Ruang Rapat…
Semenjak Itachi menginjakan kaki di Chukyo Gakuen, dia baru pertama kali mengikuti rapat untuk para petinggi asrama yang dipimpin Wakil Kepala Sekolah Chukyo Gakuen, Iruka Umino. Pemuda bermata onyx melihat seluruh peserta rapat yang sibuk mendengarkan moderator jalannya rapat. Semua tampak menyimak kecuali satu orang yaitu Kyuubi Uzumaki. Pemuda bermata merah tersebut lebih memilih untuk menulis sesuatu di kertas yang pada awal rapat dibagikan oleh Iruka untuk mencatat sesuatu yang penting ketika rapat sedang berlangsung.
Kedatangan Itachi bukanlah untuk dirinya sendiri. Dia diundang ke ruangan kedap suara, dengan meja persegi besar di tengah ruangan untuk mengevaluasi hasil belajar anggota asramanya semenjak tinggal di Chukyo Gakuen. Ya, karena dia memiliki anak buah yang harus dipertanggung jawabkan keberadaannya, sehingga Itachi harus bergabung bersama para petinggi asrama di hari ini.
Iruka menyorot tembok yang disemprot cahaya infokus memakai pointer (cahaya merah satu titik yang biasanya digunakan pada saat persentasi). "Jadi, ini adalah hasil evalusi belajar untuk anak asrama hitam dan putih..," kata Iruka sembari menunjukan grafik batang berwarna putih dan hitam. "Rata-rata angka kelulusan uji kompetisi anak asrama hitam sedikit lebih unggul dari asrama putih..," Iruka mengarahkan cahaya pointer pada grafik batang berwarna hitam yang tingginya lebih unggul dari grafik batang berwarna putih. "Pekerjaan yang bagus Obito, dan Sai..," puji Iruka sembari tersenyum tipis. Obito mengangguk pelan—bangga. "Mudah-mudahan untuk asrama putih bisa meningkatkan kualitasnya karena tentu seperti biasanya asrama yang memiliki hasil ujian UTS-nya terbaik akan mendapatkan hadiah yang menarik..," kata Iruka—mengiming-imingi sesuatu yang menarik pada para petinggi kedua asrama besar.
Para peserta rapat di bawah bimbingan Iruka—kecuali Kyuubi dan Itachi—menganggukan kepala.
"Jadi, ada pertanyaan lain?" tanya Iruka, dari nadanya dia sudah bersiap-siap mengakhiri rapat.
Tidak ada yang menjawab. Semua terdiam pertanda telah mengerti informasi yang disampaikan Iruka.
Iruka menganggukkan kepalanya pelan, ketika tidak ada satupun yang bertanya. Merasa senang karena informasi telah tersampaikan dengan baik. "Baiklah, rapat hari ini kita akhiri di sini…," kata Iruka—menutup jalannya acara rapat. "Selamat Siang!" katanya, memberi salam pada seluruh anggota rapat sebelum mempersilahkan mereka untuk kembali ke kelas.
Bersamaan dengan para petinggi asrama putih dan hitam, Itachi beranjak dari atas kursi. Dia hendak keluar dari ruang rapat, ketika Iruka memanggil namanya, dan membuat dirinya berhenti melangkahkan kaki—sejenak. Sedangkan yang lainnya terus melanjutkan perjalanan mereka menuju ke arah pintu keluar ketika secara sejenak mereka membalikan badan, dan memastikan jika hanya Itachi-lah yang dipanggil oleh Iruka.
" Itachi Uchiha, bisa kita berbicara sebentar?" kata Iruka, dengan nada sedikit meninggi.
KLIK
Kyuubi sebagai orang yang terakhir menuju pintu keluar menutup pintu. Meninggalkan Itachi dan Iruka berduaan di ruangan tersebut.
Itachi melangkahkan kaki ke arah depan Iruka. Ia memandang Iruka yang masih berposisi duduk di atas kursi. "Ada yang bisa saya bantu, Iruka-sensei?" tanya Itachi dengan nada datar.
Iruka mematikan laptop yang digunakannya untuk rapat. "Ini mengenai para anggota asramamu..," katanya, mulai angkat bicara.
"…," Itachi tetap diam, memandang Iruka.
"Nilai anggota asramamu terutama Naruto dan Yahiko berada di bawah garis kemiskinan, dan sangat jauh dari nilai rata-rata yang dimiliki oleh anggota asrama lain. Aku harap mereka mengalami peningkatan secara signifikan untuk mengatasi nilai-nilai ulangan mereka yang di bawah rata-rata...," Iruka berbicara panjang lebar. Ia memandang Itachi lekat-lekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crimson Ties Behind the Scene [on going]
Fiksi PenggemarMemasuki Chukyo Gakuen merupakan kebanggaan bagi siapapun. Namun dibalik sekolah elite tersebut menyimpan banyak sekali misteri yang membuat Sasuke dan Naruto harus mempertaruhkan kebahagiaan mereka. Apakah persahabatan di antara mereka akan tetap...