Pesantren AU

3.8K 401 73
                                    

"Bismilah, semoga hari ini lancar" Pemuda yang rajin, baik hati, serta lembut tutur kata dan perbuatannya ini. Dia siapa?

Perkenalkan, namanya (M/n) Sudirja. Anak dari ustad kepala dari pesantren Al-Genshin yang tersohor karena berhasil dalam mendidik para santriwan dan santriwatinya. Apalagi desas desus tentang anak dari Ustad Dirja yang kelewatan gantengnya itu. Siapa sih yang gak bakalan kepincut?

"Nak, udah selesai tadarusnya. Kalau udah, tolong bantu Pak Tuki buat bangunin anak-anak di asrama ya" Ini Umi Nela, istri Ustad Sudirja yang terkenal keawetan mudanya. Subhanallah.

"Iya Umi, (M/n) udah selesai tadarusnya. Kalau gitu, (M/n) bantu-bantu Pak Tuki dulu, assalamualaikum" Bersalaman dan mencium tangan lembut Uminya. (M/n) tersenyum dan pamit.

Keluar rumah, (M/n) udah di sambut sama Pak Tuki yang tersenyum cerah mendapatkan bantuan dari idola pesantren. Dia seneng, enak kalau ada anak pak Ustad yang satu ini. Gak usah repot-repot bangunin anak bandel yang suka ngadi-ngadi itu. Dengar suara merdu mas (m/n) udah bangun mereka.

"Assalamualaikum Pak Tuki, udah nunggu lama ya pak?" (M/n) senyum, Pak Tuki ikutan senyum. Senyumnya adem, serasa ngeliat artis kalau kata Pak Tuki.

"Walaikumsalam, engga kok Mas (M/n). Bapak juga baru aja sampe di sini, hayuklah. Bentar lagi subuh, bisa kacau nanti kalau mereka belum bangun" Pak Tuki geleng-geleng kepala, capek sama santriwan yang kelewatan sesat.

"Yaudah pak, ayo kesana" Mengangguk paham, (M/n) tertawa kecil menanggapi uring-uringan Pak Tuki.

Sesampainya di asrama

"Astagfirullah, kenapa gak ada penampakan orang yang bangun jam segini" Pak Tuki geleng-geleng kepala. Dasar kelakuan, udah berbulan-bulan masuk pesantren. Masih belum berubah ternyata.

"Sabar Pak, mereka butuh waktu. Kalau gitu, saya bangunin adek-adek dulu." (M/n) mengangguk kecil, lalu memasuki koridor asrama anak-anak kelas awalan.

Asramanya lumayan luas, satu kamar asrama bisa di isi sampai 4 orang. Dengan ranjang bersusun yang di jamin kualitasnya. Tentu agar para santri nyaman selama tinggal di pesantren. Ya karena, peraturan di pesantren Al-Genshin ini ketat. Setidaknya, ada yang membuat mereka nyaman selama tinggal.

Kamar 1

Tok tok tok

"Assalamualaikum, ayo adek-adek. Bangun yuk, udah waktunya sallat subuh" (M/n) senyum waktu denger suara gusrak-gusruk di dalam kamar. Kayaknya udah ada yang bangun.

Clek!

"Walaikumsalam Mas, kita udah bangun kok. Kecuali Venti, dia masih tidur, katanya sakit" Senyum (M/n) melebar. Dia merapikan surai pirang panjang yang berantakan.

"Udah, gak papa. Kamu, Kazuha, sama Xiao pergi ambil wudhu dulu. Biar Mas (M/n) yang ngecek Venti" Aether udah ngeblush, siapa sih yang tahan di perlakuin lembut kaya tadi?

"Iya Mas, saya ajak yang lain dulu" Ather ngangguk patuh, dia masuk dan ngebuka pintu sepenuhnya biar (M/n) ikut masuk.

"Assalamualaikum" (M/n) berucap pelan, menganggukkan kepalanya ke arah pemuda bersurai hijau dengan mata kuning yang ngalihin pandangan.

"Walaikumsalam Mas (M/n)" Ini Kazuha yang jawab, Xiao juga jawab. Tapi gak sekeras Kazuha, (M/n) maklum, toh Xiao memang begitu.

"Venti, gimana badannya?" (M/n) mendekat ke salah satu kasur. Menatap bocah cantik yang tertutup selimut tebal. Kelihatannya sih tidur, tapi bulu matanya geter.

"Bohong ya kalau sakit, ayo bangun. Dosa kalau bohong, yuk bangun. Nanti Mas temenin hafalannya, jangan takut soal hafalan" Iya, (M/n) paham kenapa Venti bilang sakit. Dia takut ketemu Abah alias bapaknya (M/n) yang nagih hafalan 3 minggu lalu.

Karena dia udah ngulang 8 kali, malu sama takut katanya.

"Beneran, gak bohongkan ya. Venti gak mau keluar di akhir kaya minggu sebelumnya" Nah kan, beneran bohong sakitnya.

"Iya, Mas temenin" Halus bener anak orang, ayo nikah.y

__________________________

Pesantren AU
Part???
End

Hayolo, hayolo
Penasaran kagak kalian sama AU yang ini (˵ ͡° ͜ʖ ͡°˵)

Ada rencana buat sebenernya, setuju gak nih, kalau engga ya, gak usah, UwU

A God? ||Genshin x M.Reader||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang