Chapter 5

15K 1.3K 1.1K
                                    

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Bel sekolah telah berbunyi 5 menit yang lalu. Semua siswa dan siswi mulai berjalan keluar kelas. Terlihat di kelas 12 IPA 4 dua orang gadis masih santai menunggu sepi.

"Woy, lo berdua nggak balik?" tanya Aji pada Gaby dan Syaqira.

"Nggak. Kita mau nginap disini," sahut Syaqira bercanda.

"Halah, boong lo manja!" timpal Aji pada Syaqira.

"Kita berdua nunggu sepi. Malas desak-desakan," sahut Gaby.

Aji mengangguk, ber-oh, lalu berpamitan pulang duluan. "Yaudah, kalau gitu gua balik duluan, ya? Lo berdua hati-hati!"

Gaby mengangguk. "Lo juga hati-hati."

"Babay, Aji!" sahut Syaqira melambaikan tangannya.

"Bye!" Balas Aji.

Sekolah sudah sepi saat ini. Hanya tersisa beberapa siswa yang bertugas piket. Gaby dan Syaqira pun beranjak dari tempat duduk, keluar dari kelas.

"Eh, Sya, lo bawa celana ganti nggak?" tanya Gaby.

Syaqira menggeleng. "Nggak. Kenapa, By?"

"Gua bawa motor. Lo bisa naik motor dengan rok pendek?" jelas Gaby, melirik rok yang dikenakan Syaqira.

"Bisa kok, By. Biasa pulang sama Zio juga naik motor," jawab Syaqira mendapat anggukan Gaby.

Lalu Gaby pun izin pergi ke WC untuk berganti celana.

"Oke deh. Kalau gitu, temen gua ke WC dulu, ya? Mau ganti celana."

Syaqira mengangguk. "Yaudah, ayo."

Siang ini, Gaby dan Syaqira pulang bersama karena mereka akan mengerjakan tugas kelompok di rumah Syaqira.

****

Motor berwarna hitam dengan campuran warna biru melaju dengan kecepatan sedang, membelah jalan raya yang cukup ramai dengan terik matahari yang tidak terlalu panas.

Sampai tiba di rumah Syaqira, terlihat dari luar rumah besar itu nampak sepi dan sunyi.

Gaby menaruh helmnya di atas motor sambil melihat sekeliling. "Sepi. Nyokap, bokap lo nggak di rumah?" tanyanya pada Syaqira.

Syaqira menggeleng. "Nyokap gua udah nggak ada. Bokap lagi di Luar Negeri, sibuk kerja," jawabnya.

Raut wajah Syaqira yang tadinya terlihat ceria, kini menjadi murung.

GABY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang