°°°°°
Cogan Squad , sebutan untuk Jevan beserta keenam temannya, orang-orang tak sembarangan memberikan julukan itu pada mereka, bukan hanya memiliki kekayaan, mereka juga memiliki visual yang diidam idamkan semua keturunan hawa
Tapi karena ketampanan itu, terkadang membuat mereka risih lantaran banyaknya gadis yang sering secara blak-blakan mengungkapkan rasa sukanya pada mereka, apalagi Jevan, dia paling benci saat seseorang mengganggu wantunya
Kita kembali lagi ke cerita, dimana Jevan dan kawan-kawannya sedang berada di kediaman Adinata, hanya Jevan yang berada dirumah, hari ini dirinya tidak ada jadwal mata kuliah, kebetulan keenam temannya juga sefakultas dengannya, akhirnya karena paksaan Gilang mereka semua berkumpul di kediaman Adinata, tidak banyak hanya enam yaitu Gilang,Mahen,Jinan, Alkana,Renald,dan Januar dan ditambah Jevan jadi tujuh
Mereka memilih kamar Jevan untuk berkumpul, ya iyalah! Masa mau dikamarnya mbak Yovi! Kan gak lucu!
"Eh Jef! Ambilin minum dong! Tenggorokan gue kering nih" ucap Gilang dengan posisi tiduran di ranjang milik Jevan
"Ogah! Gue bukan babu!" Jawab Jevan sambil fokus bermain PS bersama Mahen,Jinan dan juga Januar
"Ayo dong! Kalo kata mami gue, tamu adalah raja jadi harus dilayani semaksimal mungkin!" Ucap Gilang dengan menekankan 2 kata terakhirnya
Renald menoyor kepala Gilang "mana ada raja dekil kayak Lo! Yang ada rakyatnya kabur semua gara gara malu punya raja dekil, item gini" yang lain sudah tertawa mendengar ucapan Renald barusan, Savage
"HAHAHAHA Lo kalo ngomong jujur banget dah!" Alkana tertawa sambil memukul mukul bahu Renald, sedangkan Gilang sudah merotasikan matanya
"gua suka heran deh lang! Lu sebenernya anak siapa sih? Perasaan om Jemmy sama Tante Mina cakep cakep, tapi kok bisa anaknya kayak Lo gini!" Ucap Jinan
"Jangan jangan anak pungut ya Lo!" Tambah Mahen
"Enak aja! Kalian mah gak ngerti ya? Kulit gue eksotis gini dibilang dekil!" Gilang melemparkan guling ke wajah Mahen, Membuat sang empu tidak sengaja menekan salah satu tombol pada PS yang dia pegang
"EH ANJIR! LIAT NIH GUE KALAH WOY! AH GARA GARA LO SIH LANG!" Mahen lalu berdiri dan memukuli Gilang mengganggukan guling
"YES KITA MENANG JEF! sesuai perjanjian yaa, yang kalah bakal masak mie buat kita semua!" Ucap Januar , sebelum bermain tadi, mereka membuat perjanjian dimana yang kalah akan memasakka mie untuk makan siang mereka semua, sebenarnya jika ingin makan, Fara sudah menyiapkannya tapi yang namanya anak gak tau diri ya gini , udah disiapin makanan malah masak mie
"NOH DENGERIN! SANA MASAK! GUE UDAH LAPER NIH!" Gilang berdiri dan mendorong Mahen dan juga Jinan agar turun ke bawah
"Gak adil nih! Harusnya Gilang juga ikut masak! Kan dia yang bikin kita kalah!" Ucap Jinan
"EH GAK BISA! GUE GAK MAU YA!" Gilang mau merebahkan tubuhnya lagi, tapi cepat cepat ditarik oleh Jinan dan juga Mahen, mereka menarik tangannya agar ikut turun ke bawah
"JANGAN SAMPE DAPUR GUE ANCUR YA! KENA AMUK BUNDA BARU TAU RASA KALIAN!" Teriak Jefan saat ketiga temannya sudah menghilang dari balik pintu
KAMU SEDANG MEMBACA
Adinata Daily' [TAMAT]
General Fictionkeseharian adinata family Ada yang minat? Yok silahkan mampir dulu:) Cerita ini dibuat berdasarkan halusinasi penulis wkwk, daripada cuma halu doang, kan sayang kalo gak diungkapkan, jadi setelah difikirkan matang-matang akhirnya di publish juga cer...