Chapter 7

2.7K 221 24
                                    

Crimson Ties Behind the Scene

Disc: Masashi Kishimoto

Rat: M

Pairing: SasuNaru

Warn: Penuh flashback (sesuai judul), OOC, miss typo, kekerasan dll

Don't like, don't read!

Fic ini bertujuan bukan untuk dikomersialkan.

Chapter 7: Sang Pemuda Berambut Biru

Sabtu pagi..

Markas team Itachi..

Sabtu yang damai. Tidak ada kelas. Tidak ada acara yang diatur oleh sekolah. Semua anak-anak Chukyo Gakuen pada hari ini libur. Mereka bebas untuk berjalan-jalan, atau melakukan sesuatu yang bermanfaat—melepas kebosanan mereka di dalam sekolah—tengah pulau ini. Yoo.. semua damai, sehingga anak-anak asrama yang dikelola oleh Uchiha sulung pun sibuk merapihkan tempat tinggal mereka yang bisa dibilang… lembab? Bau? Atau… kotor?

Seluruh anggota asrama kecil kepunyaan Itachi sibuk mondar-mandir mengelilingi markas mereka yang merupakan ruangan bekas lapangan bulu tangkis—tempat mereka tinggal. Nagato sibuk membereskan kayu-kayu yang berserakan di tempat tersebut, Naruto yang sibuk menyapu di sekitar markas, dan Sasori yang sibuk membetulkan barang-barang yang rusak—seperti meja yang sudah tidak digunakan, tetapi masih bisa dipakai apabila sedikit melakukan perbaikan pada meja tersebut. Sebenarnya, sih, mereka semua malas untuk melakukan pekerjaan kasar ini, tetapi siapa lagi yang akan membersihkan tempat ini jika bukan mereka? Ya, mereka tidaklah memiliki tukang bersih-bersih layaknya asrama besar. Mereka cuman seperti seorang pelayan cuma-cuma untuk para petinggi asrama besar.

Oh, iya!

Sebelum lebih lanjut cerita, sebaiknya diceritakan sedikit terlebih dahulu mengenai kelangsungan kehidupan Sasori di dalam Chukyo Gakuen.

Aneh.

Secara tidak dimengerti masalah yang terjadi di antara Sasori, Deidara, dan Kyuubi di dalam kamar mandi seperti—beberapa waktu silam—seperti lenyap begitu saja. Tidak ada pembahasan dari pihak sekolah, atau Kyuubi mengenai Sasori. Tidak ada komplein mengenai kepergian Sasori dari asrama putih. Semua seperti biasa saja. Sasori yang notabene tiba-tiba bergaul dengan anak-anak yang dianggap pecundang sepertinya dianggap hal yang lumrah oleh seluruh pihak sekolah. Bahkan perlakukan anak-anak di Chukyo Gakuen pada Sasori sudah sama dengan tingkahnya pada Naruto, Nagato, dan Itachi. Menganggap dirinya seperti pelayan. Tidak lebih dan kurang.

"Ayo, bereskan! Bereskan!" teriak Itachi, memberi komando. Ia duduk di atas kursi dengan kaki yang diselonjorkan pada sebuah kotak terbuat dari kayu yang sedikit basah karena hujan—santai. Di pahanya terdapat sebuah buku yang sibuk dia baca, ketika anak-anak didiknya sibuk membersihkan rumah. Orang ini sibuk berteriak tanpa melihat kesibukan orang yang sedang diteriaki—seenak perutnya.

Seluruh 'anak buah' Itachi memandang ketua mereka. Santai, dan cuman bisa membaca buku. Sasori, Naruto, dan Nagato pun saling pandang sebelum kembali memandang Itachi. "Kau kenapa cuman merintah saja? Kau juga kerja, dong!" seru mereka—kesal. Mereka ingin melempar Itachi memakai lap kotor yang terdapat di dekat mereka, tetapi takut jatah makanan mereka dikurangi.

Mendengar instruksi dari anak buahnya, Itachi memandang anak-anak tersebut sambil mengangkat sebelah alisnya. "Aku raja di sini..," bisik Itachi. Matanya berkilat tajam, memperlihatkan tingkah superior-nya. "Kerja! Kerja! KER—"

PRANG! PRONG! PRANG!

Nagato, Sasori, dan Naruto secara bersamaan melempar barang-barang di sekitar mereka ke arah Itachi. Bahkan palu yang dipinjam Sasori dari ruang perkakas alat-alat berat pun Sasori lempar ke arah Itachi. Persetan dengan jatah makanan yang dikurangi, orang kurang ajar harus dikudeta!

Crimson Ties Behind the Scene [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang