12

561 144 10
                                    

hi - friend

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

hi - friend




















— 2013

Sebentar lagi ujian akan datang, semua siswa disibukkan dengan belajar agar mendapat nilai bagus.

Begitupun Aeri, sekarang ia sedang menuju ke perpustakaan untuk belajar, walaupun ini sudah jam pulang sekolah, Aeri tidak mementingkan nya, dia hanya akan fokus untuk belajar.

Aeri berkeliling perpustakaan, memperhatikan rak rak buku yang tinggi untuk mencari buku untuk ia pelajari.

Ini adalah masalah besar, buku yang Aeri cari berada di rak paling atas, sulit untuk menggapainya.

Aeri tidak menyerah, walau harus melompat lompat dengan susah payah, Aeri terus mencoba untuk mengambil buku itu.

Tetapi tetap saja gagal.

Yang lebih menjengkelkan lagi, di perpustakaan itu tidak diberikan tangga kecil untuk menggapai rak yang tinggi.

Memang mereka pikir semua siswa disini tinggi?




"Perlu bantuan?"

Aeri langsung menengok kebelakang, suaranya cukup terdengar keras untuk perpustakaan yang sangat sunyi ini.

"Bisakah kau ambilkan buku itu? Aku tidak bisa menggapainya" Aeri menunjuk kearah satu buku, dengan percaya dirinya dia langsung minta ambilkan begitu saja.

Dengan mudahnya pria itu mengambil buku yang ditunjuk Aeri, "Yang ini?"

Wah, memang ya menjadi orang tinggi adalah anugerah terbaik.


Aeri mengambil buku yang dipegang oleh pria itu, "Iya, terimakasih sudah menolong" Katanya.

Pria itu tersenyum, tetapi tidak lama kemudian ada seseorang yang memukul kepalanya dari belakang menggunakan buku.

"Sudah kubilang jangan mengganggu, lebih baik kau pulang saja"

Memegangi kepalanya yang terasa sakit, pria itu langsung melihat kebelakang, "KAU PIKIR TIDAK SAKIT DIPUKUL MENGGUNAKAN BUKU TEBAL IT—

Belum selesai berbicara, mulutnya sudah disekap oleh seseorang yang memukulnya dengan buku, "Bodoh Jay kau pikir ini pasar?! Jangan berteriak teriak di perpustakaan!" Bentaknya dengan suara yang kecil.

Aeri menutupi wajahnya menggunakan buku, demi apapun dia menjadi ikut malu.

"Aku hanya membantu dia mengambil buku" Pria  bernama Jay itu akhirnya berhasil melepas sekapan dari temannya.

Temannya langsung melihat kearah belakang Jay, melihat kearah name tag nya.

Aeri yang juga melihatnya, sedikit terkejut, karena yang ia lihat adalah Yang Jungwon, si jenius di sekolahnya.

the pastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang