S2 02.

2.1K 280 25
                                        

Dengan lebih mengeraskan rahangnya, Mew terus saja berjalan dengan cepat. Sedangkan Jj yang ada di belakang Mew pun hanya mengikuti saja. Keduanya sudah memasuki area perkantoran dan para karyawan yang sempat berpapasan dengan Mew sudah melebarkan senyumnya dan menunduk hormat.

Tapi Mew tidak mengendahkan itu, Mew masih sama, pria yang dingin, otoriter, kejam dan angkuh. Lain lagi ketika ia sedang bersama keluarga, Mew akan menjadi pria yang hangat dan penyayang.

Sampai di sebuah elevator, Jj pun langsung menekan lantai yang akan di tuju. Keduanya masuk dengan hawa emosi yang mendominasi di dalam diri Mew.

"Kira-kira berapa kerugian yang dialami oleh perusahaan" Tanya Mew dingin, sembari membenari dasinya yang mencekik.

Sial! Mew ingin sekali mencabik-cabik daging si pelaku, berani sekali ia mengusik macan yang tengah tertidur.

"Jika dari data, perusahaan mengalami kerugian setengah dari investasi yang Minggu lalu perusahaan terima dari perusahaan Tuan Up" Kata Jj sambil menggulir layar ipad-Nya.

Mew menggemeletukkan giginya, itu kerugian yang sangat parah. Berdampak pada perusahaan juga, dan bagaimana perusahaan bisa kecolongan begini. Keparat! Mew benar-benar akan menghabisi orang itu.

"Lalu?" Dengan nada dinginnya.

"Dia juga sempat berhasil menyabotase data-data perusahaan, tapi syukurnya Aj, adikku sudah menahannya. Data belum sempat bocor ke muka umum"

"Apakah Aj sudah menangkap pelakunya?" Wajah Mew masih belum mengendur, ia masih emosi.

"Aj sudah menangkap pelakunya, dan pelaku sudah di amankan di markas"

Mew tersenyum miring, ingin menghancurkan Mew, eh? Jangan harap semua itu terjadi, Mew akan lebih gesit dari perkiraan. Jika orang itu sudah berhasil mengambil kerugian, maka imbalannya harus nyawanya. Apakah orang itu tak berpikir seratus kali ketika mengusik ketentraman seorang Mew? Oh tentunya Mew akan senang hati melenyapkan orang itu, yah walaupun kerugian perusahaan tak bisa ia anggap enteng.

"Panggil Aj untuk keruangan ku, aku ingin mendengar detailnya dari mulut Aj langsung" Ucap Mew bersamaan dengan pintu elevator yang terbuka.

Dengan aura dominan yang sangat kuat, Mew pun merogoh kantongnya dan mengeluarkan rokok, lalu ia memasuki ruang kerja dengan wajah dinginnya.

Mew mengambil duduk dengan kaki di silangkan, lalu ia pun menyalakan rokok dengan pematik apinya. Terlihat sekali jika di ruangan ini hanya Mew yang berkuasa, ada yang berani mengusik, dengan senang hati Mew akan menepuknya seperti nyamuk. Seorang Mew tak bisa di anggap remeh.

Oh God! Tapi jika pun Kana tau jika Mew melampiaskan kemarahannya dengan rokok pastinya Mew akan di marahi habis-habisan, ia hanya bisa menjadi ciut ketika sang istri yang sudah bertindak.

"Apa kau sudah menyuruh Aj kemari, J?" Tanya Mew mengangkat alisnya.

"Sud-"

Tok tok tok!

Ah pasti itu Aj, dan Aj Pun masuk dengan wajah kemiripan yang tidak bisa di elakkan. Aj dan Jj adalah saudara kembar, Aj sebulan lalu baru saja kembali dari Milan, sebenarnya pun Aj dan Jj sudah mengabdikan dirinya kepada Mew sudah sangat lama. Hanya saja Aj dikirim oleh Mew ke Milan untuk mengurus cabang disana, dan keahliannya pun tak bisa di remehkan. Aj bisa meretas semua data-data, sekali pun itu data-data negara.

"Bos," Sapa Aj sopan.

"Intinya saja" Ucap Mew tak ingin bertele-tele.

"Yah seperti yang sudah Kakak saya katakan, JJ. Bahwasannya perusahaan mengalami kerugian setengah dari investasi yang Minggu lalu perusahaan terima dari perusahaan tuan Up, maka dengan terpaksa perusahaan harus mengganti denda, sudah jelas juga di dalam kontrak ketika perusahaan melanggar aturan, perusahaan harus mengganti denda dengan memberi setengah saham dari perusahaan Milik anda. Untuk pelaku sudah kami amankan di markas, tinggal anda eksekusi saja pelakunya, dan selebihnya itu semua keputusan dari anda" Jelasnya, lalu Aj menutup berkas kontrak yang ia bawa.

MAFIA SHOT SEASON 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang