__________•••••__________
"JEVAN PANASIN MOBILNYA!!"
"SIAP YAH!"
"Coba cek ulang mbak siapa tau ada yang kurang"
"Eh iya! Sandalku belum masuk koper Bun!"
"Bunda...Iketin rambut Rara dong"
"Bentar ya nak, bunda lagi bantuin masmu berkemas, YAH! IKETIN RAMBUT ANAKMU DULU!!"
Begitulah sekiranya kegaduhan yang di buat oleh keluarga Adinata di pagi hari, sekitar jam delapanan mereka akan berangkat dengan menggunakan transportasi darat yaitu mobil, Tara dan Jevan yang akan menyetir dengan mobil masing-masing
Tara menatap Naka "Kenapa yah?" Tanya anak itu
"Kamu nanti ikut sama Jevan aja ya, kalo dia kecapean kan bisa gantian sama kamu"
"Gampang itumah"
"Ayah ini kuncirannya" Rara datang dengan ikat rambut di tangannya, ia kemudian menyuruh Rara duduk di hadapannya agar sang ayah lebih mudah untuk mengikat rambutnya
"Harumnya, kamu sampoin tiap hari ya?"
Rara menggeleng "Dua hari sekali"
Tak berselang lama, Fara dan Arsen turun ke bawah sambil membawa dua koper lumayan besar, yang lain sendiri sudah siap di ruang tengah dengan masing-masing koper di dekatnya
"Udah selesai semua?" Tanya sang kepala keluarga yang di angguki oleh istri dan putranya
"Masukin semua Naka,Arsen bantuin Jevan masukin koper ke mobil, yaudah yuk ber-" ucapan Tara terhenti saat ponsel milik Fara berdering, sang pemilik segera mengangkat panggilan tersebut
"Halo Ma"
"Halo! Udah pada berangkat belum?! Cepetan berangkat keburu macet jalannya"
Ah! Ternyata Mama dari Tara yang menelfon, terhitung sudah tiga kali beliau menelfon sejak jam empat pagi tadi. Beliau hanya takut jika anak cucunya terjebak macet jika tidak segera berangkat ke Yogyakarta, padahal masih H-5 Lebaran tapi kedua orang tua Tara dan Fara juga meminta mereka agar segera mudik ke kampung. Tahun lalu, mereka tidak bisa pulang di karenakan pekerjaan Tara yang tidak bisa di tinggal, jadilah tahun ini mereka sempatkan untuk mudik
Rencananya, mereka akan di Yogyakarta sampai hari kedua lebaran karena setelah itu mereka juga berniat akan se Solo dimana kedua orangtua Fara tinggal, itupun jika Tara tidak di buru-buru oleh pekerjaannya, dia adalah pemilik dari perusahaan maka dari itu ia tidak bisa mengabaikan perusahaannya begitu saja
KAMU SEDANG MEMBACA
Adinata Daily' [TAMAT]
General Fictionkeseharian adinata family Ada yang minat? Yok silahkan mampir dulu:) Cerita ini dibuat berdasarkan halusinasi penulis wkwk, daripada cuma halu doang, kan sayang kalo gak diungkapkan, jadi setelah difikirkan matang-matang akhirnya di publish juga cer...