Chapter 1

31.8K 2.2K 1.1K
                                    

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Di salah satu club malam terkenal yang ada di ibu kota telah terjadi penggerebekan karena adanya jual beli obat terlarang yang dilakukan oleh buronan dan mengakibatkan kekacauan.

Salah seorang gadis muda menjadi sasaran polisi karena tengah mabuk berat dan masih mengenakan rok sekolah.

Usut punya usut ternyata ia adalah seorang gadis yang masih dibawah umur.

"Permisi, nona, ada keluarganya," ucap Pak Polisi membawa seorang pria berbadan tegap bersama dengan wanita berambut hitam, panjang sebahu.

"Silahkan, Pak, Bu," ujar Pak Polisi mempersilahkan pria dan wanita itu menemui Gaby.

Keduanya mengangguk dan berterima kasih. "Terima kasih, Pak."

Setelah pak Polisi menjauh, pria yang memiliki nama David dan wanita yang bernama Rara tersebut berjalan menghampiri Gaby.

"Maaf," ucap Queen Gabryela Adhinata atau kerap disapa Gaby, menunduk saat tatapannya bertemu dengan David dan Rara.

Dua orang itu menghela napas jengah.

"Jangan minta maaf ke Tante sama Om, tapi minta maaf ke papa, mama, sama abang-abang mu," jawab Rara tenang.

Ciara Aruna atau biasa dipanggil Rara adalah seorang Pengacara yang merupakan adik kandung dari mamanya Gaby. Dan David Pratama merupakan suami Rara yang memiliki profesi sebagai Dokter Spesialis Jantung.


*****

Setelah kejadian kemarin malam, kini Gaby mendapat bullyan dari teman-teman sekolahnya, bahkan ia pun mendapat hukuman skors dari pihak sekolah dan terancam akan dikeluarkan karena telah mencoreng nama baik sekolah dengan mengenakan rok sekolah ke club.

"Cantik-cantik kok nakal!" celetuk seorang siswa berkacamata yang biasa dipanggil Doni Cupu, sambil tertawa ketika Gaby berjalan melewatinya.

"Pernah dengar kata-kata, buah jatuh tidak jauh dari pohonnya? Nah ini! Si cantik nakal ini kan bokapnya mantan DJ, wajarlah kalau dia juga hobi clubbing," sambung siswa lain.

Seketika langkah Gaby terhenti oleh dua siswa itu. Matanya melirik tajam dengan tangan mengepal. "Sialan lo berdua! Cowok, lemes mulut lo!" sarkas Gaby, kesal.

"Tapi, kan, yang mereka bilang benar, Gab," sahut seorang siswi dengan name tag Sheyril Putri Atmaja atau biasa dipanggil Shey, berdiri di belakang Gaby.

Mendengar itu siswa dan siswi lain yang berada di sana pun mengangguk setuju.

"Benar! Orang lain selesai kerkom mah pulang ke rumah, nah elo malah ke club," sahut siswa lain.

"Iya kita semua di sini tau kok kalau lo itu nakal tapi, minimal ganti rok dulu lah kalau mau hiburan malam," sambung Shey sambil menyeringai. Mengejek.

GABY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang