Di tengah-tengah kota-perjalanan menuju dermaga...
Kedua pemuda melangkahkan kakinya di bawah teriknya sinar matahari pagi. Salah satu pemuda itu hanya membawa boneka di tangannya, dan salah satu pemudanya lagi hanya memakai topi, kacamata hitam, dengan jaket yang ditempelkan di pundak dan menutupi sebagian kaos basketnya. Mereka berdua berjalan dengan perut kosong. Tetapi di tengah-tengah rasa lapar pada perut mereka, tidaklah membuat salah satu pemuda itu kehabisan ide untuk membuat perjalanan ini semakin menarik atau... konyol?
"Tinggi, putih, mengkilat jika terkena sinar matahari?" tanya Kyuubi.
"Gedung," jawab Itachi.
Kyuubi memasang ekspresi terkejut dengan jawaban Itachi, "Ish, kau pintar sekali. Gila sekali kau bisa mengetahui soal sulit seperti itu," pujinya, "jika begitu bagaimana dengan besar, kaku, menjulang tinggi?" tanya Kyuubi untuk kesekian kalinya.
"Gedung," Itachi berhasil menjawab kembali. Permainan tebak-tebakan dengan soal dan jawabannya mengenai benda-benda yang terlihat di sekeliling tampaknya tidak membuat Itachi bosan untuk menjawab walaupun dari sekian banyak pertanyaan Kyuubi hanyalah gedung jawabannya.
Kyuubi memasang wajah shock lagi, seperti bermain-main dengan anak kecil saja. "A-astaga! Bagaimana kau bisa?" dengan diiringi tepuk tangan Kyuubi memuji Itachi. Tampaknya Itachi sudah mendapatkan pujian berpuluh-puluh kali dari Kyuubi semenjak mereka bermain teka-teki seperti ini, dengan seluruh jawabannya adalah gedung, "oke, oke, susah sekali memang jika harus melawan Itachi Uchiha," Kyuubi mikir keras. Itachi mengangkat sebelah alisnya, "mhm... terdapat manusia yang men-
"Gedung," tiba-tiba Itachi menjawab. Ekspresinya datar.
Kyuubi menatap Itachi kesal, "Hei, aku belum selesai membicarakan so-
"Gedung," lagi-lagi Itachi memotong perkataan Kyuubi. Ia memandang Kyuubi stoic.
"HEI!" Kyuubi kesal, secara reflek kedua tangan Kyuubi mencengkram baju Itachi, "Sialan, aku belum memberi soal padamu," desis Kyuubi. Ia memandang Itachi tajam.
Itachi mengedipkan matanya-innoncent."Gedung," Itachi berkata layaknya robot konslet dan terus mengulang-ulang perkataannya. Kyuubi sweatdrop.
"Ka-kau...," Kyuubi sulit berkata-kata, ketika dirinya melihat pemandangan menarik di depannya.
Sexy~
Lanjut Kyuubi di dalam hati. Wajahnya berubah ekspresi menjadi menjijikan.
Sejenak Kyuubi menatap bibir Uchiha sulung yang begitu dekat dengannya. Ish... Kyuubi tidak bisa mengalihkan perhatiannya dari bibir itu. Ia masih mengingat kejadian malam, dimana dirinya dan Itachi melakukan adegan yang seharusnya tidak dilakukan oleh sesama laki-laki, terlebih oleh Kyuubi dan Itachi. Tetapi, ternyata bukan hanya Kyuubi saja yang terjebak di dalam perasaan ketika berposisi dekat seperti ini. Rupanya secara diam-diam, Itachi memperhatikan wajah-terlebih bibir-Kyuubi.
Cuuuupppp~
Kyuubi menempelkan bibir Teddy pada bibir Itachi, aneh.
Dengan ekspresi kosong Kyuubi memainkan wajah Kyuubi di bibir Itachi. Ia menekan-nekan wajah Teddy pada bibir 'mamanya', sedangkan Itachi hanya membatu di tempat-heran dengan tingkah Kyuubi. Orang-orang di sekeliling mereka mulai berbisik-bisik sambil memandang Itachi, Kyuubi, dan tentu saja Teddy. Untung saja wajah Itachi ditutupi oleh kaca mata hitam dan topi, sehingga tidak ada orang yang mengenalnya. Sedangkan Kyuubi, tidak usah memakai barang-barang penutup seperti itu karena di tempat seperti ini dirinya tidak semencolok Itachi. Walau tingkahnya aneh tidak akan ada orang yang peduli, paling tidak, Kyuubi hanya akan mendapatkan julukan si tampan yang sinting.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crimson Ties Behind the Scene [on going]
FanfictionMemasuki Chukyo Gakuen merupakan kebanggaan bagi siapapun. Namun dibalik sekolah elite tersebut menyimpan banyak sekali misteri yang membuat Sasuke dan Naruto harus mempertaruhkan kebahagiaan mereka. Apakah persahabatan di antara mereka akan tetap...