Part 3

6.3K 825 82
                                    

A God? ||Genshin x M.Reader||
||Part 3||
||Kota Pinggiran, Springvale||

"Boo hou yaa!" Teriak Hilichurl memanggil bala bantuan.

Dan benar saja, 5 Hilichurl biasa datang dari kemah kecil di dekat pohon Winrise. (M/n) mengerutkan kening, mencoba untung tenang menghadapi 6 Hilichurl. Beruntungnya dia sudah pernah belajar berpedang. Jadi untuk saat ini sepertinya dia lebih cocok menggunakan pedang.

"Haah, tidak menyangka, baru saja tiba sudah di hadang seperti ini..." Menggelengkan kepalanya kecil.

(M/n) menyentuh vision Anemonya untung mengambil pedang pemberian Nenek Hu. Menarik pedang yang dia cari dari visionnya. (M/n) sempat kagum dengan pedang yang sebening kristal dan bercampur dengan warna putih susu, biru lembut, dan ungu pastel. Warna yang cantik, sayangnya pedang ini harus ternodai dengan darah binatang atau seorang Hilichurl. Entahlah...

"Huh?" Diam sesaat, (M/n) mulai mencerna beberapa informasi yang mengalir di pikirannya.

"Ini...skill?!" Bertanya dengan raut terkejut.

(M/n) segera merubah ekspresi wajahnya menjadi serius saat melihat Hilichurl dengan senjata berlari mendekati dirinya. Memegang erat pegangan pedangnya. (M/n) siap untuk melontarkan serangan dengan skill yang tiba-tiba muncul di kepalanya.

"Anemo, Angin Pelindung!" Melontarkan nama skill yang ada di kepalanya dengan suara pelan.

(M/n) dibuat takjub dengan pusaran angin kencang yang mengelilingi tubuhnya. Jelas melindungi dirinya, seperti namanya. Skill ini membentuk shield dari angin. Keuntungannya, hanya (M/n) yang bisa melihat shield angin.

Hilichurl yang tidak melihat adanya pergerakan dari musuhnya. Berlari mendekat dengan mengayunkan senjatanya dengan liar. Sialnya, sebelum dia bisa menyentuh manusia di depannya. Senjata yang dia pegang hancur, lebih tepatnya terbelah menjadi beberapa bagian. Seolah terbelah oleh benda tipis yang sangat tajam.

"Yuu yaa!?" Hilichurl yang maju menyerang mundur dengan bingung.

"Apa yang...?" (M/n) yang juga siap-siap untuk menyerang. Juga terdiam karena bingung.

Menatap pusaran angin kencang yang mengelilingi tubuhnya. (M/n) akhirnya paham saat melihat sebuah daun yang mendekat ke arah pelindung anginnya terbelah dengan rapi menjadi beberapa bagian. (M/n) mengangguk dengan pengertian. Dia paham sepenuhnya sekarang, sepertinya pelindung angin ini bukan hanya sekedar pelindung.

"Begitu ya, jadi...pelindung ini juga bisa melontarkan serangan, pelindung dan serangan...cocok untuk pemula sepertiku." Tersenyum dengan sedikit lega.

(M/n) menatap keenam Hilichurl di depannya. Dia semakin mengeratkan pegangannya pada pedang kristal. Hanya ada tiga skill yang tersedia di informasi yang dikirim di kepalanya. Yah, memang tidak ada yang mudah tanpa usaha. Dia harus segera berlatih untuk memperkuat diri.

"Anemo, Tebasan Angin!" Mengayunkan pedangnya dua kali.

Bekas ayunannya mengeluarkan cahaya cyan tipis berbentuk tebasan pedang. (M/n) menatap bilah angin yang keluar dari tebasan pedangnya. Mengambil pose berpedang khasnya. (M/n) mengayunkan pedangnya berkali-kali setelah merapalkan mantra, ehem, nama skill.

"Aaaargg!!"

"Bo bou ya!!"

Teruskan Hilichurl yang bersahut-sahutan. Mereka terdorong mundur dengan bekas, oh tidak. Lebih tepatnya bilah angin membelah tubuh mereka menjadi beberapa bagian. (M/n) menatap ngeri tubuh Hilichurl yang terbelah dan berceceran di sekelilingnya. Oke, ini skill yang kuat jika digunakan untuk bertarung.

A God? ||Genshin x M.Reader||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang