Chapter 12

5.8K 541 1.1K
                                    

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

Pukul 10.12 malam, Gaby sudah tertidur pulas dengan kondisi mata sembab dan hidung yang merah. Ia tertidur dengan posisi telungkup dan ponsel yang masih menyala.

Ceklek.

Pintu kamar yang tak dikunci terbuka. Seorang wanita dengan dress coklat masuk menghampiri Gaby. Ia meraih ponsel Gaby untuk mematikan musik yang selalu gadis itu dengarkan.

Lalu ia duduk dan tersenyum sembari membelai hangat puncak kepala gadis di hadapannya.

“Maafin Mama ya, sayang? Disaat kamu butuh Mama, Mama malah nggak ada disampingmu,” lirihnya dengan mata berkaca-kaca.

Dia Fanya. Setelah mendapat kabar dari Gavin bahwa Gaby sedang tidak baik-baik saja, Fanya dan Arka menyempatkan pulang menemui Gaby langsung malam ini.

Cukup lama, Fanya hanya menatap sambil mengelus sang putri dengan rasa bersalah karena terlalu sibuk dengan pekerjaan membuat waktunya untuk Gaby tak ada.

Tak lama setelah itu, Fanya memutuskan untuk keluar, namun sebelumnya ia sempat mencium kening Gaby dengan sayang.

Cup.

Ia tersenyum, lalu melangkah pergi.

Saat baru melangkahkan kakinya, Gaby terbangun, memanggil Fanya.

“Ma,” gumam Gaby sambil mengucek matanya.

Fanya berbalik. “Iya, sayang?” sahut Fanya langsung kembali menghampiri Gaby.

“Kebangun ya gara-gara Mama?” lanjut Fanya, mengelus dan merapikan rambut Gaby yang menutupi setengah wajahnya.

Gadis itu menggeleng. Lalu ia memeluk Fanya, menyandarkan kepalanya yang terasa sakit.

“Mama kapan kesini?” tanya Gaby, mendongakkan wajah, menatap wajah Fanya.

“Tadi, Mama sama Papa ke sini karena katanya kamu lagi sedih ditinggal bang El ke Bandung,” jawab Fanya.

“Papa juga pulang?” tanya Gaby, senyum manis terukir di wajahnya kala tahu Arka pulang.

“Iya. Papa ada di dapur, lagi makan,” ujar Fanya.

Sontak Gaby langsung mengajak Fanya pergi ke dapur untuk menemui Arka.

“Yaudah, Ma, ayo kita turun,” seru Gaby langsung turun dari tempat tidur dan melihat kondisi matanya yang sembab melalui cermin.

GABY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang