6. obrolan dimalam hari

788 80 3
                                    


°°°°°

°°°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









Sejak kenaikan kelas 3, Arsen bertekad untuk belajar lebih giat, dia tidak mau jika sampai mengecewakan kedua orangtuanya, padahal orangtuanya tidak pernah menuntutnya untuk selalu menjadi yang terdepan, cukup dengan belajar rajin dan tidak neko-neko. Soal hasil, orangtuanya akan menerima apapun hasilnya

Seperti saat ini, setelah makan malam tadi, Arsen menyempatkan diri untuk ke perpustakaan rumah dulu , sambil mendengarkan musik,dia berkutat dengan buku bukunya, apalagi akhir akhir ini dia jarang belajar karena jadwal latihan yang dia miliki

"Duh ini gimana sih caranya? Ya Allah Arsen gak faham!" Ucapnya sambil menjambak rambutnya sendiri

Ceklekk

Pintu dibuka oleh seseorang, Arsen menoleh kearah pintu dan mendapati bunda yang melangkah kearahnya

"Mas Arsen belum lagi belajar?" Tanya Fara lalu duduk didepan putranya

Arsen tersenyum "iya Bun, mas udah tiga hari gak aktif belajar"

Fara mengusap rambut putranya "anak bunda rajin banget sih" ucap Fara sambil tersenyum bahagia

"Arsen pengen ngejar beasiswa Bun, biar kayak mas Jevan sama mbak Yovi" ucap Arsen lagi

"Bunda tau, tapi jangan sampe kecapean ya, bunda gak mau kalo kamu sampe sakit" ucap Fara

Arsen menganggukkan kepalanya "siap Bun"

"Yaudah bunda mau ke kamar dulu ya" Fara hendak keluar dari ruang perpustakaan, tapi saat didepan pintu dia menoleh kembali "oh iya, mas belajar sampe jam berapa?" Tanyanya

"Sebentar lagi selesai Bun, abis ini mau ke kamarnya mbak Yovi soalnya" jawab Arsen

"Kamar Mbak Yovi? Mau ngapain?" Tanya Fara

"Gak papa pengen ngobrol aja, gak cuma Arsen kok, yang lain juga ikut" Fara mengangguk anggukan kepalanya

"Yaudah jangan lupa sholat isya' ya" setelah itu Fara menghilang dibalik pintu

***

Fara masuk kedalam kamarnya, pemandangan pertama yang ia lihat adalah Adinata yang bergelung dengan selimutnya, hidupnya merah, dapat Fara tebak jika suaminya itu sedang tidak enak badan

"Mas..." Adinata membuka matanya perlahan saat mendengar suara istrinya, Fara lalu menyentuh dahi Adinata

"Kamu demam? Dari kapan? Kok gak bilang ke aku?" Fara duduk di sisi ranjang

"Aku gak papa far.. cuma pusing dikit kok" ucap Adinata dengan senyuman diwajahnya

Fara merotasikan matanya "gak papa gimana? Orang panas gini! Udah tunggu disini! Aku mau ngambil air buat ngompres dulu!" Fara lalu keluar dari kamar, tak lama kemudian dia sudah kembali lagi dengan membawa baskom berisi air, kotak P3k dan juga handuk kecil

Adinata Daily' [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang