Chapter 5

2.6K 206 8
                                    

"Sabaku Sasori adalah pelakunya.." bisik Deidara—pelan, nan penuh kebencian—berusaha meyakinkan Kyuubi akan tuduhan tidak benarnya.

Mendengar perkataan Deidara, Kyuubi hanya memperlihatkan senyum tipis. Berbahaya, tetapi tidak dapat terbaca. Astaga! Orang ini, benar-benar sulit ditebak. Baik Deidara, maupun Sasori tidak dapat membaca apa yang ada di pikiran Kyuubi. Ha—ah, senyuman tersebut tidaklah sampai disitu. Semakin lama, senyuman Kyuubi semakin lebar, seperti memberi ejekan kepada salah satu orang di antara Deidara dan Sasori.

.

Apakah yang ada di pikiran Kyuubi?

Tidak ada satupun yang tahu.

.

Di dalam salah satu cubical..

Salah satu tempat dimana Deidara, Kyuubi, dan Sasori sedang bersitegang..

Naruto dan Nagato memandang horror pemandangan di depannya. Mereka membalikan badan ke arah kloset untuk melihat jika terdapat dua orang di dalam cubical yang sama dengan mereka. Kedua orang tersebut salah satunya memiliki rambut berwarna biru, berwajah manis—kecewek-cewekan, salah satunya lagi berambut merah, duduk di atas kloset tertutup, dan mulutnya sedang ditutup oleh pemilik rambut berwarna biru tersebut. The heck! Apa yang sebenarnya terjadi di dalam cubical ini. Nagato dan Naruto tidak mengerti kenapa mereka bisa berdesak-desakan di dalam cubical. Mereka hanya mengerti, ketika sedang menyusup masuk ke dalam kamar mandi, ada orang ikut masuk juga, dan mereka pun berusaha mencari cubical yang terbuka dari semua cubical yang tertutup. Alhasil, mereka masuk ke dalam cubical tersebut tanpa menyadari jika di dalam cubical sudah ada dua orang yang sedang bersembunyi juga.

The heck!

Batin mereka yang ada di dalam cubical—miris.

Crimson Ties Behind the Scene

Disc: Masashi Kishimoto

Rat: M

Pairing: SasuNaru

Warn: Penuh flashback (sesuai judul), OOC, miss typo, dll

Don't like, don't read!

Chapter 5: Fallen Angel

Kyuubi memandang Sasori dengan telik nan tajam. "Sabaku Sasori dari asrama putih, ahn?" Kyuubi setengah berbisik—berbahaya. Bibirnya menyunggingkan senyuman. "Apa kau mempunyai suatu pembelaan?" lanjutnya, ketika Sasori dan Deidara tidak berkomentar.

Sasori melirik Deidara dari sudut matanya. Setiap perkataan Deidara barusan terus menggema di otaknya. Dia telah mengambil impian Deidara selama ini. Dia telah membuat orang yang dikaguminya kecewa. Dia telah membuat Deidara membenci dirinya. Jadi, apa yang harus dia lakukan? Dia harus membela diri, dan menjerumuskan Deidara? Dia harus membuat Deidara lebih membencinya dengan mengatakan semua kejujuran yang ada? Tidak mungkin! Sasori tidak mungkin membuat orang yang dikaguminya semakin membencinya. Setidaknya, walaupun Deidara membencinya, itu karena… masa lalu. Bukan kesalahan masa sekarang yang lagi-lagi ditorehkan oleh Sabaku Sasori.

Sasori memalingkan muka dari Deidara, dan menundukan kepala. Ekspresinya mengisyaratkan kesedihan. "Aku yang salah..," bisiknya—pelan, ketika Deidara sedikit terkejut dengan perkataan Sasori yang sama sekali tidak membela dirinya sendiri.

Pemuda berambut pirang panjang memandang pemuda di sampingnya. Mendengar perkataan Sasori, tidaklah menenangkan perasaan Deidara. Pemuda berambut pirang tersebut semakin curiga pada sang Sabaku. Ia berpikir jika Sasori pasti mempunyai rencana lain. Namun, rencana apa yang akan dilakukan Sasori untuk menjatuhkan dirinya? Apakah Sasori akan membuat suatu hal yang lebih menyakitkan bagi Deidara untuk membalaskan dendam, dan merebut kembali impian sang pemuda berambut pirang?

Crimson Ties Behind the Scene [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang