain, terlihat seseorang yang sedang bersiap setelah susah payah membujuk sang adik agar memperbolehkan nya keluar.

Saat membuka pintu kamarnya,ia dikejutkan dengan kehadiran sang adik yang sudah menunggunya dengan berkacak pinggang.

"Loh,kamu mau kemana?"
Tanya nya pada sang adik.

"Kakak ngira aku bakal izin in berangkat sendiri gitu?
Kagak"

"Ya kan ini acara pernikahan sahabat kakak.lagi pula acaranya sudah hampir selesai jadi kakak gak bakal lama disana"

"Gak Nerima penolakan"

"Yuna....."

"Yes or yes"
Ucap sang adik yang tak lain adalah Yuna.

Seseorang itu hanya menghela nafas panjang dan menggandeng tangan sang adik menuju mobil dan mengendarai nya dengan harap-harap cemas.

"Semoga saja acaranya belum selesai"
Begitulah kira-kira batin nya.

Sebuah mobil mewah baru saja terparkir di halaman sebuah gedung tempat pelaksanaan sebuah pesta pernikahan.

Kedua orang tersebut langsung turun dan memasuki tempat acara.

Kedua orang tersebut tak lain adalah Tzuyu dan Yuna.

Mereka masuk dan langsung mendapat tatapan kagum dari orang-orang.

Bagaimana tidak, saat ini mereka lebih dominan terlihat seperti sepasang kekasih ketimbang saudara.

Tzuyu pun menggandeng tangan Yuna dan berjalan menemui sahabat karib nya.

Saat hendak memberikan ucapan selamat, terlebih dahulu Tzuyu mendapatkan kejutan.yakni sebuah toyoran pada kepala nya yang disusul oleh tatapan tajam seorang Chaeyeong.

Tzuyu pun hanya nyengir, Karena dia mengerti penyebab Tiger itu merajuk.

"Maafin gw"
Ucap Tzuyu dengan cengiran nya.

Ucapan Tzuyu tak mendapat respon apapun dari Chaeyeong,jadi dia memutuskan untuk menyapa Mina tanpa mempedulikan tatapan Chaeyeong yang semakin menajam.

Setelah berbicara sebentar dengan Mina, Tzuyu kembali menoleh ke arah Chaeyeong.

"Apa?"
Ucap Tzuyu dengan membalas tatapan Chaeyeong kepada nya.

Chaeyeong pun hanya menghela nafas.

Huft
"Lu gak usah dateng sekalian"
Ucap Chaeyeong dingin.

"Elleh, sok-sokan bilang gitu, nyatanya lu ngarep gw dateng kan"
Ucap Tzuyu dengan sebelah alis dinaik turunkan.

"Iya, kalau lu gak dateng, yang nyuci piring siapa?"
Ucap Chaeyeong yang langsung mendapat tabokan dari Mina.

Tzuyu yang melihat itu pun hanya tersenyum tengil.






Gimana kejutan nya?
Beruntung banget si jadi once.
Biasanya fans parodiin idolnya.
Tapi Twice?🤭

Positif thinking aja, mungkin jeongyeon lagi jajan cilok jadi gak sempat buat video 😅


.
.
.
.
.
.
TBC
VOMEN.

Si kembar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Si kembar


MOVEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang