Part 9

4.6K 758 91
                                    

A God? ||Genshin x M.Reader||
||Part 9||
||Liyue dan Gadis Makanan||

"Hallo, permisi Tuan, apa tujuan anda datang ke Liyue?" Seperti dugaan, sebelum mereka masuk. Penjaga Millelith yang menjaga pintu mencegah mereka.

"Tuan ini, kami ingin membeli beberapa bahan yang hanya tersedia di Liyue. Tidak ada maksud jahat, hanya ingin berbisnis" Dengan senyum tipis yang meyakinkan. (M/n) menjelaskan tanpa rasa gugup.

"Hmm" Penjaga Millelith yang entah saya lupa namanya.

Menatap (M/n) dari atas ke bawah. Yah, pakaian yang terlihat mahal dengan temperamen kuat. Walaupun gadis kecil di sampingnya terlihat liar seperti pemburu. Tapi dia tidak akan mengatakannya. Melihat vision di keduanya, penjaga Millelith itu langsung mengecap mereka anak bangsawan atau keluarga yang mampu.

"Baik, silahkan masuk. Tolong pegang kata-kata anda." Penjaga Millelith mempersilahkan (M/n) dan Diona masuk.

"Oh, Terimakasih, maaf menggangu" (M/n) yang masih setia menggendong Diona. Ku jadi curiga (M/n) pedho.

Berjalan perlahan melewati jembatan besar yang familiar.Sama seperti di game. Jembatan dengan warna gelap ini lebar. Dan ada beberapa orang yang bermain atau sekedar melihat pemandangan elok lautan. Yah, kalau bahasa gaulnya mah. Nongkrong di jembatan sama teman. Untungnya bukan jaman di mana ada anak barbar yang teriak-teriak tidak sopan dan sok bisa.

"Jadi...kemana kita sekarang?" Memasuki Pelabuhan Liyue, (M/n) dibuat takjub dengan keramaian nya. Yah, Mondstadt cukup ramai tapi tidak seramai Liyue.

"Em, ayo cari makan dulu, ini sudah siang. Diona lapar sekarang" Diona menepuk perut kecilnya. Dan benar saja, perut kecil itu meraung kelaparan.

"Ahahaha, ayo cari makan dulu" (M/n) tertawa karena kelucuan Diona.

"Hey, jangan tertawa, (M/n) pasti lapar juga!" Diona cemberut. Dia lapar oke, dia tidak sarapan!

"Oke~" Menjawab dengan nada menggoda. (M/n) mendapat balasan berupa cakar kecil yang menusuk bahunya. Oke, itu sakit

Berjalan ke jalan yang biasa dia lewati untuk ke restoran Koki Mao. Wanmin restoran, siapa tau dia bisa bertemu gadis berusai biru dongker dengan baju kuning orange khas Liyue. Tentunya dengan Gouba kesayangannya yang bisa menyemburkan api. (M/n) ingin beberapa resep makanan dan belajar memasak. Yah, untuk berjaga-jaga.

"Wanmin Restoran, silahkan mampir, hidangan kami tidak mengecewakan dan tentunya sangat enak!!" Suara ceria seorang gadis remaja terdengar. Benar saja, Xiangling tidak pergi berkeliaran. Setidaknya, belum...mungkin?

"Hmm, bau enak, bau ikan enak. Aku ingin ke sana dan mencobanya!" Diona menunjuk ke restoran Koki Mao. Dengan hidung yang berkedut karena mencium bau harum makanan yang dia suka.

"Baik-baik, kita ke sana. Baunya memang enak" (M/n) mengangguk. Toh, memang itu tujuannya datang ke Wanmin Restoran.

"Silahkan mampir ke Wanmin Restoran!" Suara ceria semakin terdengar. Disana, berdiri seorang gadis dengan surai biru dongker atau apalah, dengan manik kuning orange yang menyala.

'Kalau dilihat langsung...Wanmin Restoran cukup besar ya, tidak seperti di game' (M/n)

"Wanmin-oh, hallo orang asing. Apa kalian pengembara, pasti kalian lapar!" Xiangling mendekati (M/n) dengan rasa kagum. Iya kagum, dia cukup terpesona dengan aura (M/n) yang memikat.

"Kami-mungkin..." (M/n) sedikit ragu. Apa dia seorang pengembara...tapi karena dia dari dunia lain. Mungkin cukup memanggil dirinya pengembara.

Pengembara Dimensi...kok jadi kaya BoBoiBoy...ehem

A God? ||Genshin x M.Reader||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang