A God? ||Genshin x M.Reader||
||Part 13||
||Mom-...tidak, Rosaria||"Huh, tujuanmu sejak awal memang kesini bukan?" Diluc menetralkan wajahnya. Berjalan masuk, entah lupa atau sengaja. Dia masih menggandeng tangan (M/n).
"Hey, Tuan Diluc itu tidak adil. Aku duluan yang mengajaknya kemari~" Kaeya yang merasa di acuhkan lagi. Dia memeluk lengan (M/n) yang menganggur.
"Jika kamu yang mengajaknya kemari, Tuan Kaeya. Aku yakin kamu akan memaksanya minum" Diluc menjawab dengan kerutan kesal sekaligus jengkel.
"Aku tidak akan sejahat itu memaksa (M/n) untuk meminum alkohol...yah, jika aku tau usianya lebih awal" Kaeya mengeratkan pegangannya saat melihat Diluc menarik (M/n) agar pegangannya lepas.
"Aku tidak ingin datang ke sini, aku harus mengantarkan barang Diona dulu" (M/n) yang panas dingin karena dua aura yang cukup kuat menghampitnya.
'Kenapa mereka jadi bertengkar seperti ini...?' (M/n) yang bingung sendiri kenapa mereka bisa bertengkar seperti ini.
"Jadi kamu memaksanya kemari Tuan Kaeya?" Diluc menatap tajam Kaeya setelah mendengar perkataan (M/n).
"Apa hey, Tuan Diluc sendiri yang menyeretnya kemari" Kaeya yang tidak mau di salahkan menyangkal. Yah, walaupun sebenarnya, dia memiliki niat itu sejak awal.
"Aku tidak akan menyeretnya bersamaku jika aku tidak melihat seorang pria dewasa menggoda remaja seperti tadi" Diluc membalas dengan sinisme. Matanya semakin menajam setiap detiknya.
"Hey, memangnya kenapa, (M/n) saja tidak keberatan tadi" Kaeya juga membalas tidak kalah sengit. Matanya yang tak tertutup itu menyipit dengan perasaan jengkel.
'Kenapa mereka semakin sengit!?' (M/n) yang semakin bingung.
"Kalian sungguh tidak bermoral. Bertengkar di depan pintu dan saling melemparkan sinisme. Bahkan menarik remaja polos di dalam pertengkaran kalian." (M/n) yang mendengar suara baru dan familiar. Dia langsung memusatkan perhatiannya ke asal suara.
Disana berdiri Rosaria khas dengan kantung hitam di bawah matanya. Kulit pucat yang terlihat sangat cocok dengan warna matanya. Surai maroon yang di tata rapi, tapi (M/n) masih bisa melihat poni yang berantakan. Pakaian Suster yang terlihat, sangat terbuka jika menurut (M/n). Tapi dia tidak akan berkomentar. Toh, mereka memiliki selera fashion masing-masing.
"Ooh, Rosaria, lama tidak melihatmu. Ingin menemaniku minum?" Kaeya yang melihat teman minumnya, menyeringai senang. Tapi tentu, tangannya masih setia memeluk lengan (M/n).
"Jangan membicarakan alkohol di depan (M/n). Dia belum cukup umur" Diluc melirik sinis Kaeya. Tangannya sesekali menarik (M/n) agar menjauh dari Kaeya.
"Huh, kita baru saja bertemu kemarin dan kamu bilang sudah cukup lama. Sepertinya kecintaanmu pada alkohol sangat tinggi ya Kaeya" Rosaria dengan wajah datarnya. Berjalan pelan mendekati ketiganya.
"Bisa di bilang begitu~" Kaeya hanya menyetujuinya saja. Toh, memang dia sangat menggemari alkohol. Terutama Alkohol dari Angel Share.
"Dan, siapa yang menjadi bahan rebutan kalian. Sepertinya aku baru melihat wajahnya di kota." Dengan pose khasnya, Rosaria menatap (M/n) dengan tangan yang di lipat di depan dada.
"Ah, ya aku memang baru. Namaku (M/n) Lacostra" (M/n) yang bebas dari cengkraman Kaeya dan Diluc kembali bernafas lega. Berterima kasih secara diam...
Dimana Diluc dan Kaeya?
Diluc masuk terlebih dulu ke Tavern karena dipanggil Charles. Mungkin mengurusi beberapa hal penting. Lagipula, Diluc adalah bos sekaligus pemilik tempat ini. Lalu Kaeya, yah seperti biasa. Dia akan mengikuti Diluc dan menggoda beberapa kesatria yang tengah beristirahat dengan candaan. Tipikal Kaeya...
KAMU SEDANG MEMBACA
A God? ||Genshin x M.Reader||
FanfictionGenshin Impact fanfic Warning! - Character bukan milikku, mereke /husbu and waifu/ milik mihoyo. - Karya yang ada dalam cerita /gambar/ bukan miliku, sumber : pinterest. - Alur terkadang melenceng dari alur asli, terselip cerita karangan sendiri...