Sekitar pukul 03.00 pm. Tepat di mana Mew akan menggelarkan sebuah acara pertunangan untuk putranya Alexander dan Meta, putri dari rivalnya dulu Bright. Di sebuah kawasan di Santa Monica, LA.
Casa Del Mar, sebuah hotel bintang lima yang menjadi tempat bersejarah. Dimana nantinya seorang putra sulung dari keluarga Jongcheveevat akan menggelar acara pertunangan dengan megahnya. Seorang anak mafia besar yang pastinya akan menjadi perbincangan hangat seantero dunia. Bertepatan di kawasan sebelah selatan kota LA yang sedikit menghindari hiruk-pikuk perkotaan padatnya penduduk Amerika.
Seperti acara pernikahan pada umumnya. Yang di mana banyak dekorasi yang di dominasi ala budaya barat, yang di mana nanti juga di sebuah ballroom besar akan di jadikan sebuah saksi indahnya seorang Alexander yang akan mengingkat seorang gadis cantik, Meta callista chiva-aree. Lebih tepatnya acara akan di gelar nanti malam, sekitar pukul delapan, yang pastinya akan menghadirkan orang-orang penting di sana.
Sedangkan sekarang ini, di kamar nomor 3004 dengan fasilitas yang mumpuni. Mew tengah sibuk mundar mandir menempelkan benda pipihnya di telinga, tengah berbincang serius melalui telpon genggamnya. Entahlah apa yang tengah Mew bincangkan, yang jelas Mew sedari tadi terus mengusap tengkuknya dengan emosi yang terus di tahan.
Lain dengan Jj yang sekarang tengah menaruh jas Mew untuk acara nanti malam, tanpa ingin mengetahui apa yang membuat tuan besarnya itu begitu gusar.
Dan nampaknya Mew pun sudah selesai dengan perbincangannya, menaruh kembali ponselnya di dalam saku dan berbalik menatap Jj yang tengah menunduk hormat.
"Saya rasa malam ini anda harus memakai pakaian anti bodi, bos" Ucap Jj, menunjuk satu setel pakaian formal berwarna navy.
Mew melirik pakaian itu sejenak, lalu kemudian memilih duduk di sofa dengan perasaan yang sedikit jengkel.
"Mengapa aku harus memakai pakaian anti bodi. Apa yang harus di takutkan, kau meremehkanku eh?" Ujar Mew, tidak senang terkesan lemah.
Jj tersenyum tipis. Bukannya Jj terkesan meremehkan Mew, hanya saja pada acara yang meriah ini, yang menghadirkan banyak orang. Mew mestinya harus antisipasi, sebelum sesuatu datang tanpa di minta. Bukankah lebih baik mencegah dari pada mengobati? Dan agaknya, Mew seperti salah paham dengan antisipasi yang Jj lakukan.
"Perkiraan tamu akan banyak yang datang, dan para mafia pun akan turut hadir. Bukankah lebih baik kita lebih waspada di awal, bos" Balas Jj dengan hormat.
Mew melirik kembali pakaian itu. Apakah ia harus memakainya? Di acara pertunangan putranya? Yang pastinya mafia-mafia di seluruh belahan dunia akan turut hadir. Tak menjadikan keselamatan untuk Mew juga, dengan hanya mengandalkan para pengawal dan pistol yang nantinya akan ia kantongi.
Mew memberikan gesture tidak setuju menggunakan tangannya. "Tidak tidak. Hanya pakaian formal saja, tanpa ada anti bodi" Tutur Mew.
Jj menganggukkan kepalanya. Tidak mampu berbuat banyak jika Mew sudah mengeluarkan jurus ke kuasaannya.
Bersamaan dengan itupun, Kana masuk dengan tangan kanan yang menenteng setelan jas untuk dirinya. Tentunya warna yang senada dengan Mew, sejujurnya Kana ingin sekali memakai warna yang berbeda. Karena bagaimanapun ini acara pertunangan, acara yang berbahagia. Bagaimana ceritanya acara bahagia menjadi acara berkabung dengan memakai baju navy. Memang sialan! Jika sudah memasuki ruang lingkup sindikat seperti ini, pasti semua akan menjadi angker dan suram.
"Hei, J. Kau kemari" Sapa Kana, sembari meletakkan jasnya yang masih terbungkus plastik.
"Menghantarkan jas yang akan tuan Mew pakai"
Kana mengangguk, Lalu melirik Mew yang tengah memainkannya ponselnya. Sepertinya Mew tak menyentuh jas itu sama sekali atau memang belum.
"Lalu kenapa tidak langsung bersiap-siap" Seru Kana.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA SHOT SEASON 2
Fanfiction(JANJI FOLLOW AKUN INI SETELAH BACA APAPUN STORY DARI AKUN INI. TAK KENAL MAKA TAK SAYANG) Bagaimana jadinya jika seseorang yang tadinya sangat membenci kata 'mafia' malah terjun di dunia sindikat kejahatan itu sendiri karena satu dendam? Dan bagaim...