[30] Gurauan

18 7 0
                                    


Langit gelap dilengkapi dengan cahaya bulan juga bintang, menemani malam mereka. Kaptenal serta Ibon tengah berkumpul bersama teman-teman mereka yang lainnya. Seluruh murid serta guru-guru berkumpul di aula yang ada di penginapan.

"Ngapain sih di suruh kumpul? Gue masih capek," keluh Kaptenal, berbisik pada Ibon yang duduk di sampingnya.

"Pembagian waktu acara kali. Ini, kan, acara sekolah, bukan acara lo!"

Salah satu guru yang ada di hadapan mereka, berdiri dan maju ke hadapan murid-murid yang sudah menunggu. "Selamat malam semua!"

"Malam, Pak!" jawab seluruh murid-murid.

"Ini adalah hari pertama kita di sini. Berdirinya bapak di sini, ingin memberitahukan apa saja acara-acara kita untuk malam ini, dan hari seterusnya."

"Untuk malam ini, kalian dikumpulkan di sini bertujuan untuk memberi informasi acara, dan juga setelah acara ini di lanjutkan dengan makan malam bersama. Panitia acara, serta sebagian anggota OSIS yang ada di sini sedang menyiapkan makanan untuk kalian. Setelah makan malam selesai, kalian bisa beristirahat kembali. Dan besok, kalian akan mulai mendatangi museum. Jangan lupa, untuk mengisi formulir tugas yang sudah di bagikan."

Para murid mendengarkan nya dengan seksama, begitu juga dengan Kaptenal, Ibon, Kea, dan Vrida. Sekali-kali, lirikan mata Deo melirik Vrida yang berada di samping Kaptenal.

"Kenapa makin hari, Vrida sama Kaptenal makin deket aja?" batin Deo berbicara. Andai Kaptenal mendengarnya, mungkin ia akan tertawa dengan sangat keras.

Kea mengangkat tangannya. "Izin bertanya, pak. Untuk besok selain pergi ke museum, apa kita ada acara lagi?"

"Untuk besok, acara kita hanya pergi ke museum."

"Loh? Lusa kan kita udah pulang, pak. Masa gini-gini doang, gak seru dong?"

"Kamu punya ide yang lainnya, Kea?"

Dengan wajah yang terlihat ceria, Kea mengangguk. "Gimana kalau malamnya, kita buat pesta kecil aja di sini? Setahu saya, ada kolam renang, kan, di tempat ini? Nah, pestanya di situ aja, Pak. Anggap aja prom night, sebentar lagi kan kita mau perpisahan."

Sebenarnya, Kea memikirkan acara ini bukan tanpa hal. Ia merencanakan ini, untuk membantu Kaptenal dan Ibon yang sedang memperbaiki hubungan Vrida dan Deo. Kaptenal dan Ibon menatap Kea, yang mengedipkan sebelah matanya pada mereka berdua.

Mendengar saran dari Kea, panitia yakni guru-guru yang ada di sana mengangguk setuju.

"Bapak serta guru-guru yang lainnya sudah setuju, jika murid-murid yang lainnya juga setuju, acara itu akan kami diskusikan lagi."

"Setuju, pak!" jawab mereka semua, dengan semangat.

"Baiklah. Untuk anggota OSIS, silahkan kalian bantu bagikan makanan yang telah di sediakan."

Beberapa anggota OSIS, atau junior yang ikut dalam acara itu membagikan makanan yang sudah di sediakan pada senior mereka. Kaptenal, Ibon, Kea, Vrida, Deo, dan yang lainnya sudah mendapatkan jatah makanan mereka. Mereka semua menikmati hidangan yang ada.

"Makasih, Kea..." ujar Vrida, menatap Kea yang ada di sebelahnya.

Kea tersenyum menanggapinya. "Sans aja, gue kan udah bilang bakal bantu kalian. Lagian, ini juga ada untungnya buat gue. Gue suka pesta."

"Liat aja Da, Deo pasti gak bakal jauh-jauh lagi dari lo." Kaptenal sedikit melirik Deo, yang juga tengah menyantap makanannya.

Vrida ikut melirik Deo. Lirikan mata Vrida terlihat sendu. "Deo sama kayak gue. Dia juga kesepian."

Kaptenal Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang