"joon, tunggu disini sebentar ya, tadi kartu perpustakaan ku tertinggal di meja tempat kita duduk tadi"
"ceroboh sekali "seokjin mengeryit kesal karena dikatakan cerewet. Lalu kembali masuk kedalam perpustakaan. Meninggalkan namjoon sendirian menunggu di luar mobil seokjin.
"seokjin b*ngs*t...malah pergi dan tidak menyuruh ku masuk dulu ke dalam mobil." tiba tiba perhatian namjoon teralihkan ke cafe. Tepatnya namjoon melihat taehyung berbicara dengan seorang namja. Namjoon yang orangnya penasaran, mengendap ngendap dan bersembunyi dibalik dinding agar dapat mendengar percakapan mereka berdua.
"kenapa masih mencari eoh? Sini, appa bilang ya sama kamu. Kalau dongsaengmu itu sudah mati. Appamu ini sudah baik mau merawat eommamu dan kau yang nakal ini. Si park seok jin itu tidak ak -
BUGH!
Namjoon terkejut melihat taehyung membogem pria yang namjoon duga itu adalah orang tuanya taehyung. Jong suk mengusap sudut pipinya yang terasa perih.
"jangan sebut kalimat yang sangat kubenci di hadapanku! Dan lagi kau itu bukan appaku. Kau hanyalah orang asing yang masuk kedalam kehidupan kami. Aku tidak akan menyerah, aku akan mencari cara agar seokjin ikut tinggal bersamaku dan pergi meninggalkan keluarga barunya itu "namjoon yang mendengar itu syok sambil menutup mulutnya.
"apa maksud namja anime itu? Seokjin, itu dongsaengnya? Tapikan seokjin, dongsaengnya yoongi hyung? "tiba tiba seseorang berjalan disampingnya dan ternyata seokjin. Namjoon yang melihat seokjin langsung menghampiri dan berdiri disamping seokjin yang terlihat sangat marah.
"apa maksud mu ?!"tanya seokjin membuat taehyung dan jong suk menoleh serentak kearah seokjin dan namjoon. Namjoon langsung memeluk lengan seokjin takutnya seokjin tumbang karena terlalu emosi.
"ahh... Itu, ini seokjin kenalkan appaku, lee jong suk "
"aku tidak bertanya siapa appa hyung. Yang aku tanya apa maksud hyung yang bilang kalau aku dongsaengmu dan akan membawaku pergi dari keluargaku. Coba jelaskan? "taehyung langsung mati kutu karena gugup.
"kenapa diam? Ayo jelaskan kami ingin mendengar? "sahut namjoon yang juga ingin mendengar penjelasan dari taehyung.
"boleh aku dan seokjin berbicara berdua? "
"tidak boleh, harus ada aku "ucap namjoon karena yoongi sudah meminta padanya untuk tidak meninggalkan seokjin sendirian.
"namjoon, aku hanya sebentar. Dimobil kok, kau mau menunggu didalam cafe tidak? Aku traktir ya, sepuas mu "
"tapi kau janji harus baik baik saja. Aku tunggu diluar mobil saja. Aku tidak mau kau kenapa napa. Jangan menolak atau aku harus masuk juga kedalam mobil "
"baiklah. Ayo "ajak seokjin pada taehyung. Taehyung mengkode jong suk untuk pergi meninggalkan dirinya.
Didalam mobil seokjin masih menunggu taehyung yang sedang menyusun yusun kata kata yang akan disampaikan pada seokjin.
"kenapa melamun hyung? Ayo "
"hyung minta, kau jangan marah pada hyung ya? Hyung mohon, hyung akan jelaskan pelan pelan. Tapi hyung minta jangan benci hyung dan eomma ya "
"n... Nee "
"sebenarnya kau itu dongsaeng kandungku. Dan yoongi itu bukan hyung kandungmu "
"jangan asal bicara hyung, aku tidak ingin bicara omong kosong "
"hyung jujur saeng...dulu... "taehyung menceritakan kejadian dulu sampai sekarang. Seokjin yang mendengar itu tidak percaya bahwa seokjin bukan adik kandung yoongi. Bahkan seokjin tidak menyangka bahwa yoongi berbohong selama ini dan tidak mengatakan bahwa seokjin punya keluarga.
Tapi seokjin juga kecewa dengan taehyung yang baru mencarinya dan kenapa tidak dari dulu mencari dirinya. Seokjin menghapus air matanya yang terus mengalir membuat taehyung merasa khawatir.
"kau tidak apa apa? "
"jadi sekarang, aku bukan dongsaeng nya yoongi hyung dan kau itu hyung kandungku hiks. Tapi kenapa baru mengatakannya padaku hiks. Kenapa kau tidak menahanku saat kau dibawa pergi oleh appa eoh, WAEEE!!! "seokjin menutup wajahnya dengan kedua tangannya menghadap kaca.
"mian seokjin, tapi saat itu hyung tidak tahu harus melakukan apa. Hyung sudah mengejar mu tapi kau sudah pergi bersama appa. "
"hyung tahu appa. Appa tiada hyung hiks... Dan saat appa tidak ada, aku sendirian. Mencari makan seperti hewan. Mencari didalam tong sampah, mengamen dan aku sangat sangat bersyukur bisa bertemu dengan keluarga kim itu. Jadi hiks bisakah, hyung tinggalkan aku sendiri. Hyung boleh keluar hiks.. Aku minta tolong panggilkan namjoon ya hyung hiks... "
"jin~😞"taehyung tahu seokjin kecewa padanya. Dan memilih untuk membiarkan seokjin untuk sendiri. Taehyung menutup pintu dan berjalan kearah namjoon.
"masuklah aku sudah selesai "namjoon bingung kenapa raut wajah taehyung terlihat sendu. Namjoon membuka mobil dan melihat seokjin yang menangis tersedu sedu.
"yaa seokjin kau kenapa? "seokjin tidak menjawab dan memeluk namjoon mencoba menyalurkan perasaan sedihnya pada namjoon.
"berhenti seokjin. Nanti nafasmu sesak. Tenang, uljima.. Kau ini kenapa eoh? Dia melalukan sesuatu padamu? "namjoon emosi melihat seokjin serapuh ini dan ingin mengejar taehyung tapi ditahan oleh seokjin yang menggelengkan kepalanya.
"ani... "
"terus gimana? Aku yang bawa mobil? "
PLAKKK!!!
"kau mau kita huks masuk rumah huks sakit. Kenapa huks tertawa? "
"jangan berbicara dulu kau cegukan. Ini minum dulu "seokjin menerima botol minum dari namjoon.
"aku huks saja yang bawa mobilnya "
"aku tidak yakin kau bisa bawa mobil dengan keadaan seperti ini. Aku telepon yoongi hyung ya? "
"aniya, tidak usah. Yoongi h-.... Dia huks sedang huks bekerja. Kita naik huks taxi saja. Nanti aku akan huks kirim pesan dengan orang huks dirumah. "
"baiklah.. "
"joon untuk hari ini boleh aku tidur dirumah mu? Hanya sehari saja, boleh ya? "
"kenapa? Rumah ku tidak sebagus rumahmu jin "
"itu huks bukan rumah ku sekarang joon. "
"apa maksudmu?! "
"nanti aku huks ceritakan huks dirumah mu! Kajja huks aku rindu huks yuna huks"
KAMU SEDANG MEMBACA
GWENCHANA END✅
Fanficmaafnya yang kemarin ke hapus. ini aku buat lagi demi kalian. maaf kalau misalnya ceritanya melenceng. soalnya rada gk inget alias lupa