6 bulan kemudian...
"Hyung, ayo cepat. Aku mau bertemu eomma!!" Teriak seokjin pada taehyung yang leletnya minta ampun. Sejak seokjin selesai operasi pengangkatan limpa, seokjin dinyatakan sembuh oleh dokter. Dan setelah itu seokjin meminta pada keluarga kim untuk tinggal bersama taehyung karena bagaimanapun taehyung adalah hyung kandungnya. Dan taehyung tidak punya siapa-siapa lagi kecuali dirinya.
"Kenapa cepat cepat Saeng, dia tidak akan pindah kok. Disitu situ saja"
"Tapi aku sudah tidak sabar hyung. Hyung ini lelet sekali seperti yeoja. Aku tunggu di mobil saja ya hyung"
"Aishh kau ini, hyung sudah selesai ini. Ayo pergi" seokjin mengangguk lalu merangkul taehyung dengan senyuman di bibir tebalnya.
Hari ini mereka akan berkunjung ke makam park shin hye. Taehyung sudah berjanji jika seokjin sudah sembuh maka dia boleh berkunjung kesini.
Setelah sampai di depan makam ibunya, seokjin maju selangkah di depan taehyung lalu mengusap kaca di hadapannya dengan wajah sendu. Kemudian membuka kaca itu dengan pelan dan memasukkan bunga di samping gucci berisikan abu milik eommanya.
"Eomma... Maafkan aku karena pernah membentak eomma. Maafkan aku karena tidak pernah berada disisi eomma saat eomma membutuhkan ku. Maaf karena aku tidak bisa mengingatmu karena aku amnesia waktu itu eomma. Dan disaat aku kehilangan ingatan itu..." Seokjin menoleh ke belakang dimana ada taehyung yang menatapnya dengan senyuman.
"Ada taehyungie hyung yang terus menyakinkan aku bahwa aku adalah dongsaengnya. Memeluk ku saat dijalanan bersama namjoon dan aku marah marah dengan nya karena aku tidak mengenal taehyung hyung pada saat itu.
Sampai taehyung hyung pernah dipukuli sampai masuk rumah sakit. Dan disana pikiranku tentang taehyung hyung mulai terbang. Tidak pernah menyerah untuk menyakinkan aku dan selalu meminta maaf atas kesalahannya.
Dan eomma pasti sekarang senang kan karena appa menemani eomma hikss..." Taehyung yang melihat adiknya menangis langsung merangkul nya dan menghapus air mata adiknya.
"Tidak boleh menangis saeng... Sekarang eomma dan appa sudah bahagia di atas sana. Sekarang kita harus membuat eomma dan appa bangga. Eomma aku sudah berhasil membawa adikku pulang eomma. Aku berhasil kan? Maafkan aku eomma karena aku jarang mengunjungimu tapi percayalah aku akan terus mengingat jasa eomma dan appa.
Aku akan menjaga bayi eomma dan appa ini dengan segenap jiwaku. Kapan perlu sampai aku menikahpun akan aku jaga"
"Hyung~"
"Hehehe..."
"Ya sudah, hari ini seokjinie ada undangan untuk mengikuti casting kan?"
"Untung hyung ingat, eomma appa aku akan mengikuti casting menjadi seorang actor. Padahal dulu cita cita ku bukan ini tapi menjadi dokter. Tapi tidak apa mungkin rezeki ku ada disini. Hyung sebelum pulang aku mau mampir kerumah yoongi hyung"
"Untuk apa kesana"
"Hyung... Jangan mulai ya, atau aku marah nih"
"Hyung hanya bercanda saeng. Kalau begitu ayo" taehyung berjalan duluan dari seokjin. Saat seokjin melangkah seokjin merasakan aura di belakangnya. Seokjin membalikkan badannya.
"Eomma appa" seokjin tersenyum kearah mereka lalu melangkahkan kakinya mengejar taehyung dengan mata yang berkaca kaca.•
•
•
"Yoongi hyung dan taehyung hyung bertengkar terus. Aku kesal noona" ujar seokjin pada rose dengan manja. Jimin yang duduk di samping rose hanya cemberut karena istrinya diambil alih.
"Sudah ah jangan lesu begitu. Lebih baik sekarang jinnie siap siap, katanya mau casting kan. Kami semua akan mengantar jinnie ke tempatnya nanti"
"Kenapa semuanya ikut mengantarkan aku. Aku mau casting Noona bukan mau mendaftar sekolah"
"Heii... Kami ini sayang denganmu. Dan Noona ingin melihat kamu berakting. Apakah lucu?"
"Noona mau memujiku atau mengejekku. Noona sama saja. Jiminie hyung lihat HAHAHAHA wajah hyung kenapa kiyowo sekali"
END
Terima kasih yang udah mau mampir di cerita ku. Untuk cerita ini udah end ya. Dan happy ending.
KAMU SEDANG MEMBACA
GWENCHANA END✅
Fiksi Penggemarmaafnya yang kemarin ke hapus. ini aku buat lagi demi kalian. maaf kalau misalnya ceritanya melenceng. soalnya rada gk inget alias lupa