Chapter 1

11.8K 425 34
                                    

Cerita ini dimulai dari seorang pemuda berambut merah dengan wajah baby face. Pemuda tersebut sedang di dalam perahu a la nelayan—berwarna biru muda—dengan beberapa penumpang yang diperkirakan umurnya tidak jauh berbeda dari dirinya. Sasori Sabaku nama pemuda tersebut. Pemuda yang selalu membawa kamera kemanapun dia pergi. Tidak digunakan, atau digunakan, kamera tersebut pasti selalu berada di sampingnya. Sekarang, mata pemuda tersebut menatap setiap gerak-gerik penumpang perahu yang ditumpangi olehnya. Ia sedang mencari obyek yang bagus untuk kameranya.

Jadi, ini adalah anak-anak yang akan masuk ke dalam Chukyo Gakuen?

Batin Sasori sembari mengeluarkan kameranya, dan mulai mengarahkan kamera pada setiap orang di dalam perahu tersebut.

JEPRET!

Sasori mengarahkan fokus kamera miliknya pada sosok pemuda berambut pirang dengan tiga buah garis di masing-masing pipinya, dan membidikan kamera tersebut. Menurut Sasori, Pakaian yang digunakan pemuda tersebut tidaklah 'waw' seperti pemuda-pemuda jaman sekarang. Pemuda berambut pirang dengan mata biru tersebut hanyalah memakai kemeja putih yang pada bagian lengannya dilipat hingga mencapai sikut, dan celana blue jeans. Semenjak Sasori masuk ke dalam perahu, pemuda tersebut selalu bercanda dengan kedua temannya. Oke, dari gerak-gerik sang pemuda berambut pirang, Sasori dapat menyimpulkan jika pemuda tersebut cukup bersahabat, ceria, dan mempunyai selera humor yang tinggi. Untuk informasi yang lainnya, Sasori belum dapat menyimpulkan.

JEPRET!

Setelah selesai membidik gambar sang pemuda berambut pirang, Sasori mulai mengarahkan kameranya pada pemuda yang sedang duduk di samping pemuda berambut pirang tersebut. Berbeda dengan sang pemuda berambut pirang. Pemuda yang sedang duduk di samping pemuda berambut pirang tersebut cenderung lebih banyak diam, dan hanya menanggapi candaan sang pemuda berambut pirang dengan senyuman tipis sebelum kembali melihat ke arah laut.

Menarik.

Pemuda berambut emo—hitam keburuan, dan mata onyx—hitam kelam tampaknya merupakan pemuda yang memilik sifat menghanyutkan layaknya air. Ia lebih waspada ketika diambil gambar oleh Sasori. Mhm.. tetapi, Sasori tampaknya pernah melihat pemuda berambut emo ini. Lihat dimana, ya? Sasori menjadi berpikir keras sampai dia mengingat seorang menteri lingkungan hidup Konoha. Ya, pemuda tersebut sangat mirip dengan menteri tersebut. Oleh karena itu, jangan-jangan…. Uchiha? Sasori tersenyum tipis. Lagi-lagi seorang Uchiha memasuki sekolah elite ini. Ha-ah, sesuai rumor yang selalu beredar selama ini. Mereka memang orang-orang yang ber-skill tinggi.

Selesai mengamati seorang Uchiha, Sasori kembali mengarahkan kameranya.

JEPRET!

Sasori mengambil gambar seseorang yang merupakan teman pemuda berambut pirang juga. Berbeda dengan Uchiha yang cenderung pasif, sahabat pemuda berambut pirang yang satu lagi selalu banyak bicara—layaknya pemuda pirang itu sendiri, walaupun rambutnya berwarna hitam layaknya Uchiha. Ia selalu tertawa. Ia selalu ceria. Ia selalu melemparkan senyuman atau candaan pada orang-orang di sekitarnya. Ha—ah, tidak menarik seperti Uchiha! Tetapi, Sasori memutuskan untuk tetap mengambil gambar pemuda tersebut.

Tinggal satu lagi!

Sasori melihat ke kiri—kanan untuk mencari bidikan terakhirnya.

Lah, kemana orang itu?

Batin Sasori—tidak mengerti dengan kepergian orang terakhir yang akan dibidiknya.

"Sedang mencariku?" terdengar suara dari arah belakang Sasori.

DEG!

Jantung Sasori nyaris copot ketika mendengar suara tersebut.

Dengan tawa menjijikan nan tidak tahu malu yang berbunyi 'he.. he.. he..' Sasori melihat ke arah belakang. Ia melihat jika sosok terakhir yang dia cari sedang duduk di atas kursi kayu perahu bagian belakang sambil melipat kedua tangannya di depan dada, ketika kakinya diselonjorkan ke depan atau ke arah kursi di depannya. Mulut orang yang dipandang Sasori sibuk bergerak-gerak, mengunyah permen karet.

Crimson Ties Behind the Scene [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang