Crimson Ties Behind the Scene [on going]

24 A: Minato's Story (New Story)

Sedikit ragu sama part-part cerita flashback Minato sebenarnya. Yeah, apa perlu dibuat terpisah atau tidak, mohon masukannya. Oh, iya... ini benar2 OOC dalam karakter Minato n istrinya, jadi mohon bagi tidak suka backoff aja, nantikan cerita lanjutan crimson versi SN-nya :)

Selamat membaca!

Shisui menatap Hashirama dan Fugaku dari ekor matanya. Walaupun mereka berdua berada di dalam restoran mewah (di dalam sebuah hotel berbintang lima), tetapi Shisui tidak menikmati suasana restoran yang selalu didatangi oleh model dan pejabat ini. Shisui merasa, restoran yang keseluruhannya dipesan oleh Hashirama hanya untuk pembicaraan private ini begitu dingin (tidak nyaman). Apakah karena dia berada di dekat dua orang hebat, sehingga nyalinya menciut? Atau suasana tegang ini yang membuat ice cream rasa cokelat bercampur vanilla yang baru saja dipesan Shisui terasa hambar di lidahnya? Shisui menghela nafas. Ia berharap dua laki-laki di hadapannya mulai berbicara.

"Apakah kau tidak ingin tahu kabar anakmu di sekolah sana?" Hashirama membuka pembicaraan di tengah-tengah ketegangan ini. Sejak tadi dia menanti Fugaku berbicara terlebih dahulu, tetapi keinginannya hanyalah omong kosong belaka.

"Apakah kau lupa darimana aku berasal? Apa yang terjadi di dalam sana, aku sudah dapat membayangkannya," jawab Fugaku. Tidak biasanya orang yang tegas seperti Fugaku tidak berani menatap lawan bicaranya, ketika bertemu seperti ini. Ia memilih meminum segelas air putih hingga tandas.

Hashirama menatap Fugaku lekat-lekat, menatap sosok pria yang sangat dikenalnya. Rasanya pertemuannya dengan Fugaku kecil baru saja terjadi kemarin. Tidak dirasa seorang anak yang setiap harinya hanya tahu gitar, dan bersikap urakkan (tidak seperti Uchiha pada umumnya) menjadi sosok laki-laki yang memimpin banyak perusahaan, dan menjadi salah satu kandidat perdana menteri. Mengingat Fugaku di masa lalu, rasanya tidak mungkin laki-laki di hadapannya ini menjadi semapan ini. Ya, semua tidak akan menduga Fugaku sehebat ini, kecuali... sahabat Fugaku sendiri, Minato Namikaze.

"Lalu, apakah kau pernah membayangkan jika anak sulungmu melakukan tindakan kriminal?" tanya Hashirama, terlalu to the point untuk Shisui, membuat sang pemuda sedikit terkesiap, salah tingkah dengan sikap Hashirama yang tidak pandai basa-basi.

Fugaku mendongakkan kepalanya, kali ini ia berani menatap Hashirama. "Apa maksudmu? Aku sangat mengenal siapa Itachi. Ia tidak mungkin melakukan tindakan tercela tanpa alasan," walau Fugaku bukanlah ayah yang baik di mata orang-orang, tetapi dia tidak suka salah satu anaknya dicela oleh orang lain. Mau bagaimanapun Sasuke dan Itachi adalah darah dagingnya.

"Jika kau begitu mengenalnya, seharusnya kau tahu apabila anak dari sahabatmu telah mendapatkan pelecehan?" sindir Hashirama di dalam ketenangannya.

Kemana kemarahan Hashirama-sama pada saat di tempat parkir rumah sakit itu?

Batin Shisui.

"Na-Naruto?" gumam Fugaku, menduga jika anak kedua Minato lah yang memiliki kemungkinan terluka karena ulang orang-orang iseng atau jahat di luar sana. Ia sangat gusar mendengar kabar ini.

"Kyuubi...," jawab Hashirama, meralat dugaan Fugaku.

Jawaban Hashirama kontan membuat kedua mata Fugaku terbelalak. Walau Fugaku selalu terlihat angkuh, cuek, namun sedikitpun dia tidak pernah menutup matanya dari perkembangan kedua anak Minato. Ia tahu dengan pasti siapa Kyuubi dan Naruto. Fugaku tahu jika sejak kecil Kyuubi selalu terlihat lebih kuat dibandingkan Naruto, dan anak-anak di sekitarnya. Bahkan seluruh orang di sekitar Kyuubi segan karena kemampuan Kyuubi dalam bela diri, sosialisasi, dan akademik, hingga selalu mengantongi berbagai macam piala dari segala macam perlombaan yang dia ikuti. Bisa dikatakan untuk seorang pemuda SMA, Kyuubi adalah pemuda sempurna. Bahkan sama sempurnanya dengan itachi (minus kemampuan Itachi sebagai model).