Keesokan harinya Zen berangkat lebih cepat dari biasanya, berhubung hari ini dia akan mengadakan meeting penting dengan salah satu kliennya. Zen yang mengenakan jas hitam dan dalaman kemeja hitam menambah kesan cool dan tampan dari seorang CEO yang bernama Zen. Banyak kaum hawa yang tertarik dengan dirinya namun tak ada satu pun yang menarik perhatiannya. Zen melangkahkan kakinya menuju ruangan meeting dan sudah ada beberapa staf dan klien yang menunggunya. Setelah kedatangan Zen, meeting pun dimulai dengan sangat lancar.
"Oke. Mungkin hanya sampai disini meeting kita kali ini, saya ucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dan khususnya kepada klien kita yang telah menaruh simpatinya ke perusahaan kami" Ucap Zen dengan gagahnya sebagai seorang CEO.
Semua orang yang berada di ruangan meetingpun menganggukkan kepalanya pertanda menerima semua ucapan Zen. Zen kemudian berjabat tangan dengan kliennya sebagai tanda kesepakatan diantara keduanya.
"Terimakasih pak, kami akan berusaha bekerja dengan baik untuk kelancaran project kita"
"Baik pak Zen, kami harap seperti itu. Kalau begitu saya pergi dulu karena banyak urusan yang harus saya selesaikan" ucap klien.
"Baik pak, mari saya antar"
Zen kemudian mengantar klien tersebut hingga kedepan lift. Setelah itu, Zen kemudian berjalan menuju ruang kerjanya untuk melanjutkan pekerjaannya. Menjabat sebagai CEO di sebuah perusahaan yang terbilang besar, memiliki tanggung jawab yang besar pula. Zen duduk di sebuah kursi empuk yang dapat berputar 360 derajat. Kursi ini selalu menjadi temannya di saat pekerjaan mulai menumpuk di atas mejanya. Disaat sedang asyik dengan sebuah tumpukan document, sebuah pesan masuk di hpnya.
(Reno)
"Zen"
"Oii Zen"
"Bales woi, diam Bae lu""Hmm, apasih?"
"Makan yuk, gw laper nih"
"Lu pasti belum makan kan? Gw tau, kan gw pengertian Ama lu bro. Makan siang kita makan di cafe barunya Rio""Oke"
"Singkat banget balesan lu, moga aja hidup lu nggak sesingkat ucapan lu yak. Untung gw sabar temenan Ama lu Zen"
(Read)
🌼🌼🌼
Berhubung hari ini kelas 12 lagi freeclass karena ada rapat guru, siswa kelas 12 diperbolehkan pulang lebih awal dari kelas lainnya.
"Flo, kita ke cafe dekat sekolah yuk. Mumpung kita pulangnya cepat, sekalian santai gitu" Ajak Aletta.
"Ayok. Aku juga lagi pengen minum-minuman yang segar nih"
"Okey, let's Goo"
Mereka berdua pun berjalan menuju cafe yang tidak terlalu jauh dari sekolahnya. Karena mereka pulangnya lebih cepat, maka tidak heran jika mereka masih mengenakan baju seragam sekolah. Saat melangkahkan kakinya memasuki cafe tersebut, tanpa sengaja seseorang menabrak tubuh Flo. Flo yang kurang keseimbangan akhirnya jatuh tersungkur ke lantai. Aletta yang sebelumnya telah berjalan duluan, menoleh ke arah belakangnya dan melihat sahabatnya itu terjatuh. Ia pun secepat mungkin membantu sahabatnya itu untuk berdiri.
"Maaf yah, saya nggak lihat ada orang tadi" ucap orang yang menabraknya itu.
"Iya nggak papa pak"
KAMU SEDANG MEMBACA
Flo dan Zen (ON GOING)
Teen FictionDisaat senang-senangnya menikmati masa-masa SMA yang akan berakhir beberapa bulan lagi, Flory zanetta zaveer harus menerima kenyataan bahwa dia akan dijodohkan dengan orang yang ia tidak kenal. Zen Arkana Mahendra, adalah orang yang akan dijodohkan...