Chapter 26

645 116 62
                                    

"Jadi Stefan berubah tuh karena Aidan?" tanya Dali sekali lagi ketika Adrial selesai menceritakan semuanya pada Dali di kelas.

Adrial mengangguk. Dia juga bingung.

"Cuma karena Aidan doang, dia bisa berubah secepat dan sedrastis itu?" tanya Dali.

"Yaa... tawanya memang menyejukkan, dukanya siapa yang tahu?" cetus Adrial.

Dali bergeming sejenak, memikirkan perasaan Stefan. "Kenapa sih Aidan tuh jahat banget jadi cowok?"

Adrial bertanya sekali lagi, "Jahat ya?"

"Iyalah. Stefan aja dibikin sampe kayak gitu. Kasian kan dia" cetus Dali.

Adrial terdiam sejenak. Ada sesuatu yang dipikirkannya tentang Dali, namun rasanya itu belum pantas untuk dilontarkan sekarang. "Sekarang Malik kayaknya lagi PDKT tuh sama si Tori"

"Tori?"

Adrial mengangguk.

"Tori anak IPS regular? Yang kurus tinggi ganteng itu?" engah Dali.

Adrial mengangguk. "Tapi masih gantengan gua lah"

"Dih!"

"Dih kenapa?"

"Pede banget lo!"

"Lah, bener kan? Emangnya gua gak ganteng?" tanya Adrial.

Dali bersuara kecil, "Ya ganteng sih"

"Tuh kan"

"Iiihhh, ngeselin!" cetus Dali, "Tapi lo setuju?"

"Apanya?"

"Stefan deket sama Tori?"

"Loh, apa urusannya sama gue, Dali?"

"Elo kan abangnya, gimana sih"

"Itu kan duluuu! Gimana sih"

"Oooh, berarti dulu ya dulu, gitu ya? Sekarang ya sekarang?" tanya Dali. "Mentang-mentang udah ketemu real family lu, gitu? Terus lo ngelupain Stefan gitu aja?"

Adrial berdecak, "Gak ngelupain, Daliii"

"Terus?"

"Ya gue cuma pengen dia belajar bertanggung jawab untuk hidupnya sendiri. Gitu aja" ujar Adrial.

Dali terdiam seketika.

Yasmin yang baru datang memasuki kelasnya itu lantas bersuara pada Dali. "Dal, di cariin tuh"

"Sama siapa?" tanya Dali.

"Tong Edan!"

"Dimana dia?"

"Depan!"

Dali terdiam sejenak. "Mau ngapain lagi sih?"

"Temuin lah, Dal! Kasian itu ponakan lu ah!" cetus Yasmin.

"Ah ogah!" jawab Dali.

"Coba temuin dulu, Dal. Siapa tau penting" timpal Adrial.

Siapa tahu penting. Mengapa setiap hal yang berkaitan dengan Aidan, selalu penting menurut semua orang. Dali bosan rasanya, meskipun tetap cinta, sepertinya.

Dali berdiri dari bangkunya. Dia menghela napas, mencoba menguatkan diri. Lalu dia berjalan ke luar kelas.

Ada Aidan disana, tengah berjongkok di depan lantai kelas.

"Ada apa?" tanya Dali pada Aidan.

Aidan berdiri dari duduknya.

"Kalo cuma mau ribut-ribut, gue gak ada waktu!"

STUCK ON YOU 4 (END 18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang