S2 08. [🍌]

2.4K 211 18
                                    

Sorot mata Mew semakin lama semakin dalam dan menggelap. Menatap minat lekukan sintal yang sekarang kedua tangan Kana sudah terangkat di sisi masing-masing ranjang. Tangannya telah di ikat kuat dengan dasi kepunyaan Mew.

Belum lagi dada yang seputih salju Kana naik turun tak beraturan, seperti menahan birahi yang sudah mencapai ubun-ubunnya. Tubuh telanjang Kana memang benar-benar sebuah mahakarya yang tak pernah Mew elakkan keberadaannya, pria yang ada di hadapannya itu benar-benar sebuah karya Tuhan yang paling memukau.

Mulut Kana yang terbuka setengah itu pun memberi guratan frustasi, yang membuat Mew geram menahan hasratnya kini, tapi Mew perlu melakukan itu.

Dan Kana benar-benar sudah tak tahan! Lubang belakangnya sedari tadi sudah berkedut-kedut tidak nyaman. Ditambah lagi sekarang ia tengah menatap minat tubuh suaminya yang sudah bertelanjang dada, memamerkan enam pack yang menarik minat dalam dirinya.

Kana terus bergerak gelisah bak cacing tanah yang di siram dengan air garam. Lubang penisnya sekarang sakit bukan main. Pasalnya aliran kepuasan dari batangnya telah di sumbat dengan cara di ikat kuat dengan pita oleh Mew, dan itu membuat Kana tak nyaman sama sekali. Ia sudah ingin klimaks, namun itu semua tak Kana dapatkan dengan segera. Satu ronde yang di mainkan terlebih dahulu di ruang kerja Mew membuat Kana frustasi.

Mew mempermainkan Kana! Mew memainkan seks dengan gila! Walau pada dasarnya Kana pun suka dengan seks yang kasar. Namun jika kalian ingin tau, di dunia ini apa yang paling membuat Kana benci? Yah, seks yang tidak mencapai titik kepuasan yang paling ternikmat.

Dan kali ini Mew melakukan itu. Melakukan seks yang sangat membuat Kana tersiksa sekaligus candu.

Memang bajingan! Tapi Kana juga menginginkan seks kasar itu, walaupun rasanya ini sakit bukan main.

"Phii...kumohon ini sangat menyiksa" Desis Kana yang sudah menahan birahi di ujung tanduknya.

Mew tersenyum miring, sambil mengusap bibir bawahnya dengan sensual. Yah ini yang ia inginkan, mendengar desahan memohon dari prianya. Rasanya ia benar-benar rindu akan masa-masa percintaan yang seperti ini. Mew dan Kana sudah lama tak melakukan percintaan yang kasar.

"Kembalilah memohon, sayang" Pancing Mew kembali, seraya merangkak. Sambil mengecupi garis tulang selangka Kana yang terlihat seksi.

Kana sontak membusungkan dadanya. Ah tuhan! Sentuhan itu membuat Kana kepalang nikmat, rasanya sekarang ia seperti tengah membuka peternakan kupu-kupu di setiap sisinya.

"Ouhh phi!! Ku mohon datanglah untukku" Tutur Kana memejamkan matanya, sambil mulutnya terus menganga kenikmatan.

Mew mendongak, tersenyum puas ketika mendengar permohonan manis itu.

"Tenang sayang, aku akan datang" Ucap Mew. Menarik tengkuk Kana, lalu bergulat dengan lidah Kana yang terasa basah dan panas.

Suara decakan lidah lagi-lagi menggema di sudut ruangan. Terus memantul dengan alunan yang sangat indah. Keduanya terus mengejar kenikmatan dalam berbagi Saliva, mencecap terus sari manis dari kedua bibir itu.

Kana melenguh kembali kala Mew memberi lagi tanda kepemilikan di setiap garis putih leher Kana, menjilat sensual cuping telinga Kana yang sudah basah dengan liurnya.

"Phi...." Desis Kana sambil kepalanya di majukan untuk sekedar meraih bibir tipis Mew kembali.

Kana kini seperti tengah kerasukan setan seks, dan itu benar-benar sifat lain dari Kana jika di atas ranjang.

Namun sial! Tangan Kana yang di ikat justru membuat pergerakannya menjadi tak bebas. Ingin rasanya ia menarik kasar dasi sialan itu, tapi alhasil malah tangannya yang akan terasa perih.

MAFIA SHOT SEASON 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang