Bab 25

2.4K 340 12
                                    

A God? ||Genshin x M.Reader||
||Part 25||
||Liyue dan sang pengembara||

"Hmm, kenapa aku di sini lagi?" (M/n) menghela nafas di jembatan Liyue. Dia menatap ke arah perairan tenang yang berkilauan di bawar matahari.

Cantik

"Serius, hanya karena Diona ingin memakan kembali ikan kukus buatan Xiangling. Ayo berharap Xiangling belum pergi ke mana-mana." Berbicara dengan dirinya sendiri. (M/n) mulai melangkah ke arah pelabuhan.

Pelabuhan yang sekarang terasa lebih ramai di bandingkan pelabuhan sebelum-sebelumnya. Apa karena banyak pedagang sneznaya yang datang ke mari. Nah, sepertinya bukan itu alasannya. Karena kebanyakan yang datang ke sini adalah anak-anak dengan keantusiasan yang melebihi biasanya.

"Hmm, apa ada acara di Liyue?" (M/n) mengerutkan kening, melihat sekitar dengan bingung. Apa dia melupakan sesuatu, seharusnya perayaan Liyue masih lama.

"Kapten Beido akan kembali ke Liyue untuk memasok bahan pangannya. Banyak anak-anak yang kagum dengannya. Karena itulah mereka merasa antusias sekarang" Melihat ke samping, (M/n) langsung menunjukan senyumnya.

"Begitukah, terimakasih sudah memberikan alasannya Taun Zhongli." (M/n) mengangguk kecil ke arah Zhongli yang berdiri di sampingnya.

Kapan dia ada di sana?

"Hmm, senang melihatmu kembali (M/n). Sudah beberapa hari, akhrinya kau berkunjung ke Liyue lagi ya?" (M/n) terkekeh mendengar penyataan Zhongli. Lalu menunjukkan sebuah kertas yang selalu dia bawa.

"Adikku ingin aku membelikannya ikan rebus buatan Xiangling. Sepertinya dia menyukai bumbu Liyue" (M/n) menyeringai, lalu menatap mata Zhongli yang juga menatapnya.

"Tuan Zhongli, apa yang kau lakukan di sini?" (M/n) sekali lagi bertanya, lalu terkekeh kecil melihat Zhongli menatap ke arah lain. (M/n) bisa dengan jelas melihat rona merah di telinga Zhongli.

"Biarkan aku menebak, Tuan Zhongli kau melupakan dompetmu lagi kan?" (M/n) semakin melebarkan senyumnya saat Zhongli mengangguk. Mengiyakan perkataan (M/n).

"Baiklah, ayo kita ambil barang yang kau butuhkan. Biarkan aku yang membayarnya" (M/n) menyuarakan pemikirannya. Gemas saat melihat mata archon yang bersinar senang.

Tentu saja Zhongli senang, (M/n) mengeluarkan uang untuknya, Dia akan membagikan informasi, mereka bisa menghabiskan lebih banyak waktu.

"Hmm, pedagang itu menunggu di pelabuhan di sebelah sana. Sepertinya dia juga masih belum berhasil menjual barang itu" (M/n) memiringkan kepalanya kecil. Bingung, tapi tetap mengangguk.

"Baiklah ayo ke sana kalau begitu"

~'Pelabuhan kapal'~

"Tuan Zhongli, di mana pedagang yang kau maksud?" (M/n) bertanya sambil melihat sekitar. Sampai matanya melihat seorang wanita memegang kotak menatap ke arahnya.

"Em...apa itu dia?" (M/n) memegang bahu Zhongli. Melihat Zhongli mengangguk. Keduanya langsung berjalan ke arah wanita yang tersenyum ambigu.

"Jadi dia orangnya, tuan anda beruntung mendapatkan yang cantik" Gadis itu terkekeh centil. Lalu menyerahkan kotak kayu dengan ukuran sedang ke tangan Zhongli.

(M/n) bingung, dia ingin bertanya sebenarnya. Tapi melihat tingkah wanita yang centil. Dan wajah memerah malu yang di tunjukkan Zhongli. (M/n) mengurungkan niatnya untuk bertanya. Melihat, Zhongli, yang merupakan Archon terkuat pada masanya sampai memerah seperti ini. Pasti yang ada di dalam kotak itu adalah barang pribadi.

"Berapa yang harus ku bayarkan?" (M/n) bertanya, sambil bersiap mengeluarkan Mora pemberian Nenek Hu yang selama ini dia timbun.

"1 juta Mora, saya harap anda bisa langsung membayarnya" Wanita itu tersenyum. Mengulurkan tangan untuk menerima pembayarannya.

"1 juta" (M/n) mengangguk, lalu mengeluarkan sebuah kartu. Ya, mengingat ada bank di dunia ini. (M/n) lebih memilih menggunakan kartu, jika yang dia keluarkan jutaan.

"AAAH, LIHAT!"

"Itu Kapal Kapten Beido!!" Seorang anak memekik dengan senang.

Tentu saja, (M/n) secara otomatis menatap ke arah kapal megah yang datang mendekati pelabuhan kapal. (M/n) juga bisa melihat, Kapten wanita pemilik kapal ini berdiri dengan bangga di atas kapal dengan seringai percaya dirinya. Di sampingnya berdiri remaja dengan surai putih, dengan garis merah. Baju khas Inazuma dengan ornamen samurai. Ah, kazuha

"....tunggu" (M/n) semakin menajamkan pengelihatan nya. Melihat Kazuha yang benar-benar berada di samping Beido. (M/n) langsung membunyikan alarm di kepalanya.

Ah, plotnya hampir di mulai!

"Ada apa (M/n)?" Zhongli mengerutkan kening. Melihat (M/n) yang menatap tajam ke arah dua orang yang berdiri di kapal. Entah kenapa dia merasa sangat kesal, nah, sifat alami naga.

"Tidak, bukan apa-apa Tuan Zhongli. Sepertinya juga, anda sibuk?" (M/n) menatap ke arah seorang wanita yang memakai seragam Wansheng. Jelas mencari Tuan Zhongli mereka.

"...baiklah, aku harus kembali bekerja. Semoga kita bertemu nanti" Enggan, Zhongli hanya dapat mengangguk. Mengingat dia juga memiliki tanggung jawab baru sebagai seorang manusia.

"Sampai jumpa di lain waktu kalau begitu" (M/n) mengangguk. Melihat Zhongli pergi dengan pegawai Wansheng. (M/n) dapat merasakan tatapan tajam yang di arahkan padanya.

Panas sekali

"...kenapa dia menatapku-ah?" (M/n) mengerjab kaget ketika melihat Kazuha. Yang beberapa detik yang lalu, kini berada di depannya dengan wajah berkerut bingung.

"...em?" (M/n) bingung harus mengatakan apa. Dia hanya balas menatap mata merah di depannya.

"Maaf, matamu....sekilas mirip dengan temanku" (M/n) mengerjab, lalu mengangguk kecil dengan pemahaman di matanya. Mungkin Kazuha hanya kaget ketika melihat matanya.

"Nah, tidak apa-apa....kau sangat merindukan temanmu ya?" Kazuha bergetar mendengar pertanyaan itu. Dia dengan gugup mencengkeram sesuatu yang dia sembunyikan di balik bajunya. Tentu saja (M/n) tau apa itu.

Vision yang sudah mati.

"Em, anggap saja begitu" Kazuha mengangguk kecil. Balas menatap mata (M/n) dengan mata merah berair. Ah, (M/n) bisa saja menjerit gemas. Kazuha, dia memang mirip dengan kucing. Seperti Xiao, walaupun seharusnya Xiao itu burung.

"Kau menemukan bunga cintamu, bocah?" (M/n) secara reflek menatap orang yang berbicara. Kazuha yang mendengar nada candaan di mulut wanita itu. Dia hanya mengerang pelan secara tidak sadar.

"Diam" Kazuha mengatakan satu kata dengan cemberut di wajahnya. Jelas, sudah kesal dengan segala sesuatu yang di lakukan oleh Beido selama di kapal.

"Terserah-terserah, pokoknya bocah cantik....oh, kau benar-benar cantik jika di lihat dari dekat" Beido dengan gampangnya menepuk-nepuk pundak (M/n) dengan senyum cerah di wajahnya.

Sakit itu teh

"Terimakasih kapten, suatu kehormatan mendapatkan pujian dari pahlawan hebat sepertimu" (M/n) mengangguk kecil. Menatap ke arah Beido yang menyeringai ke arahnya.

"Aku menyukai sifatmu bocah, ayo ikut denganku. Aku akan memperkenalkanmu pada seseorang yang penting di Liyue. Bersama bocah putih itu juga" Beido bersandar ke arah (M/n), sambil berbisik seolah-olah mereka sedang bergosip.

"Kenapa aku mengikutimu ya?" Kazuha berkata dengan lelah.

"Bahahahahahahahaha"

"....mereka punya hubungan yang unik"

A God? ||Genshin x M.Reader||
||Part 25||
||Liyue dan sang pengembara||
||End||

A God? ||Genshin x M.Reader||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang