A God ? ||Genshin x M.Reader||
||Part 2||
||Teyvat dan Negri Anginnya||Dug!
"Aduh kepalaku..." Erang kesakitan (M/n) yang merasa kepalanya menghantam sesuatu yang keras. Lebih tepatnya seperti dahan pohon.
"Hiissh...dimana ini...?" (M/n) membuka metanya dengan tangan yang masih mengelus belakang kepalanya. Meredakan rasa sakit yang masih berdenyut.
"...Hmm...oh...ini Windrise!" Melihat sekeliling dengan lebih jelas. (M/n) akhirnya menyadari dimana dia berada.
Dengan binar di netranya yang berwarna ungu. (M/n) menatap sekitar dengan kagum. Pemandangan yang benar-benar cantik. Patung The Seventeen Barbatos yang bersinar lembut. Hamparan rumput hijau yang bergoyang ringan karena angin. Bunga warna-warni yang mempercantik. Suara alam yang menenangkan...
"Luar biasa..." Ucap sepontan dari (M/n) yang menatap dengan binar kagum. Ya, sebelum dia menyadari di mana dia berada.
"...pemandangan dari atas memang terbaik...eh...tunggu, Atas?!?" Akhirnya (M/n) menyadari bahwa dia berada di atas pohon besar Windrise yang rindang. Dia sekarang sedang duduk di salah satu dahan yang untungnya kuat.
"...oke...sekarang...bagaimana aku turun?" (M/n) yang menatap ke bawah. Ingin terjun langsung seperti di game, tapi dia sadar ini semua nyata.
"...atau aku coba saja...tapi bagaimana jika aku cedara...ya walaupun ada patung the seven disini..." (M/n) yang dilema membuat keputusan. Tapi mungkin karena teringat kata-kata Nenek Hu yang menyimpan hadiah di patung the seven yang pertama kali dia sentuh. (M/n) kembali bertekad...
"Lompat saja deh..." (M/n) berdiri di atas dahan. Menatap kebawah dan bersiap-siap untuk melompat dan...
Bruk!
"...aku selamat..." Ucap (M/n) yang sekarang berdiri di atas tanah. Ini pertama kalinya dia melompat dari ketinggian lebih dari 5 meter. Tapi mengingat kedepannya dia akan melompat ke tempat yang jaraknya bisa 20 meter lebih. (M/n) menganggap ini sebagai pelatihan.
"Yah, sepertinya...tubuhku sudah bisa beradaptasi seperti yang dikatakan nenek...tapi nenek juga bilang penampilanku akan banyak berubah...nah, urus masalah itu nanti. Sekarang..." Menggelengkan kepalanya, (M/n) tentu menyadari pakaian dan surai panjang berwarna putih keunguannya. Tapi tentu itu bukan penampilan keseluruhannya.
"...ayo kita lihat...elemen apa yang akan aku dapatkan..." Ucap (M/n) sambil berjalan mendekat ke arah patung the seven Barbatos yang berjarak beberapa meter darinya.
"...hmm...kalau dilihat dari dekat
...patung ini benar-benar mirip Venti, yah tentu saja karena Venti itu Barbatos..." Monolognya sendiri sambil melihat ke kanan dan ke kiri. Mengecek situasi apakah ada orang yang lewat atau melihatnya."...yah, sepertinya aman...walaupun beberapa meter dari sini ada kemah Hilicurl dan Slime yang berkeliaran..." Mengangkat bahu tidak peduli. (M/n) berjalan mendekat dan dengan lembut meletakkan tangannya di patung the seven.
Srrrrriiiiiing~
Cahaya emas bercampur dengan warna pelangi menyelimuti patung the seven. (M/n) menatap dengan kagum, karena ini adalah pengalaman baru baginya. Cahaya itu terus bersinar terang sampai membentuk sebuah vision yang melayang di sekitar patung. Anehnya atau mungkin istimewanya, vision itu berwarna pelangi...warna yang mungkin menggambarkan semua elemen Teyvat.
"...itu...visionku..." (M/n) tidak bisa berkata-kata. Antara merasa kagum dan bingung. Kenapa visionnya berwarna pelangi. Kenapa tidak berwarna seperti vision pada umumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A God? ||Genshin x M.Reader||
FanfictionGenshin Impact fanfic Warning! - Character bukan milikku, mereke /husbu and waifu/ milik mihoyo. - Karya yang ada dalam cerita /gambar/ bukan miliku, sumber : pinterest. - Alur terkadang melenceng dari alur asli, terselip cerita karangan sendiri...