Chapter 28

651 124 66
                                    

"Stefan... kita perlu ngobrol!" ujar Dali yang memberanikan diri menghampiri Stefan dan Tori di kantin.

Stefan menoleh pada Dali, dia membuang napasnya. "Ngomong tinggal ngomong lah!"

"Empat mata, Stefan!" ujar Dali.

Tori langsung tidak enakan, "Yaudah, biar gue makan di meja sebelah aja ya"

"Et et et!!! Jangan kemana-mana, gue masih mau ngebucin!" Stefan menarik tangan Tori.

"Tapi kan Dali pengen ngobrol berdua sama lo!"

"Kok gak cemburu?"

"Hah? Cuma ngobrol doang, Fan! Apanya yang mau dicemburuin???" tanya Tori.

"Jadi gak cemburu niiiiihhh???" Stefan gemas menatap Tori dengan melotot.

Tori membuang napasnya, melanjutkan makan baksonya. "Iya deh cemburu!"

"Tuh! Denger kan, Dal! Baby Ikan gue orangnya cemburuan!" tukas Stefan pada Dali.

Dali menahan sabarnya, dia langsung duduk di hadapan Stefan. "Oke fine! Gue disini, Tori gak usah kemana-mana. Masih mau cemburu juga, Tor?" tanya Dali pada Tori.

"Serah ah" tukas Tori, tak peduli.

"Aaaa... baby ikan gue jangan cemburuan gitu dooong. Epan gak suka kok sama Dali. Dali kan bukan tipenya Epaaann" Stefan mengelap keringat di hidung Tori.

Tori seakan tak tahu harus berbuat apa-apa lagi selain pasrah dengan kelakuan Stefan.

Dali memutar bola matanya, geleng-geleng kepala. "Fan, please! Apa sih sebenarnya yang bikin lo berubah?" tanya Dali.

"Hadeuh, capek dah, drama ini lagi!" cetus Stefan.

"Gua serius, Fan! Lo sekesel itu sama Aidan, sampe harus berubah sedrastis ini??? Gue tau ini bukan lo, Fan! Ini bukan mau lo kan???"

"Ini bukan mau gue, tapi gue harus ngelakuin ini! Demi mental gue sendiri, Dali!" cetus Stefan pada Dali.

Dali tertegun mendengarnya, begitupun dengan Tori, walau seakan cuek, namun telinga Tori masih terpasang dengan baik disana.

"Udah lah! Gue sadar kok, Aidan itu bukan milik gue! Bukan buat gue! Gue udah capek selama ini ngejar-ngejar dia! Gua bukan Om Arsen yang kuat banget ngadepin Om Julian dulu! Gua ya gua! Ada saatnya titik jenuh gua kepake, Dal!" ujar Stefan panjang lebar.

"Tapi dengan lo kayak gini, itu malah-"

"Dahlah, Dali. Stop ya. Aidan tuh gak cinta sama gue. Dia cuma cinta sama satu orang"

"Hah? Siapa?"

"Elo!"

Dali tercekat mendengarnya. Dia menelan ludahnya seketika. "Hah? M-masa sih? Gak mungkin, dia kan straight"

"Emangnya elo gay?" tanya Stefan seketika.

Sialan, Stefan. Ngejebak, lagi pertanyaannya. "I-iya!"

Stefan mendelik, "Kalo Aidan itu gay, dia pasti sukanya sama lo!"

"Enggak, Stefan! Dia sukanya sama lo!"

"Elo, Dali!"

"Elo, Fan!"

"Elo!"

"Elo!

"Elo, Daki"

"Elo, Malika!"

"Elo lah!"

"Ya elo lah!"

"Bisa gak berantem gak sih, hah?" pungkas Tori tiba-tiba, "Ini meja makan, kalo mau debat, di jamnya Pak Noto sana!"

STUCK ON YOU 4 (END 18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang