WARNING!!!
Cerita ini mengandung Unsur Dewasa!
JIka ada kesamaan tokoh,tempat,kejadian dalam cerita ini,itu adalah kebetulan semata tanpa ada unsur kesengajaan !Cerita ini murni dari pemikiran author sendiri tanpa menjiplak karya orang lain!Don't Copy My Story!semoga kalian suka sama cerita ini❤️SEORANG gadis menggayuh sepeda nya dengan sangat gembira,dia baru saja memenangkan juara 1 menulis cerpen tingkat kota,dia bersekolah di salah satu sekolah swasta di Cirebon.
"Ibu...ayah...lihat Dara baru memenangkan juara 1 lomba menulis cerpen di tingkat kota,"seru Dara sambil mempamerkan piala dan sertifikat pada ibu nya.
"Ibu 'kan sudah bilang!!!kamu tidak ada untung nya menulis cerita!dasar tukang halu!kamu mending bantuin ibu buat sambel terasi!"ucap Donita--ibu nya Dara.
"Baik bu...,"lirih Dara sambil membawa piala dan sertifikat ke dalam kamarnya namun saat pergi ke kamar nya Dara dicegat oleh ayah nya.
Gathanㅡayahnya langsung menegur Dara,"Kamu ikut lomba menulis lagi hah?!apa penting nya sih ikut lomba seperti itu?!tidak ada untung nya!memang nya dari lomba itu kamu bisa dapet duit?!"
Dara menatap ayahnya,"Tapi Dara dapat piala dan juga seritifikat walaupun tidak dapat uang yah.."
"Ibu dan ayah tidak boleh tau bahwa uang hasil lomba menulis digunakan untuk membayar SPP sekolah,jika nanti ayah dan ibu tau uang lomba hasil menulis pasti uang nya akan di gunakan untuk beli keperluan ayah dan ibu yang tidak penting,nanti SPP Dara pasti nunggak terus tiap bulan nya,lebih baik Dara tidak bilang saja tentang uang hasil memenangkan lomba menulis." batin Dara.
"Halah piala dan sertifikat itu tidak dapat dijual!gak bisa menghasil kan uang!coba kamu pikir bisa gak kamu jual piala-piala hasil lomba menulis itu?bisa tidak!tidak kan?berarti piala dan sertifikat itu tidak penting!"ucap ayah nya lalu mengambil piala dari tangan Dara kemudian pialanya dibanting dengan keras hingga tidak terbentuk,serta sertifikatnya disobek membuat Dara meneteskan air matanya.
Bugh
Ayah nya memukul Dara dengan membabi buta,"Nangis terus!bisanya nangis terus."
"Dasar anak gak tau diri!bantuin ibu nggak malah nangis!piala dibanting aja nangis cengeng banget!heh kamu itu udah SMA jangan cengeng!"ucap ibu nya lalu memukul kepala Dara.
Dara mengelap air matanya dan pergi dari kamarnya.
"Ayah ayo beli pizza sama kebab!Roni laper!tapi kalau udah beli Kak Dara jangan dikasih ya yah...biar ibu,ayah dan Roni saja yang makan,kan disekolah nya Kak Dara pasti udah makan,"ucap Roni adik satu-satunya Dara.
"Ya jelas lah,kak Dara gak usah dikasih! anak kurang ajar dia itu!"ucap ibunya.
Dara dapat mendengar ucapan menyakitkan itu sebelum masuk ke kamarnya.
"Kenapa aku harus hidup dalam keluarga yang seperti ini?apa aku bukan lah anak dari ayah dan ibu?apa aku hanyalah seorang anak pungut?aku sungguh tidak kuat lagi,dari kecil aku selalu di pukuli dan di caci maki...harus kah aku mengakhiri hidup?"ucap Dara sambil memejamkan matanya yang sayu dibalik pintu kamarnya dan menelan 2 butir obat penenang.
TBC.
Jadi aku kasih latar tempat tinggal nya Dara di kota Cirebon karena kebanyakan mungkin di Wattpad latar nya Bandung,Jogyakarta,dan kota2 besar lain nya,ya intinya sih biar bisa beda dari yang lain wkwk,lagian kota cirebon kota tempat tinggal dan lahir nya aku jadi ya gak masalah ya kalau aku kasih latar kota cirebon.Hmm jadi di part ini itu masih bertentangan dengan Dara pas SMA dengan kata lain masih alur mundur,nanti di part 3 dan seterusnya bakalan alur maju.oke langsung next part selanjutnya aja^^

KAMU SEDANG MEMBACA
MY FUTURE CEO
Ficción GeneralAdara Felinna Gempita atau dikenal dengan Dara,dia seorang gadis pendiam yang berwatak jutek tapi baik,mempunyai masa lalu yang begitu kelam dengan keluarga nya membuat nya menjadi gadis yang rapuh dan bergantung pada obat penenang. Hingga akhirnya...